Langsung ke konten utama

NASA Segera Putuskan untuk Mendaratkan Dragonfly di Titan

nasa-segera-putuskan-untuk-mendaratkan-dragonfly-di-titan-informasi-astronomi
Ilustrasi Dragonfly di permukaan Titan.
Kredit gambar: Johns Hopkins APL

Pesawat antariksa Cassini NASA yang mengintip atmosfer berkabut kekuningan Titan, bulan terbesar Saturnus, telah mengungkap sebuah dunia yang aneh namun familiar karena secara teori dianggap berpotensi menopang “akar” kehidupan. Dan kini para ilmuwan ingin kembali ke sana dengan dukungan teknologi drone.

Satu tim ilmuwan terus menggodok proposal misi Dragonfly, yang menggabungkan teknologi drone Bumi dengan instrumen yang didesain untuk eksplorasi Mars, demi mengungkap reaksi kimiawi kompleks yang berlangsung di Titan. Akhir tahun ini, NASA akan memutuskan dua kandidat finalis misi, yaitu misi ke Titan atau misi pengambilan sampel dari sebuah komet.

“Saya pikir semua orang akan menganggap (Dragonfly) luar biasa, sebagaimana makna harfiahnya,” kata Melissa Trainer, deputi peneliti utama misi dan ilmuwan NASA, kepada Space.com. “Bukan hanya karena konsep misi sangat menarik dan didukung sains luar biasa, bahkan bisa terwujud dari sudut pandang teknik.”

Jika terpilih, Dragonfly akan diluncurkan pada tahun 2025 dan tiba di Titan pada tahun 2034. Dunia asing yang akan dijelajahi ini, mungkin bisa dianggap hampir mirip Bumi. Sebagaimana di Bumi, cahaya Matahari memperkuat kehidupan organik yang tumbuh di ladang dan hutan, cahaya yang sama diduga memicu reaksi kimiawi di lapisan teratas atmosfer Titan, menghasilkan molekul organik yang mengalir ke permukaan Titan, seperti air hujan di Bumi. Sementara Bumi mempunyai bentangan alam berbatu yang digenangi air, bentangan alam Titan terbuat dari es air yang digenangi senyawa organik.

Wawasan tentang karakteristik Titan terutama berasal dari data yang dikumpulkan selama misi Cassini-Huygens yang mencapai sistem planet Saturnus pada tahun 2005.

“Sebelum Cassini tiba di sana, kita sama sekali tidak tahu bagaimana Titan bekerja sebagai sebuah sistem. Kami memang memiliki beberapa petunjuk, tetapi Cassini-Huygens benar-benar mengungkapnya sebagai tempat yang sangat familiar,” jelas Peneliti Utama Dragonfly Elizabeth “Zibi” Turtle dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins kepada Space.com. “Cassini telah mengungkap Titan sebagai sebuah dunia dengan karakteristik khusus, termasuk berbagai proses yang berlaku padanya.”

nasa-segera-putuskan-untuk-mendaratkan-dragonfly-di-titan-informasi-astronomi
Ilustrasi tahapan misi Dragonfly, termasuk ketika mendarat di permukaan Titan untuk melakukan penelitian sains secara langsung di lokasi, kemudian berpindah ke lokasi penelitian baru lainnya.
Kredit gambar: Johns Hopkins APL

Cassini memang tidak terlalu jelas menatap permukaan Titan yang disembunyikan ketebalan lapisan atmosfer, sedangkan probe Huygens yang mendarat di permukaan Titan kehabisan baterai hanya dalam waktu beberapa jam. Jika berjalan sesuai rencana, Dragonfly akan menjelajahi puluhan lokasi selama durasi waktu dua tahun Bumi. Dan beberapa aspek dari misi yang diajukan tidak sesulit yang dibayangan.

Pertimbangkan tentang upaya pendaratan, misalnya. Trainer, yang juga terlibat sebagai anggota tim misi rover Curiosity di Mars, terus mengenang “7 menit teror” selama proses pendaratan Curiosity, yang harus memperlambat kecepatan agar mendarat dengan mulus. “Dibandingkan Curiosity, pendaratan di Titan jauh lebih mudah dilakukan. Dibutuhkan waktu lebih dari dua jam, karena ketebalan lapisan atmosfer Titan.”

Trainer menggap atmosfer Titan layaknya bantal empuk, dikombinasikan dengan gravitasi rendah di Titan (sekitar sepertujuh gaya gravitasi Bumi), upaya pendaratan di sana akan jauh lebih mudah karena ketebalan atmosfer akan membantu memperlambat kecepatan pesawat antariksa. Dengan desain rotor-copter, Dragonfly dapat naik ke udara dan terbang menggunakan sumber tenaga nuklir yang disediakan NASA.

Tetapi menerapkan teknologi drone untuk misi antariksa hanyalah satu sarana untuk mencapai tujuan, bukannya tujuan akhir. “Kami sangat fokus ke penerbangan dan itulah yang kami tunjukkan dalam gambar ilustrasi karena terlihat menarik, meskipun sebagian besar durasi misi akan dihabiskan di permukaan,” kata Trainer. “Dragonfly adalah satu paket laboratorium sains pendarat, yang akan melakukan [sebagian besar] sains di permukaan, kemudian terbang untuk berpindah lokasi dan memperoleh data lain di permukaan. Kami akan menjelajahi tempat-tempat baru untuk melakukan lebih banyak penelitian di permukaan.”

Misi sains didesain untuk meneliti kandungan kimiawi Titan. Para ilmuwan telah mengantongi informasi terkait sejumlah besar senyawa organik di Titan, meskipun Cassini dan Huygens belum bisa mengumpulkan cukup data untuk memperjelas rincian kimiawi Titan. Dragonfly diharapkan mampu mengidentifikasi senyawa organik secara akurat, sehingga para ilmuwan dapat menentukan seberapa mirip molekul Titan dengan molekul biologi terestrial.

nasa-segera-putuskan-untuk-mendaratkan-dragonfly-di-titan-informasi-astronomi
Data dari Cassini mengungkap sebuah danau besar di permukaan Titan. Sebagian besar cairan di permukaan Titan adalah senyawa organik seperti metana (warna hitam); permukaan padat es air (warna emas).
Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/ASI/Cornell

“Dragonfly adalah misi pelopor untuk memahami kimiawi prebiotik, peralihan dari kimia ke biologi?” ujar Turtle. “Tentu saja, kita tidak dapat mempelajarinya di Bumi, karena biologi telah menghapus segalanya. Titan cenderung serupa dengan Bumi pada sejarah awal tata surya.”

Para ilmuwan telah menjalankan eksperimen untuk meniru Titan di laboratorium, menguji senyawa, kondisi dan hasil replika yang bisa mereka hasilkan. Meskipun terkendala waktu, eksperimen telah memberikan hasil yang cukup menarik, karena simulasi reaksi senyawa kimia dapat menghasilkan asam amino, building blocks protein. “Di laboratorium, kita selalu dibatasi oleh waktu. Titan telah melakukan reaksi kimiawi selama jutaan tahun,” Trainer menjelaskan. “Pada dasarnya Titan telah melakukan semua eksperimen ini dan kita hanya perlu ke sana untuk memetik hasilnya.”

Sementara pemicu misi berasal dari data misi Cassini dan Huygens, metodologi untuk mengambil sampel terinspirasi oleh rover Mars NASA. Lagipula, Titan bukanlah tempat pertama yang diteliti NASA untuk mengambil sampel senyawa organik. Inspirasi pengambilan sampel berasal dari Curiosity. Jadi, Dragonfly akan membawa beberapa instrumen serupa yang telah diadaptasi untuk misi yang berbeda.

Apakah misi Dragonfly akan disetujui NASA. Tim Dragonfly telah menyerahkan laporan konsep terperinci pada bulan Desember dan menunggu keputusan dari NASA musim panas ini. Para anggota tim Dragonfly telah berupaya semaksimal mungkin dalam proposal yang mereka ajukan, untuk meyakinkan bahwa misi Dragonfly dapat dilakukan secara teknik.

“Luar biasa, tapi tidak gila,” pungkas Trainer.

Ditulis oleh: Meghan Bartels, www.space.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang