Langsung ke konten utama

Galaksi Paling Berkilau Cenderung Menghancurkan Dirinya Sendiri

Ilustrasi W2246-0526, galaksi paling terang di alam semesta.
Kredit gambar: NRAO/AUI/NSF; Dana Berry/SkyWorks; ALMA (ESO/NAOJ/NRAO)

Terletak 12,4 miliar tahun cahaya dari Bumi, sebuah lubang hitam supermasif yang sangat rakus melahap molekul gas dan material yang berada terlalu dekat dengannya, menghasilkan energi yang menggoncang seluruh molekul gas di seluruh galaksi.

“Layaknya air mendidih di sebuah panci yang dipanaskan oleh reaktor nuklir,” ungkap penulis utama makalah ilmiah Tanio Diaz-Santos.

Galaksi yang diberi kode W2246-0526 ini adalah galaksi paling terang di alam semesta, menurut penelitian yang digelar pada tahun 2015 oleh Diaz-Santos bersama para kolega berdasarkan data Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA. Jika seluruh galaksi di alam semesta diposisikan pada jarak yang sama dari sudut pandang kita, W2246-0526 akan menjadi galaksi yang paling terang.

Tentu saja dibutuhkan output daya besar untuk menopang skala kecerahan galaksi.

Sementara makalah ilmiah terbaru yang dipublikasikan diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, mengungkap aktivitas galaksi yang mendorong keluar molekul gas dari galaksi, sebuah fenomena yang tidak pernah terlihat sebelumnya dari galaksi-galaksi sejenis.

“Galaksi ini seolah sedang menghancurkan dirinya sendiri,” jelas penangung jawab studi astronom Roberto Assef dari Universidad Diego Portales yang memanfaatkan keampuhan teleskop radio Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili. “Momentum dan energi partikel cahaya yang terkandung di dalam molekul gas sangat besar, sehingga mendorong keluar gas ke segala arah.”

Menggunakan ALMA, tim astronom menemukan sejumlah besar gejolak ionisasi karbon di seluruh wilayah W2246-0526, yang diperkirakan terbentuk sekitar satu miliar tahun setelah Big Bang.

Lubang hitam supermasif yang tumbuh di pusat galaksi layaknya sebuah mesin yang menghasilkan turbulensi. Gaya gravitasi lubang hitam menarik gas dan material untuk membentuk stuktur yang disebut piringan akresi. Gesekan di piringan akresi menghasilkan kecerahan intens yang membuat galaksi bersinar 300 triliun kali lebih terang daripada Matahari.

Horizon peristiwa lubang hitam diperkirakan satu juta kali lebih kecil daripada diameter W2246-0526, namun energi yang dipancarkan oleh aktivitas lubang hitam mampu memengaruhi gas yang terletak ribuan tahun darinya.

Sementara turbulensi gas terdeteksi di sekitar lubang hitam supermasif, di sekitar wilayah pusat beberapa inti galaksi aktif terdekat, angin lubang hitam mengalir ke arah tertentu. Inilah pertama kalinya turbulensi gas ditemukan terjadi di seluruh galaksi.

“Gas yang bergejolak tidak ditemukan di piringan akresi lubang hitam, tapi di seluruh galaksi,” kata Ilmuwan Proyek WISE Peter Eisenhardt di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA, Pasadena, California.

Tim belum bisa menentukan apakah molekul gas akan sepenuhnya meninggalkan galaksi, atau justru jatuh kembali ke dalam galaksi.

“Akhir dari fenomena unik ini adalah galaksi yang meniup semua gas dan debu di sekitarnya, dan kita akan melihat piringan akresi yang tidak tertutup debu, yang kerap disebut quasar,” pungkas Assef.

W2246-0526 adalah tipe galaksi langka yang disebut Hot, Dust-Obscured Galaxy (Hot DOG), sebuah galaksi dengan lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Hanya 1 dari 3.000 galaksi yang diamati oleh WISE berada dalam kategori ini.

Misi WISE dianggap krusial untuk menemukan galaksi tipe Hot DOG, yang menutupi galaksi dengan debu sehingga mengaburkan cahaya yang diamati dalam spektrum cahaya kasat mata, dan hanya dapat diamati dalam rentang spektrum inframerah, spesialisasi WISE.

Ditulis oleh: Staf www.jpl.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang