Langsung ke konten utama

MCG+01-02-015, Galaksi Terpencil Sejagad

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: NASA, ESA, G. Illingworth (Universitas California), P. Oesch (Universitas California; Universitas Yale), R. Bouwens dan I. Labbé (Universitas Leiden), dan Tim Sains .

Seratus tahun lalu, Einstein mengemukakan teori Relativitas Umum, menggantikan konsep ruang dan waktu absolut Newton dengan ruang dan waktu dinamis. Layaknya lembaran kain yang tak sekadar melengkung karena materi dan energi, ruang dan waktu Relativitas Umum juga menyusut atau meluas tergantung sifat alam semesta itu sendiri.

Para ahli teori seperti Alexander Friedmann, Willem de Sitter dan Georges Lemaître memang mengerjakan banyak rincian matematis tentang kosmos, namun, astronom Edwin Hubble dengan teleskop berdiameter 100 inci di Mt. Wilson adalah orang yang memberikan kepada kita alam semesta yang kita pahami saat ini.

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESO dan Digitized Sky Survey 2. Kredit: Davide De Martin.

Dengan mengamati galaksi-galaksi jauh, mulai dari spiral (yang lebih dekat) hingga elips (yang lebih jauh), selain menyimpulkan bahwa alam semesta mengembang, Edwin Hubble adalah orang pertama yang mengukur laju ekspansi kosmos. Semakin jauh jarak galaksi, semakin cepat ia menjauhi kita. Selama beberapa dekade berikutnya, seiring perkembangan pesat teleskop, fotografi dan kamera, kita dapat mengukur galaksi-galaksi redup yang sangat jauh dan pemahaman kita tentang bagaimana alam semesta mengembang semakin meningkat.

Tetapi semua pemahaman ini bisa kita peroleh karena lokasi galaksi Bima Sakti kita kebetulan dikelilingi oleh ratusan ribu galaksi masif terang dalam radius beberapa ratus juta tahun cahaya dari Bumi.


Kita belajar tentang tempat kita dari observasi lingkungan kosmik di sekeliling kita. Tergantung dari lokasi penempatan, ternyata tidak semua galaksi seberuntung kita, misalnya galaksi MCG+01-02-015 yang ditampilkan pada gambar di bawah ini.

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA dan N. Gorin (STScI); Judy Schmidt.

Lingkungan kosmik di sekitar MCG+01-02-015 sepertinya tidak jauh berbeda dari Bima Sakti. Namun dari sudut pandang tertentu, jika kita mengambil ilustrasi video “penerbangan melintasi alam semesta” di sekitar lingkungan MCG+01-02-015, tak ada satu pun galaksi yang kita temukan di sepanjang perjalanan.

Melalui studi Hubble Deep Field, MCG+01-02-015 begitu terisolasi dalam radius beberapa ratus juta tahun cahaya ke segala arah.

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA dan N. Gorin (STScI); Kredit: Judy Schmidt.

Bintang-bintang terang yang kita amati di dalam gambar sebenarnya terletak di galaksi Bima Sakti kita sendiri. Galaksi yang begitu terpencil ini ukurannya lebih besar dan lebih terang daripada Bima Sakti dan mengandung lebih dari satu triliun bintang. Di luar lingkungan MCG+01-02-015, kita dapat mengamati galaksi latar belakang di segala arah. 

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA dan N. Gorin (STScI); Kredit: Judy Schmidt.

Namun mereka sebenarnya berada sangat dekat dengan kita dan terpisah jauh dari MCG+01-02-015, daripada yang ditunjukkan oleh ilustrasi galaksi spiral berikut!

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA dan N. Gorin (STScI); Kredit: Judy Schmidt.

Atau lokasi mereka justru lebih jauh lagi, seperti galaksi elips berwarna kuning di kanan bawah gambar. Mereka terdiri dari molekul gas yang sebagian besar tidak pernah berinteraksi dengan galaksi lain.

mcg+01-02-015-galaksi-paling-terpencil-di-alam-semesta-informasi-astronomi
Kredit gambar: ESA/Hubble & NASA dan N. Gorin (STScI); Kredit: Judy Schmidt.

Apabila kita tinggal di MCG+01-02-015, teleskop 100 inci andalan astronom Edwin Hubble akan gagal mengubah cara pandang umat manusia terhadap kosmos.

Karena dari sudut pandang MCG+01-02-015, Edwin Hubble tidak akan mampu menemukan galaksi lain seperti yang ia lakukan pada tahun 1917. Baru pada tahun 1960-an, teknologi antariksa kita dapat menemukan galaksi-galaksi lain.

Andaikata Edwin Hubble gagal, apakah kita akan berhenti mencari? Apakah kita akan menyimpulkan bahwa galaksi kita adalah satu-satunya galaksi di alam semesta? Apakah kita tidak pernah menemukan fenomena seperti alam semesta yang mengembang, Big Bang dan materi gelap, yang kesemuanya itu membutuhkan galaksi-galaksi lain agar bisa terungkap?

Kita sungguh beruntung, lokasi kita di kosmos memudahkan kita untuk mengungkap sifat natural alam semesta. Sebaliknya, sungguh malang nasib para penghuni galaksi jauh yang terpencil ini, seolah alam semesta sengaja menyembunyikan diri dari mereka.

Ditulis oleh: Ethan Siegel, kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang