Langsung ke konten utama

Asal Usul Tata Surya (Video dan Infografis)

asal-usul-tata-surya-video-dan-infografis-informasi-astronomi
Kredit: NASA

Pelajari asal usul tata surya di video berikut! 


Tata surya sebenarnya adalah tempat yang cukup ramai, karena semua planet, bulan, asteroid dan komet tak pernah berhenti mengitari Matahari. Lantas, bagaimana lingkungan yang ramai seperti ini terbentuk? 

Kisah tata surya dimulai sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, dari nebula awan dan debu raksasa. Pada titik tertentu, nebula runtuh karena gaya gravitasinya sendiri atau mungkin karena gelombang kejut dari ledakan sebuah bintang terdekat.

Saat runtuh, nebula menjadi cakram protoplanet. Material cakram protoplanet menghasilkan tekanan yang begitu besar, sehingga melebur atom hidrogen menjadi helium sembari melepaskan sejumlah besar energi dan melahirkan Matahari.

Matahari mengambil lebih dari 99% material cakram protoplanet, sementara sisa-sisa material menggumpal karena gaya gravitasi dan membentuk planet.

Planet berbatu seperti Mars, Venus dan Bumi, terbentuk di dekat Matahari, karena material yang mengandung gas dan es akan menguap karena radiasi panas dari Matahari.

Material gas dan es menggumpal lebih jauh dari Matahari dan membentuk planet raksasa gas (Jupiter dan Saturnus) dan raksasa es (Uranus dan Neptunus).

Seperti itulah, tata surya yang kita kenal hari ini terbentuk.

Dan masih ada sisa-sisa material dari sejarah hari awal pembentukan tata surya.

Asteroid di Sabuk Asteroid adalah puing-puing material yang gagal terakumulasi menjadi planet.

Berada jauh di wilayah terluar tata surya adalah komet, bongkahan es yang tidak terlalu banyak berubah sejak tata surya terbentuk.

Asteroid dan komet adalah saksi bisu dari proses persalinan yang melahirkan tata surya. Mereka seperti dua situs purbakala peninggalan sejarah tata surya yang menceritakan asal usul sistem planet kita.

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...