Deep
Space 1 diluncurkan pada tanggal 24 Oktober 1998 pukul 8:08 AM menunggangi roket Delta.
Kredit: NASA
Semua benda langit selalu bergerak karena mengorbit benda
langit lainnya. Jadi, bagaimana cara para insinyur mengarahkan
pesawat antariksa agar
mendarat di Mars atau berpapasan
dengan komet
atau asteroid yang menjadi target
penelitian? Tidak hanya Bumi dan objek target penelitian yang terus bergerak saat mengorbit Matahari,
bahkan landasan peluncuran juga turut berotasi dengan kecepatan sekitar 1.000
mil per jam saat roket diluncurkan!
Jika
menurutmu bukan permasalahan yang sulit, coba lakukan eksperimen sederhana berikut:
- Kumpulkan bola-bola kecil apa pun yang kamu miliki, seperti bola tenis, bola softball, bola basket, bola whiffle atau bola golf. Atau kamu bisa membuat bola-bola kertas berukuran kecil dengan cara meremas kertas buku tulis.
- Masukkan bola ke dalam ember atau tas agar mudah dibawa.
- Cari wadah kosong lain seperti ember atau tempat sampah untuk dijadikan “keranjang”.
- Bawalah bola-bola kertas di dalam wadah (ember atau tas) dan keranjang ke taman bermain terdekat yang memiliki komidi putar. (Bukan komidi putar dengan kuda untuk dinaiki, tapi komidi putar yang bisa kita dorong dan dinaiki).
- Letakkan keranjang di tanah sekitar 3 atau 4 meter dari komidi putar, lalu naiklah ke komidi putar dengan bola-bola kertas di dalam wadah.
- Tanpa menggerakkan komidi putar, cobalah melempar beberapa bola ke keranjang di tanah.
- Kemudian taruh wadah, bawa beberapa bola kertas lalu dorong komidi putar (atau minta orang lain untuk mendorongnya) dan naik kembali.
- Sekarang, coba lempar bola ke dalam keranjang di tanah saat kamu berputar.
Lebih sulit bukan? Sekarang bayangkan jika keranjang ditempatkan lebih jauh,
sekitar 100 meter misalnya.
Bahkan jika bola kertasnya adalah bola basket atau bola asli, kamu tetap akan
kesulitan.
Dari eksperimen sederhana ini, kesimpulan apa yang kamu
petik?
Timing!
Saat memilih waktu peluncuran, para insinyur harus mempertimbangkan banyak
hal, terutama untuk memperoleh gaya
dorong terbesar dari landasan peluncuran terbesar, yaitu planet Bumi itu
sendiri.
Bumi
mengitari Matahari
dengan kecepatan 107.000 kilometer per jam! Jika pesawat antariksa antarplanet diarahkan
ke arah yang sama dengan
pergerakan Bumi, berarti itu akan menjadi awal yang baik.
Selain itu, Bumi juga berotasi ke arah timur dan menyelesaikan satu kali
rotasi setiap hari. Di khatulistiwa, permukaan berotasi dengan
kecepatan 1.675 kilometer per jam! Jadi jika diluncurkan ke arah timur, sebuah
roket akan memperoleh gaya dorong yang besar dari rotasi Bumi.
Saat
meluncurkan pesawat antariksa Deep Space 1, para insinyur mengarahkan roket
Delta ke timur pada pagi hari, demi memberi roket waktu untuk berakselerasi
saat mengelilingi Bumi. Kemudian, ketika Deep Space 1 menuju ke arah yang sama
dengan pergerakan orbit Bumi mengitari Matahari, roket menyalakan mesin pendorong
untuk memberikan gaya dorong terakhir agar Deep Space 1 keluar dari orbit Bumi
dan memulai perjalanannya mengarungi ruang angkasa.
Dengan
memanfaatkan gerakan
rotasi dan orbit Bumi mengitari
Matahari, kita dapat menghemat banyak bahan bakar dan waktu untuk
mencapai tujuan yang sangat jauh!
Setelah
menentukan tujuan, para insinyur menghitung waktu terbaik dalam satu tahun
untuk meluncurkan pesawat antariksa berdasarkan posisi Bumi saat mengorbit
Matahari. Deep Space 1 sebenarnya ditempatkan di lintasan orbit yang lebih jauh daripada orbit Bumi mengitari Matahari. Peluncuran dirancang sedemikian
rupa, setelah sekitar delapan bulan, mesin pendorong ion Deep Space 1
dinyalakan untuk memotong orbit asteroid Braille pada 29 Juli 1999.
Jendela Peluncuran
Karena
saat dibuka jendela
kaca membuka dinding, jadi
jendela peluncuran seolah-olah membuka waktu.
Biasanya
para teknisi akan meluncurkan roket pada
jendela pertama peluncuran. Namun
beberapa hal yang tidak diinginkan dapat
menunda peluncuran, misalnya karena cuaca buruk, gangguan teknis atau ada pesawat terbang yang tiba-tiba
mendekat meskipun telah diperingatkan untuk menjaga jarak.
Semuanya itu dapat menunda peluncuran
hingga jendela peluncuran berikutnya atau ditangguhkan sementara tetapi masih
dalam jendela peluncuran yang sama.
Ditulis
oleh: Staf spaceplace.nasa.gov
Komentar
Posting Komentar