Grafik
perbandingan sampel atmosfer yang terkandung di dalam inti es dan pengukuran
langsung terbaru, membuktikan peningkatan kadar CO2 di atmosfer sejak Revolusi
Industri.
Kredit: Luthi, D, dkk 2008; Etheridge, D.M., dkk 2010; Data inti es
Vostok/J.R. Petit dkk.; Catatan CO2 Mauna Loa NOAA.)
Iklim
terus mengalami perubahan sepanjang sejarah geologis planet Bumi. Hanya dalam
waktu 650.000 tahun terakhir, telah terjadi tujuh siklus peningkatan dan
penyusutan glasial. Siklus zaman es terakhir berlangsung sekitar 11.700 tahun
yang lalu, menandai dimulainya era iklim modern dan peradaban manusia. Sebagian
besar perubahan iklim disebabkan oleh variasi kecil pada orbit Bumi yang
mengubah jumlah energi dari Matahari yang diterima oleh planet kita.
Tren
pemanasan iklim saat ini dianggap sangat signifikan, karena didominasi (lebih
dari 95%) oleh aktivitas manusia sejak pertengahan abad ke-20 dan terus berlanjut
pada laju yang belum pernah terjadi sebelumnya selama beberapa dekade hingga
ribuan tahun.
Kemajuan
teknologi sains dan jajaran satelit yang mengorbit Bumi memungkinkan para
ilmuwan untuk mengumpulkan berbagai jenis informasi tentang planet kita beserta
iklimnya dalam skala global. Serangkaian data yang dikumpulkan selama
bertahun-tahun ini telah mengungkap indikasi perubahan iklim.
Karbon
dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang memerangkap panas telah dibuktikan
pada pertengahan abad ke-19. Sifat gas-gas rumah kaca yang mempengaruhi
transfer energi inframerah melalui atmosfer adalah basis ilmiah yang digunakan
oleh jajaran instrumen sains yang diterbangkan NASA. Tidak diragukan lagi,
peningkatan kadar gas rumah kaca tentunya menyebabkan suhu Bumi semakin
menghangat.
Inti
es yang diambil dari gletser Greenland, Antartika dan pegunungan tropis
menunjukkan iklim Bumi yang merespons perubahan kadar gas rumah kaca. Bukti-bukti
paleoklimat dari peninggalan sejarah masa lalu juga telah ditemukan di lingkaran
pohon, sedimen laut, terumbu karang dan lapisan batuan sedimen. Paleoklimat
mengungkap laju peningkatan sekitar sepuluh kali lebih cepat daripada laju rata-rata
pemanasan pemulihan zaman es.
1. Peningkatan suhu global
Suhu
permukaan rata-rata planet telah meningkat sekitar 0,9 derajat Celcius sejak
akhir abad ke-19, yang sebagian besar disebabkan oleh penggunaan karbon dioksida
dan emisi buatan manusia lainnya ke atmosfer. Sebagian besar peningkatan suhu terjadi
selama 35 tahun terakhir, bahkan enam tahun terpanas yang pernah
didokumentasikan terjadi sejak tahun 2014.
2. Lautan yang semakin
hangat
Lautan
telah menyerap sebagian besar peningkatan panas suhu global. Sejak tahun 1969,
suhu lautan telah meningkat lebih dari 0,4 derajat Fahrenheit.
3. Penyusutan lapisan es
Pencairan
es yang mengalir dari lapisan es Greenland.
Massa
lapisan es Greenland dan Antartika telah menyusut. Data penelitian dari Gravity Recovery and Climate Experiment NASA
menyimpulkan rata-rata massa Greenland telah berkurang 286 miliar ton es per
tahun antara tahun 1993 dan 2016. Sementara Antartika melepas sekitar 127
miliar ton es per tahun selama periode waktu yang sama. Laju penyusutan massa
es Antartika telah meningkat tiga kali lipat selama satu dekade terakhir
4. Penyusutan glasial
Lapisan
salju di Gunung Kilimanjaro yang semakin menghilang.
Gletser
telah menyusut hampir di seluruh dunia, termasuk di Pegunungan Alpen, Himalaya,
Andes, Pegunungan Rocky, Alaska dan Afrika.
5. Penyusutan tudung salju
Observasi
menggunakan satelit menunjukkan jumlah tudung salju saat musim semi di belahan
bumi utara telah berkurang selama lima dekade terakhir dan salju mencair lebih
awal.
6. Kenaikan permukaan air laut
Republik
Maladewa yang rentan terhadap kenaikan permukaan air laut
Permukaan
air laut secara global telah naik sekitar 20 cm pada satu abad terakhir. Bahkan
laju ketinggian permukaan air laut hampir dua kali lipat dibandingkan satu abad
yang lalu, dan meningkat perlahan setiap tahunnya.
7. Penyusutan
es di laut Arktik
Visualisasi
es di laut Arktik pada tahun 2012, terendah selama beberapa dekade terakhir.
Ketebalan
dan luas es di Laut Arktik telah menyusut dengan cepat selama beberapa dekade
terakhir.
8. Fenomena ekstrem
Sejak
tahun 1950, jumlah catatan fenomena suhu tinggi di Amerika Serikat telah
meningkat, sedangkan jumlah catatan fenomena suhu rendah rekor telah menurun.
Amerika Serikat juga telah mengalami peningkatan intensitas curah hujan.
9. Peningkatan kadar asam
air laut
Sejak
awal Revolusi Industri, kadar asam air laut telah meningkat sekitar 30%. Sementara
13,14% di antaranya disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan lebih
banyak karbon dioksida ke atmosfer yang lebih banyak diserap oleh lautan. Jumlah
karbon dioksida yang diserap oleh lapisan teratas lautan meningkat sekitar 2
miliar ton per tahun.
Ditulis
oleh: Staf climate.nasa.gov
Sumber:
Climate Change: How Do We Know?
Komentar
Posting Komentar