Langsung ke konten utama

Galaksi Seyfert

galaksi-seyfert-informasi-astronomi
Galaksi Sirkinus, galaksi Seyfert Tipe II. Kredit: NASA

Bersama dengan galaksi quasar, galaksi Seyfert adalah satu dari dua kelompok galaksi aktif terbesar. Galaksi Seyfert memiliki inti seperti quasar (sumber radiasi elektromagnetik jauh yang sangat terang) dengan skala kecerahan permukaan yang sangat tinggi, sementara spektrumnya menunjukkan garis emisi ionisasi yang sangat kuat.

10% dari seluruh galaksi di alam semesta adalah galaksi Seyfert dan menjadi salah satu objek astronomi yang paling banyak dipelajari, karena dianggap ditopang oleh fenomena serupa yang menghasilkan quasar. Setiap galaksi Seyfert dan quasar memiliki lubang hitam supermasif di pusat galaksi yang dikelilingi oleh piringan akresi material. Piringan akresi diyakini sebagai sumber radiasi ultraviolet kuat, sementara garis emisi dan absorpsi ultraviolet menyediakan diagnosis terbaik untuk menentukan komposisi material di sekitarnya.

Apabila diamati dalam panjang gelombang cahaya kasat mata, sebagian besar galaksi Seyfert terlihat seperti galaksi spiral normal lainnya, tetapi ketika dipelajari dengan panjang gelombang lain, luminositas inti mereka sebanding dengan luminositas seluruh galaksi seukuran Bima Sakti.

Galaksi Seyfert diambil dari nama astronom Carl Seyfert yang pertama kali mendeskripsikannya pada tahun 1943.

Penemuan

Galaksi Seyfert pertama kali ditemukan pada tahun 1908 oleh Edward A. Fath dan Vesto Slipher, menggunakan Lick Observatory untuk mengamati spektrum objek astronomi yang dianggap sebagai “nebula spiral”. Fath dan Slipher memperhatikan NGC 1068 yang menunjukkan enam garis emisi terang dan dianggap tidak biasa karena kebanyakan objek kosmik yang telah diamati hanya menunjukkan spektrum serapan yang sesuai dengan bintang.

Pada tahun 1926, Edwin Hubble mengamati garis emisi NGC 1068 dan dua “nebula” lainnya, lalu mengklasifikasikannya sebagai objek ekstragalaktik. Pada tahun 1943, Carl Keenan Seyfert menemukan lebih banyak galaksi yang mirip dengan NGC 1068.  Seyfert menyimpulkan galaksi-galaksi ini memiliki inti menyerupai bintang yang sangat terang dan menghasilkan garis emisi yang luas. Pada akhir tahun 1950-an, karakteristik utama galaksi Seyfert dapat ditentukan, termasuk fakta bahwa inti mereka sangat padat, masif dengan durasi puncak emisi nuklir yang relatif singkat.

Karakteristik

galaksi-seyfert-informasi-astronomi
Citra optik dan ultraviolet lubang hitam di pusat NGC 4151, salah satu galaksi Seyfert.
Kredit: NASA

Inti galaksi aktif (active galactic nucleus/AGN) adalah wilayah padat di pusat galaksi dengan luminositas di atas sebagian spektrum elektromagnetik. Galaksi dengan inti yang aktif disebut galaksi aktif. AGN adalah sumber radiasi elektromagnetik paling terang di seluruh alam semesta. Bergantung pada jenisnya, luminositas AGN bervariasi dalam skala waktu dari beberapa jam hingga beberapa tahun. Dua subkelas galaksi aktif terbesar adalah galaksi quasar dan galaksi Seyfert, perbedaan utama di antara keduanya adalah jumlah radiasi yang mereka pancarkan.

Pada galaksi Seyfert, inti galaksi memancarkan emisi panjang gelombang cahaya kasat mata yang sebanding dengan radiasi yang dihasilkan oleh seluruh bintang di seluruh galaksi. Sedangkan pada galaksi quasar, inti galaksi lebih terang daripada gabungan cahaya seluruh bintang di dalam galaksi hingga setidaknya 100 faktor.

Lumonitas inti galaksi Seyfert sekitar 108 hingga 1011 luminositas Matahari. Hanya sekitar 5% galaksi Seyfert yang memancarkan emisi radio, sementara sebagian besar menghasilkan emisi sinar gamma dan sinar-X. Spektrum visibilitas dan inframerah galaksi Seyfert menunjukkan garis emisi hidrogen, helium, nitrogen dan oksigen sangat terang yang berasal dari piringan akresi yang mengelilingi lubang hitam supermasif pusat.

Klasifikasi

NGC 1097 adalah salah satu sampel galaksi Seyfert. Lubang hitam supermasif dengan massa sekitar 100 juta kali massa matahari bersemayam di pusat galaksi. Wilayah di sekitar lubang hitam memancarkan radiasi kuat yang dihasilkan oleh material yang jatuh ke lubang hitam.

Seyferts pertama kali hanya diklasifikasikan sebagai Tipe I atau II, tergantung pada garis emisi yang ditunjukkan oleh spektrum masing-masing. Kemudian pada tahun 1981, astronom Donald Osterbrock memperkenalkan notasi Tipe 1.5, 1.8 dan 1.9, terkait subkelas berdasarkan tampilan optik spektrum.

Evolusi

Sebagian besar galaksi aktif terletak sangat jauh dari Bumi dan menunjukkan pergeseran Doppler yang kuat. Fenomena ini mengindikasikan galaksi aktif telah terbentuk sejak sejarah awal alam semesta dan karena ekspansi kosmik mereka semakin menjauhi Bima Sakti dengan sangat cepat.

Quasar adalah galaksi aktif terjauh, beberapa di antaranya terletak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari Bumi. Sementara galaksi Seyfert terletak lebih dekat dari Bumi daripada galaksi quasar. Karena cahaya membutuhkan waktu untuk merambat dan mencapai kita, maka melihat kosmos pada jarak yang sangat jauh berarti kita melihat ke masa lalu saat cahaya yang bersumber dari mereka pertama kali dipancarkan.

Oleh karena itu, AGN lebih sering ditemukan di alam semesta jauh dan lebih langka di alam semesta lokal, sekaligus mengindikasikan AGN mungkin adalah tahap awal evolusi yang harus dijalani oleh sebuah galaksi.

Messier 77, Galaksi Seyfert Paling Populer

galaksi-seyfert-informasi-astronomi
Kredit: NASA, ESA & A. van der Hoeven

Awalnya diidentifikasi sebagai nebula oleh astronom Perancis Pierre Méchain pada tahun 1780, saat ini identitas tulen Messier 77 adalah galaksi spiral terbesar dalam Katalog Messier. Terletak 45 juta tahun cahaya dari Bumi di rasi Cetus, magnitudo semu Messier 77 adalah 9,6 dan paling ideal diamati selama bulan Desember menggunakan teleskop kecil.

Hubble telah menangkap gambar pusat Messier 77 secara mendetail melalui kombinasi observasi spektrum cahaya kasat mata dan inframerah. Corak merah dan biru pada gambar adalah kantong-kantong pembentukan bintang di sepanjang lengan-lengan utama galaksi yang dibungkus garis-garis debu gelap di sekitar pusat galaksi yang dipadati bintang.

Messier 77 adalah sampel utama galaksi tipe Seyfert, galaksi dengan wilayah pusat yang sangat aktif namun tertutup gas dan debu dalam panjang gelombang cahaya kasat mata.

galaksi-seyfert-informasi-astronomi
Gambar yang diambil Hubble dalam spektrum cahaya ultraviolet ini menyelidiki inti Messier 77 yang aktif dan terang. Fluktuasi kecerahan di wilayah inti mengindikasikan sejumlah besar energi yang dilepaskan oleh lubang hitam supermasif yang bersembunyi di inti galaksi.
Kredit: NASA, ESA

Hubble Ungkap Pusat Galaksi Messier 77

Teleskop Antariksa Hubble kolaborasi NASA dan ESA telah mengabadikan gambar paling detail galaksi spiral Messier 77, salah satu galaksi yang paling banyak dipelajari. Juga diberi kode NGC 1068, jumlah makalah ilmiah tentang Messier 77 lebih banyak daripada kombinasi studi seluruh galaksi di alam semesta.

Dengan popularitasnya saat ini, Messier 77 ternyata telah berulang kali menjadi korban salah identitas. Saat pertama kali ditemukan, Messier 77 dianggap sebagai nebula, setelah terdaftar dalam Katalog Messier justru dianggap sebagai gugus bintang.

Saat ini, Messier 77 dikategorikan sebagai galaksi spiral berbatang, dengan struktur lengan yang renggang dan tonjolan pusat galaksi yang relatif kecil. Sebagai sampel utama galaksi Seyfert, molekul gas Messier 77 sangat terionisasi, menyebabkan gas memanas, berpendar terang dan memancarkan radiasi kuat.

Radiasi kuat berasal dari jantung Messier 77 yang disebabkan oleh aktivitas lubang hitam supermasif sekitar 15 juta kali massa Matahari kita. Material ditarik mengitari lubang hitam supermasif yang memanas dan bersinar begitu kuat. Meskipun relatif kecil, wilayah pusat galaksi Messier 77 puluhan ribu kali lebih terang daripada galaksi normal lainnya.

Meskipun tidak bisa menandingi pusat galaksi, lengan-lengan spiral Messier 77 adalah wilayah yang relatif terang. Titik-titik merah yang menghiasi sepanjang lengan-lengan spiral adalah gumpalan merah wilayah pabrik penghasil bintang. Bintang-bintang belia di sana bersinar sangat kuat, mengionisasi gas di dekatnya sehingga memancarkan warna merah tua. Jalur-jalur debu yang menyelimuti gambar terlihat dalam warna coklat merah berkarat karena debu menyerap lebih banyak cahaya biru daripada cahaya merah.

Ditulis oleh: Staf en.wikipedia.org dan staf www.nasa.gov


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang