Bulatan
Bumi lebih menonjol di sekitar khatulistiwa, sekitar 0,3%. Meskipun tonjolan
khatulistiwa tidak terlalu kentara, para ilmuwan menyebut bentuk Bumi bulat
pepat. Jadi, saat melihat foto Bumi, kamu sudah mengetahui kalau Bumi tidak
bulat sempurna.
2. Durasi hari di Bumi semakin lama
2. Durasi hari di Bumi semakin lama
Ketika
pertama kali terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu, satu hari di Bumi berlalu
hanya sekitar enam jam. Sejak itu, rotasi Bumi semakin melambat. Setiap 100
tahun, durasi hari bertambah 0,0017 detik. Apa penyebabnya? Gaya pasang surut
gravitasi Bulan adalah penyebab melambatnya rotasi Bumi.
3. Benua selalu bergeser
3. Benua selalu bergeser
Sekitar
250 juta tahun yang lalu, seluruh benua tergabung dalam satu benua super yang
disebut Pangaea. Sejak saat itu, Pangaea perlahan-lahan menyebar dan membentuk ketujuh
benua di Bumi saat ini, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Eropa, Asia,
Australia dan Antartika. Tapi Pangaea bukanlah benua super pertama. Sekitar 800
juta tahun yang lalu, seluruh benua tergabung dalam satu benua super yang
disebut Rodinia.
4. Zaman es tidak hanya terjadi sekali
4. Zaman es tidak hanya terjadi sekali
Kamu
mungkin pernah mengetahui tentang zaman es di Bumi, mungkin saat menonton
petualangan mammoth dkk dalam animasi Ice
Age. Zaman es sebenarnya tidak hanya berlangsung satu kali sekitar 30.000 tahun
yang lalu. Bumi diperkirakan telah melalui empat zaman es yang berbeda pada
masa lalu. Selama zaman es, Bumi sepenuhnya tertutup es.
5. Tempat terkering di Bumi justru berada di dekat lautan
5. Tempat terkering di Bumi justru berada di dekat lautan
Gurun
Atacama di Chili utara adalah tempat terkering di Bumi, bahkan diperkirakan
hujan tidak turun selama 400 tahun di sana. Namun, gurun Atacama justru berada
tepat di sebelah perairan terbesar di Bumi, Samudra Pasifik. Tahukah kamu apa
yang dikatakan oleh penduduk lokal tentang lautan? Air ada di mana-mana, tapi tak
setetes airpun yang bisa diminum.
6. Kekuatan gaya gravitasi tidak sama di seluruh Bumi
6. Kekuatan gaya gravitasi tidak sama di seluruh Bumi
Jika
topografi Bumi benar-benar rata tanpa gunung, samudra, lembah dan fitur-fitur
lainnya, maka kekuatan gaya gravitasi akan sama di seluruh Bumi. Perbedaan kekuatan
gaya gravitasi di seluruh Bumi ini disebut anomali gravitasi. Proyek penelitian
GRACE (Gravity Recovery and Climate
Experiment), memanfaatkan satelit yang mengorbit di atas Bumi untuk
memetakan gaya gravitasi di seluruh permukaan planet.
7. Ketinggian permukaan air laut telah berubah pada masa lalu
7. Ketinggian permukaan air laut telah berubah pada masa lalu
Selama
zaman es terakhir, begitu banyak air yang terperangkap di gletser es sehingga
permukaan air laut turun hingga 120 meter, setara dengan gedung 40 lantai! Jauh
sebelum masa itu, permukaan air laut sebenarnya jauh lebih tinggi daripada
sekarang, sekitar 70 meter. Beberapa daratan saat ini dulu pernah berada jauh
di bawah air laut.
8. Matahari tidak akan bersinar untuk selamanya
8. Matahari tidak akan bersinar untuk selamanya
Meskipun
Matahari tetap stabil untuk waktu yang sangat lama, tetapi tidak ada satu pun
objek di alam semesta yang abadi. Matahari kita akan kehabisan energi dalam
waktu sekitar lima miliar tahun lagi. Jika masih ada umat manusia yang bertahan
di Bumi saat hal itu terjadi, mereka terpaksa harus meninggalkan Bumi untuk
mencari planet baru. Untungnya, kita memiliki waktu hingga lima miliar tahun
untuk merencanakannya.
9. Bumi memiliki “bulan-bulan” lainnya
9. Bumi memiliki “bulan-bulan” lainnya
Selain
Bulan, ada dua objek di luar angkasa yang mengorbit cukup dekat dari Bumi. Mereka
sebenarnya bukan “bulan”. Salah satunya adalah asteroid Cruithne yang mengekor
planet kita saat mengorbit mengitari Matahari. Sedangkan satu asteroid lain
yang diberi kode 2002 AA29, mengorbit Matahari di dekat Bumi dengan lintasan
berbentuk tapal kuda. Asteroid 2002 AA29 mendekati Bumi setiap 95 tahun.
10. Cuaca tenang sebelum badai
10. Cuaca tenang sebelum badai
Terkadang
cuaca begitu tenang sebelum badai besar melanda. Saat tumbuh membesar, badai menarik
udara yang hangat dan basah di sekitarnya. Udara yang mencapai puncak awan
badai, menggelinding di atas awan badai raksasa dan jatuh ke bawah. Saat jatuh,
udara menjadi lebih hangat dan lebih kering, membuat cuaca tenang dan stabil,
tepat sebelum badai melanda.
Ditulis oleh: Staf climatekids.nasa.gov
Sumber: 10 Interesting Things About Earth
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Ditulis oleh: Staf climatekids.nasa.gov
Sumber: 10 Interesting Things About Earth
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar