Langsung ke konten utama

Sistem Protoplanet di Nebula Orion

sistem-protoplanet-di-nebula-orion-informasi-astronomi
Kredit: NASA, C.R. O'Dell dan S.K. Wong (Rice University)

Berkat Teleskop Antariksa Hubble NASA, para astronom telah merilis salah satu foto benda langit terbaik yang pernah diabadikan dalam sejarah, yaitu pemandangan spektakuler penuh warna dari pusat Nebula Orion, sebuah wilayah pabrik bintang yang terletak 1.500 tahun cahaya di rasi Orion, Sang Pemburu.

Selain itu, para astronom turut merilis lima gambar close-up yang menampilkan cakram debu cikal bakal tata surya (sistem planet) baru di sekitar bintang-bintang yang baru saja ‘dilahirkan’ di sistem Orion. Mereka diperkirakan mirip cakram tata surya kita yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu.

Mosaik gambar dihimpun dari 15 observasi Hubble yang mampu menyelesaikan wilayah kelahiran bintang seluas empat miliar mil, sekitar separuh diameter tata surya kita. Meskipun total cakupan observasi Hubble di Nebula Orion mencapai 2,5 tahun cahaya, namun lokasi nebula yang begitu jauh membuat mosaik Hubble hanya mengisi sekitar 5% area langit yang diduduki bulan purnama.

Gambar diambil oleh astronom C. Robert O'Dell dari Rice University di Houston, Texas, ketika mensurvei nebula menggunakan Hubble antara bulan Januari hingga Maret 1995. Kurun waktu tersebut memang dialokasikan secara khusus untuk menghasilkan pemandangan menakjubkan ini, mengingat nebula adalah laboratorium besar untuk mempelajari proses yang melahirkan Matahari kita.

Menggunakan pemrosesan gambar komputer, dibantu mahasiswa pascasarjana Shui Kwan Wong, O'Dell menghabiskan waktu beberapa minggu untuk menggabungkan 45 foto cahaya kasat mata Hubble (diambil dalam berbagai warna untuk menghasilkan panorama natural colorful) menjadi mosaik pamungkas.

Tersebar di antara 500 bintang pada mosaik gambar terbesar ini adalah beberapa cakram debu yang mengelilingi bintang induk masing-masing. Mark J. McCaughrean dari Max-Planck-Institute for Astronomy di Heidelberg Jerman, bekerja sama dengan O'Dell, mengidentifikasi cakram-cakram siluet gelap dengan Nebula Orion terang sebagai latar belakang.

Meskipun bukti visual langsung pertama cakram debu circumstellar di Orion ditemukan oleh Hubble pada tahun 1992, gambar terbaru menegaskan kemiringan orientasi sudut pandang cakram bila diamati dari Bumi. Salah satu gambar paling mencolok adalah struktur menyerupai Frisbee (bulat pipih) yang menyembunyikan bintang muda di bagian pusat.

Selain itu, survei Orion juga telah menemukan 153 cakram yang bersinar karena semburan radiasi ultraviolet dari bintang pusat di nebula. Eksistensi bintang muda dengan cakram protoplanet sebanyak itu secara matematis meningkatkan kemungkinan terbentuknya sistem planet lain, kata para peneliti. “Hal itu menunjukkan building blocks sistem planet, meskipun tak berarti planet otomatis terbentuk,” kata O'Dell.

Ketika bintang muda berevolusi, material cakram debu akan ditarik oleh planet atau malah menghilang seiring waktu. Teori yang diyakini saat ini memperkirakan sistem planet bisa terbentuk di sekitar bintang satu juta tahun setelah bintang ‘menyala’. “Semua yang kita lihat di sini adalah tentang usia,” kata O'Dell.

Cakram Protoplanet Orientasi Edge-On di Nebula Orion

sistem-protoplanet-di-nebula-orion-informasi-astronomi
Kredit: Mark McCaughrean (Max-Planck-Institut Astronomi), C. Robert O'Dell (Rice University), dan NASA

Menyerupai Frisbee antarbintang, cakram debu bulat pipih dengan orientasi sudut pandang edge-on ditemukan mengelilingi bintang induk yang baru dilahirkan di Nebula Orion. Karena hanya bagian tepi cakram yang bisa teramati, bintang induk tersembunyi di pusat cakram. Struktur cakram seperti ini mungkin adalah embrio tata surya (sistem planet). Tata surya kita diduga terbentuk dari cakram serupa sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Terletak 1.500 tahun cahaya dari Bumi, diameter struktur cakram membentang hingga 17 kali diameter tata surya kita dan menjadi cakram gas dan debu kosmik terbesar dari beberapa benda langit sejenis yang telah ditemukan di Nebula Orion.

Gambar komposit tiga warna di sebelah kiri diambil dalam garis emisi biru, hijau dan merah dari kilau gas di nebula. Sementara gambar di sebelah kanan diambil melalui filter yang berbeda untuk memblokir setiap garis emisi spektral terang nebula, karena itu struktur cakram terlihat kurang jelas terhadap siluet latar belakang. Hanya nebulositas di atas dan bawah cakram yang terlihat jelas pada gambar, menyingkap eksistensi bintang induk yang tak bisa diamati secara langsung karena tertutup debu cakram dengan orientasi sudut pandang edge-on.

Kumpulan gambar di atas ditangkap antara bulan Januari 1994 dan Maret 1995 oleh teleskop antariksa Hubble, sedangkan makalah ilmiah yang melaporkan karakteristik mereka telah diserahkan ke Jurnal Astronomi untuk dipublikasikan. 

Cakram Gas dan Debu Embrio Sistem Planet di Nebula Orion

sistem-protoplanet-di-nebula-orion-informasi-astronomi
Kredit: Mark McCaughrean (Max-Planck-Institut Astronomi), C. Robert O'Dell (Rice University), dan NASA

Gambar yang diabadikan oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA ini adalah empat cakram protoplanet yang baru ditemukan di sekitar bintang-bintang belia di Nebula Orion, sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi. Para astronom menduga struktur cakram gas dan debu seperti ini adalah tahap awal pembentukan sistem planet, yang bisa diamati secara langsung dalam spektrum cahaya kasat mata Hubble.

Komposisi struktur cakram di sekitar bintang-bintang belia, kerap disebut cakram circumstellar atau cakram protoplanet, terdiri dari 99% gas dan 1% debu. Meskipun persentase debu sangat minim, sudah cukup membuat cakram terlihat gelap dan buram bila diamati dalam spektrum cahaya kasat mata. Cakram terlihat gelap karena siluet dengan latar belakang terang dari gas panas nebula Orion.

Kilau merah di pusat setiap cakram adalah bintang belia yang baru dilahirkan, hanya berumur satu juta tahun. Sebagai perbandingan usia Matahari adalah sekitar 4,5 miliar tahun. Sementara kisaran massa mereka antara 30%-150% Matahari. Seiring tahap evolusi, cakram bisa membentuk sistem planet seperti tata surya kita. Meskipun hanya segelintir struktur cakram yang telah ditemukan sejauh ini, mereka diduga merupakan “anggota keluarga besar” dari benda langit serupa yang mengindikasikan cakram protoplanet sangat umum di Nebula Orion.

Astronom Mark McCaughrean dari Max-Planck-Institute for Astronomy di Heidelberg Jerman dan astronom C. Robert O'Dell dari Rice University di Houston Texas, menemukan cakram-cakram baru dalam gambar survei skala besar Nebula Orion yang sebelumnya telah diambil Hubble antara bulan Januari 1994 dan Maret 1995. Studi karakteristik mereka telah diserahkan untuk dipublikasikan ke Jurnal Astronomi.

Setiap struktur cakram terpisah sejauh 257 miliar kilometer, sedangkan diameter cakram membentang antara 2-8 kali diameter tata surya kita. Para peneliti juga menjelaskan penyebab perbedaan bentuk cakram, lingkaran atau elips, karena orientasi kemiringan sudut pandang dari Bumi.

Setiap gambar adalah komposit dari tiga gambar yang diambil oleh instrumen Wide Field and Planetary Camera 2 Hubble, melalui filter narrow-band yang menerima cahaya garis emisi oksigen terionisasi (warna biru), hidrogen (hijau), dan nitrogen (merah). Gas panas yang menjadi latar belakang Nebula Orion memancarkan setiap panjang gelombang dengan kuat dan menghaslkan siluet latar belakang untuk setiap cakram.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang