Langsung ke konten utama

10 Gambar Pertunjukkan Kosmik Ini Turut Memeriahkan Pergantian Tahun

nebula-tarantula-informasi-astronomi
Potret detail Nebula Tarantula yang menyerupai gemerlap pesta kembang api.
Foto: NASA, ESA, dan E. Sabbi (ESA/STScI)

Masyarakat di seluruh dunia tengah mempersiapkan diri untuk menyambut pergantian tahun dan sudah tidak sabar menanti pesta kembang api untuk merayakannya. Bukan bermaksud merendahkan, namun pagelaran kembang api tahun baru tidak bisa disandingkan dengan ledakan dan letusan kosmik yang berlangsung setiap saat di alam semesta kita.

Tentu saja, kita tidak bisa menikmati fenomena menakjubkan yang disediakan oleh alam, namun berkat jajaran teleskop beresolusi tinggi, kita masih bisa memperoleh representasi gamblang yang spektakuler dari gemuruh dahsyat yang terjadi ribuan atau jutaan tahun cahaya dari Bumi.

Dilansir dari galeri NASA, 10 gambar terbaik pesta kembang api kosmik berikut dipilih untuk merayakan pergantian tahun yang ditangkap oleh Teleskop Antariksa Hubble dan Chandra. Setiap gambar mewakili berbagai jenis objek, mulai dari supernova, nebula, galaksi dan gugus galaksi yang menciptakan rangkaian cahaya berwarna-warni dari alam semesta kita.

1. Cincin E0102-72.3

cincin-E0102-72.3-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA

Sisa-sisa ledakan supernova dihasilkan oleh sebuah bintang masif di galaksi satelit Awan Magellan Kecil. Deteksi sinar-X oleh Observatorium Sinar-X Chandra NASA yang ditampilkan dalam warna biru dan ungu, telah membantu para astronom untuk mengkonfirmasi sebagian besar unsur oksigen yang disintesis di bintang-bintang masif.

Jumlah oksigen di cincin E0102-72.3 seperti yang diperlihatkan pada gambar, cukup untuk menyuplai ribuan tata surya. Gambar ini juga memadukan data optik dari Teleskop Antariksa Hubble NASA dan Very Large Telescope di Chili yang ditampilkan dalam warna merah dan hijau.

2. Gugus Galaksi Abell 370

gugus-galaksi-abell-370-informasi-astronomi
Kredit gambar: Observatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Terletak sekitar 4 miliar tahun cahaya dari Bumi, Abell 370 adalah gugus galaksi yang terdiri dari ratusan galaksi. Gugus galaksi adalah salah satu objek terbesar di alam semesta yang disatukan oleh gaya gravitasi. Selain galaksi penyusun gugus, Abell 370 juga mengandung sejumlah besar partikel gas dengan suhu mencapai jutaan derajat yang memancarkan sinar-X dan materi gelap tak kasat mata yang memasok sebagian besar gaya gravitasi gugus.

Chandra mengungkap molekul gas panas seperti yang diperlihatkan dalam gambar sebagai wilayah berwarna biru yang menyebar, dikombinasikan dengan data optik dari Hubble (merah, hijau, dan biru).

3. Messier 8

messier-8-informasi-astronomi
Kredit gambar: Observatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Juga diberi kode NGC 6523 atau Nebula Lagoon, Messier 8 adalah sebuah awan gas dan debu raksasa yang menjadi lokasi pembentukan bintang. Terletak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi, Messier 8 menyediakan kesempatan bagus bagi para astronom untuk mempelajari sifat bintang yang baru saja dilahirkan. Banyak bintang belia yang mengeluarkan cahaya berenergi tinggi, termasuk sinar-X yang terlihat dalam data Chandra (merah muda).

Gambar Messier 8 ini adalah kombinasi antara spektrum sinar-X Chandra dan spektrum cahaya kasat mata Mt. Lemmon Sky Center di Arizona (biru pucat dan putih).

4. Nebula Orion

nebula-orion-informasi-astronomi
Kredit gambar: Observatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Terlihat sebagai titik kecil yang redup, Nebula Orion berada tepat di tengah bawah dari tiga “sabuk” bintang di rasi Orion. Namun dengan teleskop kuat seperti Chandra, pemandangannya akan jauh berbeda. Dalam gambar ini, sinar-X dari Chandra (biru) mengungkap bintang-bintang muda yang panas dan energik. Ketika dikombinasikan dengan emisi radio dari Very Large Array National Science Foundation (NSF), terungkap jelas bagaimana wilayah pabrik bintang ini terlihat.

5. Messier 33

messier-33-informasi-astronomi
Kredit gambar: Observatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Messier 33 atau Triangulum adalah galaksi spiral yang terletak sekitar tiga juta tahun cahaya dari Bumi, salah satu anggota Grup Lokal yang juga mencakup Bima Sakti dan Andromeda. Data sinar-X Chandra (merah muda) mengungkap bintang neutron dan lubang hitam yang menarik material dari sebuah bintang pengiring, sementara gambar optik dari Teleskop Subaru di Hawaii (merah, hijau, dan biru) menunjukkan lengan-lengan spiral yang dalam banyak hal mirip galaksi Bima Sakti kita.

6. Abell 2744

abell-2744-informasi-astronomi
Kredit gambar: Observatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Gambar komposit ini memperlihatkan dampak fenomena tabrakan raksasa yang melibatkan empat gugus galaksi pada jarak sekitar 3,5 miliar tahun cahaya. Secara resmi disebut Abell 2744, nama alias sistem ini adalah “Gugus Pandora”, karena memiliki struktur yang berbeda.

Pemandangan Abell 2744 dihasilkan oleh kombinasi data sinar-X Chandra (biru) yang menunjukkan molekul gas panas, data optik Subaru dan Very Large Telescope (merah, hijau dan biru), dan data radio Very Large Array Karl G. Jansky NSF (merah). Sebagian besar massa gugus didominasi oleh materi gelap yang tak kasat mata.

7. Supernova 1987A

supernova-1987a-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASAObservatorium Antariksa Sinar-X Chandra

Tiga puluh tahun telah berlalu sejak Supernova 1987A pertama kali terlihat. Sejak saat itu, jajaran teleskop berbasis darat dan antariksa telah mengamati fenomena yang luar biasa ini, termasuk Chandra. Citra komposit terbaru yang menampilkan sisa-sisa ledakan dahsyat supernova menyerupai cincin, dihasilkan oleh kombinasi data spektrum sinar-X Chandra (biru), spektrum cahaya kasat mata Hubble (hijau), dan data submillimeter dari ALMA (merah).

8. Galaksi UGC 1810 dan ARP 273

galaksi-bunga-mawar-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA

Interaksi antara galaksi UGC 1810 dan Arp 273 ini dicitrakan pada tanggal 17 Desember 2010 oleh Wide Field Camera 3 (WFC3) Hubble. Gambar ini mengkombinasikan data yang diambil dengan tiga filter terpisah oleh WFC3 yang memungkinkan pengambilan dalam berbagai panjang gelombang mencakup spektrum ultraviolet biru dan merah.

UGC 1810, galaksi berbentuk spiral yang berukuran lebih besar, cakram galaksinya telah terdistori karena pasang surut gravitasi sehingga menyerupai bunga mawar karena merespons tarikan gravitasi dari galaksi yang berada di bawahnya, UGC 1813. Selain mirip bunga mawar, interaksi antar galaksi ini juga terlihat seperti pola kembang api.

9. Nebula Kepiting, NGC 1952

nebula-kepiting-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA

Pada tahun 1054, para astronom China mengamati sebuah ‘bintang’ yang hampir satu bulan selalu terlihat di langit, bahkan saat siang hari. Objek itu sebenarnya  adalah sisa-sisa dari ledakan supernova yang membentuk Nebula Kepiting (NGC 1952) seluas enam tahun cahaya.

Terletak 6.500 tahun cahaya dari Bumi di rasi Taurus, gambar ini dirakit dari 24 eksposur terpisah yang ditangkap oleh Hubble selama tiga bulan. Sebagian besar komposisi filamen berwarna oranye adalah unsur hidrogen, warna biru pada filamen di bagian terluar nebula adalah unsur oksigen netral. Hijau adalah sulfur terionisasi tunggal dan merah adalah oksigen terionisasi ganda.

Bintang yang memicu ledakan supernova kini berevolusi menjadi bintang neutron yang berotasi sangat cepat, 30 kali per detik, dan tertanam di pusat Nebula Kepiting.

10. Galaksi Berudu, Kiso 5639

galaksi-berudu-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA

Menurut NASA, “Kiso 5639 adalah salah satu galaksi ‘berudu’ karena kepalanya yang terang dan ekornya yang memanjang. Berudu kosmik jarang ditemukan di lingkungan alam semesta lokal, namun kerap ditemukan di lingkungan alam semesta jauh, sekaligus mengungkap fakta bahwa banyak galaksi yang melewati tahap serupa saat berevolusi.”

Mengakui kemiripannya dengan pesta kembang api, NASA merilis gambar “roket angkasa” Kiso 5639 ini, sebuah galaksi kecil yang terletak 82 juta tahun cahaya dari Bumi. Observasi oleh WFC3 Hubble pada gambar ini mencakup spektrum termasuk emisi ultraviolet, optik, H-alpha, dan inframerah.

Itulah 10 gambar terbaik pesta kembang api kosmik yang dilansir dari galeri NASA. Semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertaimu seiring pergantian tahun.

#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang