Langsung ke konten utama

Teori Baru Asal Usul Jupiter yang Melibatkan Asteroid Trojan

teori-asal-usul-jupiter-trojans-informasi-astronomi
Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA/Studio Visualisasi Ilmiah/Dan Gallagher

Anomali ukuran dan lokasi Jupiter di tata surya telah membingungkan para astronom selama bertahun-tahun karena dianggap tidak sesuai dengan pemahaman kita tentang proses pembentukan planet. Namun kali ini para astronom telah menggagas sebuah teori baru tentang penyebab ketidaklaziman eksistensi Jupiter di tata surya.

Menurut model pembentukan planet yang diyakini oleh para astronom, planet raksasa terbentuk di wilayah terluar lalu bermigrasi ke dalam dan menempati posisi yang sangat dekat dengan bintang induk. Namun model ini tidak dapat diterapkan ke Jupiter, karena planet raksasa yang dua kali lebih masif daripada kombinasi seluruh planet ini justru mengorbit dari wilayah terluar tata surya.

Penelitian terbaru yang digelar oleh tim astronom dari Universitas Lund di Swedia, tampaknya telah mempermudah pemahaman terkait asal usul Jupiter. Menurut simulasi komputer, Jupiter terbentuk sekitar empat kali lebih jauh dari lokasi yang ditempatinya saat ini, tepat di dalam orbit Uranus dan perlahan-lahan bermigrasi ke dalam selama kurun waktu 700.000 tahun.

“Inilah bukti pertama terkait lokasi pembentukan Jupiter yang sangat jauh dari Matahari, kemudian bermigrasi ke orbitnya saat ini,” ungkap astronom Simona Pirani dari Universitas Lund.

Penelitian ini berbasis pada ikatan asteroid yang disebut Trojan. Mereka berbagi orbit dengan Jupiter. Satu kelompok asteroid Trojan mengorbit di depan Jupiter, sedangkan kelompok kedua mengorbit di belakang Jupiter, tepatnya di wilayah yang berpusat pada titik Lagrange Jupiter.

teori-asal-usul-jupiter-asteroid-trojans-informasi-astronomi
Kredit: Institut Astronomi CAS/Petr Scheirich

Tapi masih ada teka-teki yang harus dipisahkan, mengingat jumlah kelompok asteroid di depan Jupiter sekitar 50% lebih banyak daripada kelompok yang berada di belakang.

“Asimetri selalu menjadi misteri di tata surya,” tutur sesama astronom Universitas Lund Anders Johansen.

Jadi, tim astronom lalu menjalankan simulasi pembentukan Jupiter untuk mengungkap asimetri yang aneh ini.

Mereka menguji berbagai kerangka waktu dan pola migrasi keluar yang mengarah ke kesimpulan asal usul ikatan asteroid Trojan saat ini. Populasi asteroid Trojan hanya dapat dihasilkan jika Jupiter memulai kehidupannya sebagai sebuah benih planet 4,5 miliar tahun yang lalu, yaitu asteroid beku yang terletak sekitar 18 AU dari Matahari. (1 AU adalah jarak Bumi-Matahari).

Dalam waktu 2-3 juta tahun, benih planet Jupiter mulai bermigrasi dan masuk ke posisinya saat ini, yaitu 5,2 AU. Migrasi membutuhkan waktu sekitar 700.000 tahun.

Ketika mulai bermigrasi, benih planet semakin mendekati Matahari dan ditarik oleh gaya gravitasi molekul gas masif yang bertahan cukup lama di tata surya. Selanjutnya gravitasi benih planet Jupiter memengaruhi Trojan, menghasilkan populasi asteroid yang lebih banyak di kelompok utama daripada kelompok yang tertinggal di belakang.

Hal ini berlangsung sebelum benih planet mengakresi molekul gas, karena pada saat itu ia hanya mengakresi batu yang akan runtuh untuk membentuk inti planet. Berarti inti Jupiter mungkin adalah bongkahan batu serupa dengan yang ditemukan di Trojan, kata para peneliti.

Lokasi di mana Jupiter terbentuk telah menjadi teka-teki yang ingin segera dipecahkan oleh para ilmuwan, karena raksasa gas tidak dapat terbentuk di dekat bintang induk. Gravitasi intens, radiasi (termasuk panas) dan angin ganas dari bintang induk akan mencegah akresi molekul gas untuk membentuk planet gas raksasa.

Meskipun teori asal usul Jupiter ini dianggap bertentangan dengan beberapa penelitian yang didasarkan pada lokasi pembentukan Jupiter di dekat Matahari, disusul migrasi keluar, namun teori ini juga menawarkan sebuah solusi yang membawa Jupiter sejalan dengan apa yang kita pahami dari observasi sistem planet lain.

Tentu saja, jika simulasi tim astronom dari Universitas Lund ternyata benar, asteroid akan menjadi sumber yang berharga untuk mengungkap informasi planet gas raksasa yang belum diketahui.

“Kita bisa belajar banyak tentang inti dan proses pembentukan Jupiter dari mempelajari Trojan,” pungkas Johansen.

NASA akan meluncurkan probe yang diberi nama Lucy untuk mempelajarinya pada bulan Oktober 2021, jadi kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengetahuinya.

Makalah ilmiah yang melaporkan hasil penelitian telah dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics, dan dapat dibaca server pracetak arXiv.

Ditulis oleh: Michelle Starr, www.sciencealert.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang