Langsung ke konten utama

Apa Itu Sains?

Sains adalah tentang mengamati dan mendengarkan dunia, lalu mencatatnya. Sains adalah keingintahuan kita untuk mengetahui cara dunia bekerja.

Siapa pun dapat memiliki gagasan tentang sifat-sifat alam. Gagasan yang memprediksi perilaku alam disebut hipotesis. Beberapa orang menganggap gagasannya benar karena “masuk akal” dan “tampaknya benar”. Tetapi itu saja tidak cukup, karena ada orang lain yang akan menguji kebenaran gagasan tersebut.

apa-itu-sains-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech

Jika prediksi hipotesis ternyata benar, maka kita menyebutnya teori. Demikian pula jika sebuah gagasan mampu menjelaskan semua fakta atau bukti kuat yang telah ditemukan, kita juga menyebutnya teori.

Secara sederhana, metode sains berarti serangkaian langkah yang diterapkan oleh seseorang untuk mengungkap cara kerja alam.

Langkah-langkah sederhana berikut bisa kamu terapkan dalam proyek sains sekolah, meskipun tidak menggambarkan metode sains secara utuh!

apa-itu-sains-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech

Dari Observasi ke Teori

Gagasan atau teori biasanya dihasilkan dari observasi.

Selama ribuan tahun, manusia telah mengamati beberapa “bintang” yang mengembara di langit malam dengan pola melingkar. Akhirnya, pada tahun 1514 Nicolaus Copernicus mencetuskan gagasan “heliosentris”  yang berarti Matahari adalah pusat alam semesta dan Bumi adalah satu dari sekian banyak benda langit yang mengorbit Matahari. Heliosentris menguraikan pola pergerakan planet dan memprediksi posisi orbit mereka berikutnya.

apa-itu-sains-informasi-astronomi
Gambar ini mirip dengan gambar yang dibuat oleh Nicolaus Copernicus (dipublikasikan pada tahun 1543), yang menunjukkan Matahari sebagai pusat tata surya.

Gagasan ini kemudian berkembang menjadi teori. Tentu saja sekarang kita telah memperbaiki teori Copernicus, karena Matahari bukanlah pusat alam semesta. Matahari hanyalah pusat tata surya kita.

Terkadang, teori tidak muncul dari observasi, namun dihasilkan dari pemikiran brilian seorang ilmuwan, misalnya teori relativitas yang digagas oleh Albert Einstein. Karena memang tidak lahir dari observasi, dibutuhkan waktu cukup lama sebelum para ilmuwan dapat menguji kebenaran teori Einstein.

Sains tak sekadar paket pengetahuan yang telah tertata dengan rapi dan tak sekadar pendekatan langkah demi langkah untuk menghasilkan penemuan baru. Sains layaknya sebuah misteri yang mengundang siapa pun untuk menjadi seorang detektif dalam aktivitas yang menyenangkan.

Metode Sains Sederhana

Langkah 1

Setelah mengamati sesuatu, kamu mungkin merasa ingin tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Jadi jangan malu bertanya atau coba pecahkan sendiri melalui sebuah eksperimen yang bisa diuji oleh orang lain. Jawaban yang kamu berikan ini disebut hipotesis. Hipotesis menentukan tujuan eksperimen yang kamu lakukan.

Contoh observasi sederhana: Seekor anak kucing lebih suka bermain dengan bola kuning daripada bulu hitam.

Hipotesis: Anak kucing lebih tertarik pada benda berwarna terang daripada benda berwarna gelap.

Langkah 2

Tentukan bagian-bagian eksperimen yang bisa saja berubah. Langkah ini disebut variabel.

Contoh:

Variabel 1: Warna objek (kuning atau hitam).

Variabel 2: Jenis objek (bola atau bulu).

Tentukan bagian-bagian eksperimen yang tidak akan berubah. Langkah ini disebut kontrol.

Contoh:

Kontrol 1: Beberapa anak kucing digunakan sebagai subjek uji.

Kontrol 2: Jumlah waktu setiap tes.

Langkah 3

Kumpulkan informasi terkait apa yang pernah dikatakan atau ditulis oleh orang lain terhadap subjek eksperimen. Apakah ada yang pernah melakukan eksperimen untuk mengetahi warna apa yang paling disukai oleh kucing? Meskipun sudah ada yang melakukan, kamu dapat mengulangi eksperimen mereka atau melakukan eksperimen sendiri untuk mengetahui apakah hasilnya serupa.

Langkah 4

Pikirkan eksperimen lain untuk menguji hipotesis.

Pelajari apakah anak kucing lebih suka mainan berwarna kuning atau hitam. Apakah anak kucing lebih menyukai bola atau bulu? Apakah memang itu warna atau jenis mainan yang paling disukai anak kucing? Atau, apakah mereka suka bermain dengan benda apa saja dan tidak pilih-pilih?

Buat daftar langkah demi langkah apa yang harus kamu lakukan, misalnya:

Tempatkan bola kuning di tengah lantai beserta bulu hitam yang menggantung di seutas tali dan masih bisa diraih anak kucing.

Letakkan anak kucing di dalam ruangan dengan kedua mainan tersebut selama 15 menit.

Amati mainan apa yang paling banyak dimainkan oleh anak kucing.

Catat waktu yang dihabiskan oleh anak kucing untuk memainkan setiap mainan.

Kemudian, ulangi dengan anak kucing lainnya.

Ulangi semua langkah, namun kali ini dengan bola berwarna hitam dan bulu berwarna kuning.

Langkah 5

Lakukan eksperimen dan catat data dengan teliti.

Langkah 6

Coba analisis data yang telah kamu kumpulkan. Lakukan perhitungan atau gambar sebuah grafik untuk lebih membantu dalam memahami data.

Apakah data menunjukkan anak kucing yang cenderung menyukai satu warna tertentu daripada yang lain atau lebih menyukai satu mainan daripada yang lain? Bisa jadi kamu menemukan bahwa anak kucing paling menyukai bola kuning dan bulu kuning. Atau bulu hitam dan bulu kuning. Atau bola kuning dan bola hitam. Atau mungkin kamu tidak melihat pola sama sekali.

Langkah 7

Buat kesimpulan dan tulis laporan.

Apakah data yang terkumpul mendukung hipotesismu atau tidak? Apakah ada kesalahan dalam hasil eksperimen? Jika memang data tidak mendukung hipotesismu, mungkinkah ada hipotesis lain yang harus kamu uji untuk menjelaskan observasi awal yang kamu lakukan? Penelitian tindak lanjut apa yang dapat kamu atau orang lain lakukan untuk memverifikasi hasil eksperimenmu?

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...