Siklus air adalah jalur yang dilalui oleh semua
air saat bergerak di seluruh Bumi dalam berbagai wujud: padat, cair dan gas. Air
cair ditemukan di lautan, sungai, danau dan di bawah tanah. Es padat ditemukan
di gletser, salju, Kutub Utara dan Selatan. Uap air (gas) ditemukan di atmosfer
Bumi.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/ NASA's Earth Observatory
Siklus air
Seperti apa jalur yang dilalui air dari gletser untuk berpindah ke samudra dan ke awan?
Panas dari Matahari menyebabkan gletser dan
salju mencair, dari padat menjadi cair. Air dari gletser masuk ke lautan, danau,
sungai, bahkan juga ke dalam tanah, memasok air untuk tanaman dan air yang kita
minum setiap hari.
Salju yang turun ke gletser selama musim dingin kemudian menggantikan air yang mencair saat musim panas. Namun karena pemanasan global, sebagian besar gletser telah kehilangan banyak es dan menyusut seiring waktu.
Salju yang turun ke gletser selama musim dingin kemudian menggantikan air yang mencair saat musim panas. Namun karena pemanasan global, sebagian besar gletser telah kehilangan banyak es dan menyusut seiring waktu.
Kredit: NASA/JPL-Caltech
Bagaimana cara air mencapai atmosfer?
Ada dua jalur utama yang ditempuh oleh air untuk naik ke atmosfer.
Panas dari Matahari menyebabkan air menguap dari lautan, danau dan sungai. Penguapan terjadi ketika air cair di permukaan berubah menjadi uap air dan naik ke atmosfer. Air dari pohon dan tumbuhan juga turut naik ke atmosfer. Proses ini disebut transpirasi.
Setelah berada di atmosfer, suhu yang dingin di atmosfer menyebabkan uap air kembali menjadi air cair dan menciptakan awan, sebuah proses yang disebut kondensasi.
Saat awan tak lagi mampu menampungnya, air cair kembali turun ke permukaan sebagai hujan atau salju, sebuah proses yang disebut presipitasi. Hujan dan salju kemudian memenuhi danau dan sungai, dan siklus air dimulai lagi dari awal.
Formasi awan di atas sabana Nairobi Kenya,
terbentuk ketika uap air di atmosfer terkondensasi menjadi air cair.
Kredit: Department of State
Para ilmuwan tak pernah berhenti mempelajari siklus air, karena air memang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Jajaran satelit NASA yang mengorbit di atas Bumi dimanfaatkan oleh para ilmuwan untuk memahami siklus air di planet kita.
Air di permukaan
Manusia membutuhkan air untuk minum dan untuk menyirami tanaman yang menjadi salah satu sumber pangan kita. Satelit Soil Moisture Active Passive (SMAP) NASA didesain untuk mengukur deposit air di permukaan Bumi, demi memahami hubungan antara air di tanah dan kondisi cuaca buruk yang menyebabkan kekeringan.
Air di atmosfer
Misi CloudSat NASA mempelajari air di lapisan atmosfer dalam wujud awan. CloudSat mengumpulkan informasi tentang awan dan peran yang dimainkan awan terkait iklim Bumi. Demikian pula dengan satelit Global Precipitation Measurement Mission (GPM) NASA yang mempelajari kapan, di mana dan berapa banyak jumlah hujan dan salju yang turun ke Bumi.
Air di lautan
Saat iklim global semakin memanas, daratan es di Kutub Utara dan Selatan mulai mencair. Air kemudian mengalir ke laut dan menyebabkan permukaan laut naik. Misi satelit Joint Altimetry Satellite Oceanography Network-3 (Jason-3) NASA, mengorbit di atas Bumi untuk mengumpulkan informasi tentang permukaan laut dan suhu laut. Jason-3 membantu para ilmuwan untuk memahami respons laut terhadap perubahan iklim di Bumi.
NASA juga melacak pergerakan air di seluruh planet kita. Misi Gravity Recovery and Climate Experiment-Follow On (GRACE-FO) NASA melacak pergerakan air dari satu bulan ke bulan berikutnya. GRACE-FO bahkan mampu mengukur perubahan yang dialami air di dalam tanah sedalam ratusan meter.
Tak mau ketinggalan, satelit Aqua NASA juga mengumpulkan banyak informasi tentang siklus air di Bumi, termasuk air di lautan, awan, es laut, es daratan dan lapisan salju.
Berapa Banyak Molekul Air di Bumi?
Bumi memiliki banyak air, salah satu hal yang membuat planet biru kita
begitu istimewa.
Pelajari lebih lanjut tentang molekul air di Bumi dalam video berikut!
Pelajari lebih lanjut tentang molekul air di Bumi dalam video berikut!
Bumi adalah planet yang istimewa karena memiliki banyak air. Air ada di permukaan, atmosfer dan membentuk lautan global.
Air juga ada di makhluk hidup. Tubuh kamu sebagian besar terdiri dari air.
Air menutupi 71% permukaan Bumi. Hampir semua molekul air, 96,5% adalah air asin.
Air garam mengandung berbagai jenis garam di dalamnya, tetapi sebagian besar komposisinya adalah natrium klorida, serupa dengan garam yang ditambahkan ke makanan kita.
Sedangkan 3,5% molekul air di Bumi adalah air tawar yang bisa kita minum. 68% air tawar terperangkap di dalam es dan gletser.
33% air tawar ada di dalam tanah, sementara 2% sisanya adalah air tawar di sungai dan danau.
Sedangkan molekul air di atmosfer dalam wujud uap air yang membentuk awan, persentasenya sangat kecil.
Jika semua air di Bumi dikumpulkan menjadi satu, maka akan menjadi sebuah bola air seluas 860 mil!
Ditulis oleh: Staf climatekids.nasa.gov dan spaceplace.nasa.gov
Sumber: What Is the Water Cycle? dan How Much Water Is on Earth?
#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa
Komentar
Posting Komentar