Langsung ke konten utama

Familly Gathering NGC 6338 yang Menghadirkan Kehangatan Kosmik

familly-gathering-ngc-6338-yang-menghadirkan-kehangatan-kosmik-informasi-astronomi
Kredit: Sinar-X: Chandra: NASA/CXC/SAO/E. O'Sullivan; XMM: ESA/XMM/E. O'Sullivan; Optik: SDSS

Menjelang musim liburan, masyarakat di belahan bumi utara akan berkumpul bersama keluarga di dalam ruangan agar tetap hangat. Demikian pula di alam semesta, para astronom telah mempelajari dua kelompok galaksi yang berkumpul “menjelang musim liburan” dan menghasilkan kehangatan mereka sendiri.

Sebagian besar galaksi tidak hidup terisolasi, mereka justru terikat dengan galaksi-galaksi lain melalui gaya gravitasi, baik dalam jumlah relatif kecil yang disebut “grup galaksi”, maupun konsentrasi ratusan atau ribuan galaksi yang disebut “gugus galaksi”. Terkadang, beberapa grup galaksi saling tarik-menarik dan akhirnya menyatu untuk membentuk ikatan kosmik yang lebih besar.

Menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra NASA, XMM-Newton ESA, Giant Metrewave Radio Telescope (GMRT) dan observasi optik Apache Point Observatory di New Mexico, tim astronom telah menemukan dua grup galaksi yang saling bertabrakan dengan kecepatan sekitar 4 juta mil per jam. Inilah fenomena terdahsyat yang pernah terjadi antara dua grup galaksi.

Sistem yang diberi kode NGC 6338 ini terletak sekitar 380 juta tahun cahaya dari Bumi. Gambar komposit disusun dari data sinar-X Chandra (warna merah) yang menunjukkan molekul gas panas dengan suhu melampaui 20 juta derajat Celcius dan molekul gas lebih dingin yang terdeteksi oleh Chandra dan XMM (warna biru) sebagai emisi sinar-X. Data Chandra telah dikombinasikan dengan data optik Sloan Digital Sky Survey yang menunjukkan galaksi dan bintang berwarna putih.

Tim memperkirakan total massa yang terkandung di dalam NGC 6338 sekitar 100 triliun kali lipat massa Matahari. Komposisi massa sebesar itu terdiri dari sekitar 83% materi gelap, 16% gas panas dan 1% bintang, mengindikasikan bahwa kedua grup galaksi ditakdirkan untuk menjadi gugus galaksi di masa yang akan datang. Setelah tahap tabrakan dan penyatuan selesai, sistem akan terus mengumpulkan lebih banyak lagi galaksi melalui gaya gravitasi.

Studi NGC 6338 sebelumnya telah memberikan bukti wilayah-wilayah yang lebih dingin dan emisi sinar-X molekul gas di sekitar pusat kedua grup galaksi (diberi istilah sains “inti dingin”). Informasi ini telah membantu para astronom untuk merekonstruksi geometri sistem dan mengungkap tabrakan antara kedua grup galaksi yang terjadi hampir di sepanjang garis sudut pandang ke Bumi. Temuan ini telah dikonfirmasi dengan studi terbaru.

Data terbaru Chandra dan XMM-Newton juga menunjukkan molekul gas di sebelah kiri dan kanan inti dingin beserta gas yang berada di antaranya, tampaknya telah dipanaskan oleh gelombang kejut muka akibat tabrakan kedua grup galaksi, mirip ledakan supersonik yang dihasilkan pesawat supersonik. Pola pemanasan gas oleh gelombang kejut muka sebenarnya telah diprediksi oleh simulasi komputer, tetapi NGC 6338 merupakan sistem pertama yang menunjukkannya dengan jelas. Pemanasan semacam itu akan mencegah sebagian gas panas mendingin untuk memproduksi bintang-bintang baru.

Sumber panas kedua yang sering ditemukan di dalam grup dan gugus galaksi adalah energi yang dihasilkan oleh ledakan dan partikel berkas sempit (jet) berkecepatan tinggi yang digerakkan oleh aktivitas lubang hitam supermasif. Saat ini sumber panas kedua diketahui tidak aktif di NGC 6338, karena tidak ditemukan bukti partikel jet lubang hitam supermasif menggunakan data radio GMRT.

Ketiadaan ini dapat menjelaskan filamen-filamen gas pendingin yang terdeteksi dalam panjang gelombang cahaya kasat mata dan sinar-X di sekitar galaksi raksasa yang menduduki wilayah di sebelah selatan inti dingin. Filter yang digunakan dalam gambar komposit tidak menunjukkan filamen optik, sementara filamen sinar-X adalah struktur kecil mirip jari yang berasal dari wilayah di sebelah selatan pusat inti dingin, atau arah jam 2, 7 dan 8.

Makalah ilmiah yang melaporkan hasil studi telah dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society edisi September 2019 dan tersedia secara online.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Lee Mohon


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang