Jika bisa berada di pesawat antariksa Dawn NASA, kita akan melihat sebagian besar permukaan
planet katai Ceres yang relatif cukup gelap, namun dengan beberapa
pengecualian mencolok. Karena ada ratusan area terang yang ditemukan dari galeri gambar yang dikirim oleh Dawn
selama menjalankan misi eksplorasi Ceres. Para ilmuwan kini telah memiliki
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana area-area cerah reflektif yang
memantulkan cahaya ini terbentuk dan berubah seiring waktu, sebuah proses
yang menunjukkan aktivitas dinamis dan evolusi Ceres.
“Bercak-bercak
terang misterius Ceres telah memikat perhatian publik dan tim ilmuwan misi Dawn, yang mengungkap bukti sejarah masa lalu lautan bawah tanah Ceres, sekaligus menunjukkan Ceres bukanlah sebuah dunia yang mati, namun aktif secara geologis. Proses geologis menciptakan
area-area terang dan masih akan terus mengubah wajah Ceres hingga hari ini,” jelas Carol Raymond, Wakil Peneliti Utama misi Dawn yang berbasis di
Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA di Pasadena, California. Raymond bersama para kolega telah mempresentasikan hasil terbaru tentang area-area terang di Ceres saat pertemuan American Geophysical Union yang digelar pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2017 di New Orleans.
Berbagai Tipe Area Terang
Sejak
Dawn mengorbit Ceres pada bulan Maret 2015, para ilmuwan telah menemukan
lebih dari 300 area terang di Ceres. Sebuah makalah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Icarus oleh tim ilmuwan yang dipimpin oleh Nathan Stein dari Caltech (California Technology)
di Pasadena, California, membaginya ke dalam empat kategori.
Kategori pertama adalah bercak terang yang mengandung material paling reflektif di dasar kawah. Contoh paling ikonik ada di Kawah
Occator, yang memiliki dua area terang yang sangat menonjol. Cerealia Facula di
tengah kawah, terdiri dari material terang yang menutupi sebagian lubang kawah seluas 10 kilometer dengan lengkungan puncak kecil. Di sebelah timur dari tengah kawah adalah Vinalia Faculae, fitur kumpulan
material yang sedikit kurang reflektif dan lebih tersebar daripada Cerealia
Facula. Semua material terang di Kawah Occator terbuat dari material yang
melimpah unsur garam, kemungkinan pernah tercampur dengan air.
Meskipun merupakan area paling terang di Ceres, Cerealia Facula terlihat
menyerupai salju berdebu yang dilihat oleh mata kita.
Lebih
dari 300 bercak terang telah ditentukan lokasinya di permukaan Ceres. Para ilmuwan menjelaskan material terang menunjukkan Ceres dunia yang aktif dan terus berevolusi.
Dalam
kategori kedua, kebanyakan material terang ditemukan di tepi kawah yang melesat turun ke permukaan. Mereka mungkin disebabkan oleh dampak benturan dengan batuan angkasa yang mengekspos material terang dari bawah tanah.
Secara
terpisah, kategori ketiga adalah material terang yang naik dari bawah permukaan saat kawah terbentuk.
Sedangkan gunung
Ahuna Mons adalah kategori yang keempat, sebuah sampel yang material
terangnya tidak terkait dengan dampak benturan dengan batuan angkasa yang membentuk kawah. Ahuna Mons seperti gunung kriovolcano, sebuah gunung berapi yang
terbentuk dari akumulasi bertahap material-material es tebal yang mengalir perlahan dengan garis-garis tajam menonjol di sisi-sisinya.
Lebih
dari ratusan juta tahun, material terang telah bercampur dengan material gelap
yang membentuk permukaan Ceres, begitu pula dengan puing-puing dampak
benturan. Berarti miliaran tahun yang lalu, ketika Ceres dibombardiri oleh batuan angkasa, permukaannya kemungkinan dihiasi oleh ribuan area terang.
“Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa material terang terbuat dari unsur garam dan kami menduga aktivitas cairan di bawah permukaan membawanya naik untuk membentuk beberapa bercak terang,” tutur Stein.
Kawah Oxo unik karena “kemerosotan” yang relatif besar di tepi kawah. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA/PSI |
Misteri Kawah Occator
Mengapa
area terang Kawah Occator tampak begitu berbeda daripada yang lain? Lynnae Quick,
ahli geologi keplanetan dari Institut Smithsonian di Washington, berusaha untuk menjawab pertanyaan ini.
Penjelasan
utama untuk apa yang terjadi di Kawah Occator adalah karena mungkin di masa lalu ada reservoir alami air asin di bawah kawah.
Vinalia Faculae, area terang yang materialnya tersebar di sebelah timur dari lengkungan
puncak tengah kawah, kemungkinan terbentuk dari fluida yang didorong ke
permukaan oleh sejumlah kecil gas, mirip dengan sampanye yang tumpah dari
botolnya saat penutupnya dilepas.
Dengan diameter 34 km, Kawah Haulani menunjukkan bukti pergeseran tanah dari tepi kawah. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA |
Tampilan perspektif simulasi gunung Ahuna Mons di Ceres. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA |
Dalam
kasus Vinalia Faculae, gas yang larut bisa menjadi zat yang mudah menguap
seperti uap air, karbon dioksida, metana atau amonia. Air asin yang kaya volatil mungkin dibawa naik mendekati permukaan Ceres melalui retakan yang terhubung dengan reservoir di bawah Kawah Occator. Tekanan yang lebih
rendah di permukaan Ceres menyebabkan cairan mendidih sebagai uap.
Ketika mencapai permukaan, uap meloloskan diri dengan membawa
partikel es dan garam yang kemudian tersimpan di permukaan.
Volatil adalah kelompok unsur
kimia dan senyawa kimia dengan volatilitas rendah yang berhubungan dengan planet,
kerak planet dan atmosfer. Contohnya termasuk nitrogen, air, karbon dioksida,
amonia, hidrogen, metana dan sulfur dioksida.
Cerealia
Facula terbentuk dari proses yang agak berbeda, mengingat Cerealia
Facula lebih tinggi dan lebih terang daripada Vinalia Faculae. Material di
Cerealia mungkin lebih mirip lava beku, merembes melalui retakan dan membengkak
menjadi lengkungan puncak. Fase didih yang tidak terjadi secara terus-menerus,
mirip dengan proses terbentuknya Vinalia Faculae, menghiasi permukaan dengan
partikel es dan garam yang membentuk bercak terang Cerealia.
Analisis
cepat tidak bergantung pada dampak awal benturan dengan batuan angkasa yang
membentuk Kawah Occator. Namun, konsep yang digagas oleh para
ilmuwan misi Dawn adalah ketika sebuah batuan angkasa seperti asteroid yang berukuran besar menabrak Ceres, menghasilkan lubang kawah atau cekungan di permukaan yang membentang hingga 92 kilometer. Benturan mungkin menciptakan rekatan yang menjadi jalan bagi
cairan untuk naik ke permukaan.
Peta dari misi Dawn NASA yang menunjukkan lokasi material terang di Ceres. Ada lebih dari 300 area cerah yang disebut “faculae”. Kredit: NASA/JPL-Caltech/UCLA/MPS/DLR/IDA/PSI/Caltech |
“Kami
juga melihat retakan-retakan di bawah tanah di objek tata surya lainnya, seperti Europa, bulan es beku Jupiter,” pungkas Quick. “Retakan di
Europa lebih besar daripada yang kita lihat di Occator. Namun, proses terkait reservoir cair yang mungkin berada di bawah retakan Europa saat ini dapat digunakan sebagai perbandingan untuk apa yang mungkin dulu pernah terjadi di Occator.”
Menjelang tahap terakhir misi, Dawn akan terbang lebih rendah daripada sebelumnya, memungkinkan para ilmuwan untuk mengungkap asal mula material terang di Ceres dan penyebab munculnya fitur-fitur
misterius di Occator.
Ditulis
oleh: Elizabeth Landau, Laboratorium Propulsi Jet NASA, www.nasa.gov, editor: Tony Greicius
#terimakasihgoogle
dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar