Langsung ke konten utama

SN 2004dj, Ledakan Supernova Terang di Galaksi NGC 2403

sn-2004dj-ledakan-supernova-terang-di-galaksi-ngc-2403-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA, A.V. Filippenko (Universitas California, Berkeley), P. Challis (Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian), dkk.

Fenomena ledakan dari sebuah bintang masif yang berkobar dengan cahaya setara 200 juta kali cahaya Matahari, diperlihatkan pada gambar Teleskop Antariksa Hubble NASA ini. Panah putih di kanan atas menunjukkan lokasi ledakan supernova bintang. Karena begitu cemerlang, supernova yang diberi kode SN 2004dj sebenarnya terjadi jauh di luar galaksi Bima Sakti. SN 2004dj terjadi di wilayah terluar NGC 2403, sebuah galaksi yang terletak 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Meskipun terletak jauh dari Bumi, supernova 2004dj adalah ledakan bintang terdekat selama lebih dari satu dekade terakhir.

Massa bintang yang meledak diperkirakan sekitar 15 kali lebih masif daripada Matahari dan baru berusia sekitar 14 juta tahun. Usia bintang-bintang masif lebih pendek dibandingkan Matahari yang saat ini telah berusia sekitar 4,5 miliar tahun. Mereka memang memiliki lebih banyak bahan bakar untuk fusi nuklir, tetapi menghabiskannya dengan sangat cepat.

Satu tim astronom yang dipimpin oleh Jesus Maiz dari Space Telescope Science Institute, berhasil melokalisir SN 2004dj di gugus bintang rapat Sandage 96, yang total massanya sekitar 24.000 kali massa Matahari. Gugus rapat (wilayah biru) dan gugus longgar yang dihuni oleh bintang-bintang masif dapat dilihat dalam gambar. Membludaknya jumlah bintang masif di NGC 2403 mengarah ke tingginya tingkat ledakan supernova. Dua supernova lain juga telah terlihat di galaksi ini selama setengah abad terakhir.

Jantung NGC 2403 adalah wilayah terang di kiri bawah, yang dihiasi bintik-bintik molekul gas berwarna merah muda, lokasi di mana bintang-bintang dilahirkan. Bintang-bintang redup yang terlihat dalam gambar Hubble adalah anggota NGC 2403, tetapi beberapa bintang sangat terang dalam gambar, sebenarnya adalah bintang lokal galaksi Bima Sakti kita, yang tentunya jauh lebih dekat dengan Bumi daripada NGC 2403. Gambar ini diambil pada tanggal 17 Agustus 2004, dua minggu setelah seorang astronom amatir asal Jepang menemukan SN2004dj.

Koichi Itagaki menemukan SN2004dj pada tanggal 31 Juli 2004 dengan bantuan teleskop kecil. Observasi tindak lanjut segera menyimpulkan tipe supernova, yang dihasilkan oleh ledakan bintang masif kaya hidrogen, atau “supernova Tipe II.”

Supernova terjadi ketika inti bintang runtuh dan menghasilkan objek sangat padat yang disebut bintang neutron. Ledakan menghempaskan unsur-unsur kimia berat, yang ditempa oleh reaksi nuklir di dalam bintang ke seluruh kosmos. Seperti supernova Tipe II lainnya, SN2004dj menyediakan bahan baku untuk generasi baru bintang dan planet. Unsur-unsur yang ditemukan di Bumi, seperti oksigen, kalsium, besi, dan emas, diperkirakan dihasilkan oleh ledakan bintang.

SN 2004dj perlahan-lahan mulai memudar dan para astronom akan mempelajarinya selama beberapa tahun ke depan untuk memahami bagaimana tipe bintang tertentu meledak dan jenis elemen kimia apa yang dihempaskan ke ruang angkasa.

Citra komposit ini disusun dari penggabungan beberapa gambar melalui beberapa filter yang diambil oleh Wide Field Camera Advanced Camera for Survey Hubble. Gambar diberi warna untuk menyorot fitur-fitur penting. Bintang muda nan panas berwarna biru. Bintang yang lebih tua dan jalur debu tebal di dekat jantung galaksi berwarna merah. Wilayah pembentuk bintang yang kaya hidrogen berwarna merah muda. Konsentrasi padat bintang-bintang tua di tonjolan pusat galaksi berwarna kuning.

sn-2004dj-ledakan-supernova-terang-di-galaksi-ngc-2403-informasi-astronomi
Galaksi NGC 2403 sebelum dan setelah ledakan supernova 2004dj.
Kredit: Gambar berbasis darat: WIYN/NOAO/AURA/NSF, T. Rector (Universitas Alaska), Z. Levay dan L. Frattare (STScI);
Gambar Hubble: NASA, ESA, A.V. Filippenko (Universitas California, Berkeley), P. Challis (Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian) dkk.

Ditulis oleh: Staf hubblesite.org


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang