Langsung ke konten utama

Galaksi Spiral Grand-Design Messier 81

galaksi-spiral-grand-design-messier-81-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, dan Hubble Heritage Team (STScI/AURA); A. Zezas dan J. Huchra (Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian)

Gambar resolusi paling tajam yang pernah diambil dari galaksi spiral “grand-design” Messier 81 (NGC 3031) telah dirilis saat pertemuan rutin American Astronomical Society Meeting di Honolulu, Hawaii.

Galaksi indah dengan kemiringan sudut yang mengarah lurus ke arah para pengamat di Bumi, memberikan kita pemandangan terbaik terhadap struktur spiral galaksi. Messier 81 mirip dengan Bima Sakti kita, tetapi sudut pandang yang lebih baik memungkinkan para astronom untuk mendapatkan deskripsi terbaik arsitektur khas galaksi spiral. Meskipun terpisah sejauh 11,6 juta tahun cahaya, visi tajam Teleskop Antariksa Hubble NASA mumpuni dalam mengatasi setiap bintang, termasuk gugus bintang terbuka, gugus bintang globular dan wilayah pendar gas fluorescent.

Lengan-lengan spiral galaksi yang melayang turun ke arah nukleus, terdiri dari bintang-bintang biru belia panas yang terbentuk dalam waktu beberapa juta tahun terakhir. Selain itu, lengan-lengan spiral juga menampung populasi bintang yang terbentuk dalam rangkaian episode pembentukan bintang sejak 600 juta tahun yang lalu. Sementara rona kehijauan pada gambar adalah wilayah pabrik penghasil bintang yang terang, sinar ultraviolet dari bintang-bintang belia panas juga menerangi awan gas hidrogen di sekitarnya, termasuk sejumlah jalur debu kosmik juga berliku ke inti Messier 81.

Tonjolan pusat galaksi dihuni oleh bintang-bintang merah yang berusia jauh lebih tua. Tonjolan pusat galaksi Messier 81 secara signifikan lebih besar daripada tonjolan Bima Sakti. Sebuah lubang hitam supermasif dengan massa 70 juta kali lipat massa Matahari berada di pusat Messier 81, yang berarti sekitar 15 kali lebih masif daripada massa lubang hitam pusat Bima Sakti. Penelitian Hubble sebelumnya menyimpulkan proporsi ukuran lubang hitam supermasif di inti Messier 81 sebanding dengan massa tonjolan pusat galaksi.

Messier 81 diperkirakan mengalami lonjakan produksi bintang di sepanjang lengan-lengan spiral karena interaksi gaya gravitasi dengan galaksi spiral NGC 3077 dan galaksi starburst Messier 82 di dekatnya sekitar 300 juta tahun yang lalu. Para astronom berencana menggunakan gambar Hubble untuk mempelajari sejarah pembentukan bintang di galaksi, kaitannya dengan bintang neutron dan lubang hitam yang terlihat di Messier 81 dalam spektrum sinar-X oleh Observatorium Sinar-X NASA.

Messier 81 adalah salah satu galaksi paling terang yang dapat dilihat dari Bumi. Terletak di langit utara rasi sirkumpolar Ursa Mayor (Beruang Besar), magnitudo semu Messier 81 adalah 6,8, batas magnitudo mata telanjang manusia.

Data Hubble diambil menggunakan instrumen Advanced Camera for Surveys pada tahun 2004 hingga 2006. Komposit warna dihimpun dari gambar yang diambil dalam panjang gelombang cahaya biru, kasat mata dan inframerah.

galaksi-spiral-grand-design-messier-81-informasi-astronomi
Detail galaksi spiral Messier 81.
Kredit: NASA, ESA, A. Zezas dan J. Huchra (Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian)

Tiga jepretan Hubble dalam resolusi tinggi ini menggambarkan variasi wilayah dan struktur Messier 81. 
  • [Kiri] Tonjolan terdalam dan nukleus Messier 81 relatif tanpa struktur, kecuali untuk jalur-jalur debu halus yang mengelilingi nukleus dan beberapa konsentrasi bintang berwarna keputihan yang disebut gugus bintang globular.
  • [Tengah] Deretan wilayah “pabrik bintang” muncul di sepanjang lengan spiral dengan kandungan gas hidrogen yang berpendar dalam rona hijau. Konsentrasi debu yang lebih padat juga terlihat di sepanjang lengan galaksi.
  • [Kanan] Di sela lengan spiral galaksi adalah area penghasil bintang-bintang baru. Di area inilah bintang-bintang masif biru panas dibentuk, usia mereka relatif pendek dibandingkan usia keseluruhan galaksi. Eksistensi singkat dan kematian mereka memperkaya wilayah di sekitarnya dengan unsur-unsur berat (lebih berat dari hidrogen dan helium) yang selanjutnya melahirkan bintang-bintang stabil berumur panjang.
galaksi-spiral-grand-design-messier-81-informasi-astronomi
Citra komposit Messier 81 oleh Hubble, Spitzer dan GALEX.
Kredit: NASA, ESA, dan Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang