Langsung ke konten utama

GRB 190114C, Semburan Sinar Gamma Paling Energik di Alam Semesta

Berkat Teleskop Antariksa Hubble NASA, para astronom bisa mengintip ke lokasi fenomena ledakan paling energik di alam semesta, yaitu ledakan sinar gamma yang satu triliun kali lipat lebih kuat daripada cahaya kasat mata. Hanya dalam waktu beberapa detik, gamma-ray burst (GRB) melepaskan energi melampaui energi yang dihasilkan Matahari selama 10 miliar tahun sepanjang massa kehidupannya.

Pada bulan Januari 2019, semburan sinar gamma berdurasi lama yang sangat terang dan diberi kode GRB 190114C, terdeteksi oleh jajaran teleskop Bumi, di antaranya Swift dan Fermi besutan NASA, plus teleskop Major Atmospheric Gamma Imaging Cherenkov (MAGIC) di kepulauan Canary. Observasi tindak lanjut dilakukan menggunakan Hubble untuk mempelajari lingkungan kosmik di sekitar GRB dan bagaimana emisi ekstrem dihasilkan.

“Observasi Hubble mengungkap ledakan paling dahsyat di alam semesta yang berlangsung di lingkungan kosmik sangat padat, tepat di pusat galaksi yang terletak 5 miliar tahun cahaya dari Bumi. Fenomena aneh, sekaligus menunjukkan lokasi konsentrasi padat mungkin adalah alasan mengapa cahaya sekuat itu bisa diproduksi,” ungkap rekan penulis makalah ilmiah Andrew Levan Universitas Radboud di Belanda.

semburan-sinar-gamma-grb-190114c-informasi-astronomi
Observasi terbaru Hubble telah meneliti sifat ledakan sinar gamma GRB 190114C dengan mempelajari lingkungan kosmik di mana ia berasal. Dalam ilustrasi ini, semburan sinar gamma (GRB) adalah ledakan paling kuat di alam semesta. Sebagian besar energi GRB dipancarkan dalam sinar gamma, cahaya yang jauh lebih berenergi daripada cahaya kasat mata. Observasi Hubble mengungkap emisi ledakan mahadahsyat yang bersumber dari kehancuran sebuah bintang yang berada di lingkungan kosmik sangat padat, tepat di pusat galaksi sekitar 5 miliar tahun cahaya dari Bumi.
Kredit: NASA, ESA dan M. Kornmesser

“Sejak dulu, para ilmuwan telah mencoba mengamati emisi energi ekstem GRB,” ujar penulis utama makalah ilmiah Antonio de Ugarte Postigo dari Instituto de AstrofĂ­sica de AndalucĂ­a di Spanyol. “Observasi terbaru Hubble terhadap radiasi energi rendah pengiring dari wilayah ini, menambah wawasan kita terkait semburan sinar gamma [dan] lingkungan kosmik terdekat di mana ia berasal.”

GRB 190114C berlangsung di wilayah pusat galaksi masif, yang lebih padat daripada wilayah serupa di galaksi lain yang menjadi lokasi GRB. Galaksi induk GRB 190114C diketahui telah bertabrakan dengan sebuah galaksi lain dan interaksi antar galaksi seperti itu mungkin turut berperan memicu ledakan GRB.

Dari analisis deteksi radiasi, para ilmuwan menyimpulkan GRB 190114C memiliki energi tertinggi di antara semburan sinar gamma lainnya. Para ilmuwan sebenarnya telah lama memantau emisi energi ekstem GRB, sehingga deteksi kali ini dianggap sebagai tonggak sejarah dalam astrofisika berenergi tinggi.

Para ilmuwan menggagas untuk mencapai energi sedahsyat ini, material harus dipancarkan dari bintang yang runtuh hingga 99,999% kecepatan cahaya. Material kemudian dipaksa menembus gas yang mengelilingi bintang, menghasilkan gelombang kejut dan menciptakan ledakan sinar gamma itu sendiri.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Rob Garner


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang