Langsung ke konten utama

Video: Dampak Benturan Komet Shoemaker-Levy 9 yang Jatuh ke Jupiter


Menjelang akhir abad 20, karena melintas terlalu dekat dengan Jupiter, sebuah komet ditangkap untuk kemudian mengorbit mengitari planet raksasa gas tersebut. Gaya gravitasi masif Jupiter kemudian mengoyak komet menjadi 21 bagian, dan beberapa di antaranya berukuran satu kilometer.
 
Pecahan-pecahan komet itu diprediksi akan jatuh ke atmosfer Jupiter dalam serangkaian dampak benturan. Apakah dampak benturan akan berlangsung spektakuler? Atau apakah pecahan-pecahan komet hanya akan menghilang tanpa jejak?
 
Pada bulan Juli tahun 1994, para astronom di seluruh dunia menahan nafas saat menyaksikan pecahan-pecahan dari komet Shoemaker-Levy 9 menabrak planet Jupiter.
 
Berikut adalah penjelasan dari Dr. Kelly Fast, salah satu ilmuwan yang turut mengamati dampak benturan, dan sekarang telah menjadi manajer program Near-Earth Object Observations NASA.
  • Peristiwa luar biasa yang harus disaksikan. Fenomena dampak benturan seperti itu belum pernah diamati sebelumnya, apalagi dipelajari. Teleskop berbasis darat di seluruh dunia, teleskop berbasis antariksa Hubble milik NASA, dan bahkan pesawat antariksa Galileo yang sedang menempuh misi perjalanan ke Jupiter, digunakan untuk mengamati dampak benturan. Penemuan komet oleh Carolyn/Gene Shoemaker dan David Levy, memberi kami waktu sekitar satu tahun untuk merencanakan observasi.”
Dampak benturan terbukti berlangsung mengesankan. 21 atau seluruh pecahan komet jatuh ke atmosfer Jupiter selama enam hari. Saat menumbuk, mereka melaju dengan kecepatan sekitar 60 km/detik, dan memanaskan atmosfer Jupiter hingga setidaknya 30.000 derajat Celcius.
 
Seperti percikan yang dihasilkan saat batu dilempar ke sebuah kolam air, dampak benturan menghasilkan kepulan-kepulan material raksasa dari lapisan bawah atmosfer Jupiter, yang naik setinggi 3.000 kilometer di atas puncak awan ke stratosfer.
 
Kepulan-kepulan dampak benturan memarut atmosfer Jupiter dengan awan-awan gelap dari puing-puing pecahan komet, yang dapat terlihat selama berbulan-bulan, karena mereka secara bertahap tersebar oleh angin Jupiter.
 
Jadi apa yang bisa dipelajari oleh para ilmuwan tentang Jupiter dari dampak benturan itu?
 
Untuk satu hal, awan-awan gelap dari puing-puing dampak benturan telah bertindak sebagai pelacak angin di stratosfer Jupiter, dan dengan mengikuti pergerakannya dari waktu ke waktu, para ilmuwan dapat mengukur angin di ketinggian itu.
 
Perubahan yang hanya berlangsung sementara pada aurora Jupiter, juga menunjukkan kepada para ilmuwan bahwa magnetosfer Jupiter dipengaruhi oleh partikel-partikel dari tumbukan.
  • Dr. Kelly Fast: “Kami masih dapat melihat perubahan di atmosfer Jupiter yang diakibatkan oleh tumbukan tersebut. Ketika pecahan-pecahan komet Shoemaker-Levy 9 menabrak Jupiter, mereka menyimpan senyawa kimianya sendiri, dan proses tumbukan menghasilkan beberapa senyawa kimiawi, sementara yang lain digali dari lapisan atmosfer yang lebih rendah. Beberapa molekul, seperti amonia, dihancurkan oleh sinar Matahari dalam waktu beberapa minggu dan bulan setelah tumbukan, tetapi molekul lain, seperti hidrogen sianida dan air, masih terlihat sampai sekarang. Semua itu menyediakan informasi kepada para ilmuwan tentang cara kerja kimiawi di atmosfer Jupiter.
Komet Shoemaker-Levy 9 telah menunjukkan kepada kita fenomena benturan benda-benda langit besar masih terjadi di tata surya, dan menjadi salah satu pertimbangan dalam program yang dikembangkan NASA untuk mengatasi risiko dampak benturan terhadap planet Bumi kita.
 
Dari sains komet, sains Jupiter, sains dampak benturan, warisan dari penemuan yang tak disengaja oleh Carolyn/Gene Shoemaker dan David Levy terus berlanjut hingga hari ini dan di masa depan.
 
Sumber: NASA Science Casts: The Lasting Impacts of Comet Shoemaker-Levy 9
 
#terimakasihgoogle dan #terimakasihNASA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang