Langsung ke konten utama

Misteri Bintang Hilang, Bagaimana N6946-BH1 Lenyap Tanpa Bekas!

Temuan ini bisa menjelaskan salah satu asal usul lubang hitam supermasif.


n6946-bh1-bintang-lenyap-tanpa-bekas-astronomi

Bintang N6946-BH1 di sebuah galaksi spiral berjarak 22 juta tahun cahaya yang dijuluki 'galaksi kembang api', terakhir terlihat oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA pada tahun 2009. Tahun 2015, bintang tersebut menghilang tanpa meninggalkan jejak. Bagaimana bisa sebuah bintang yang berukuran 25 kali Matahari, lenyap keberadaannya dalam satu kedipan mata? Bintang besar semacam itu sering kali meledak sebagai supernova, meledakkan sebagian besar massa sebelum runtuh menjadi lubang hitam yang sangat padat.

n6946-bh1-bintang-lenyap-tanpa-bekas-astronomi

Akan tetapi, tampaknya N6946-BH1 melompati tahap supernova dan langsung menjadi lubang hitam, menurut sebuah makalah studi yang diterbitkan di Monthly Notice Royal Astronomical Society. Cahaya N6946-BH1 sudah mulai melemah sejak tahun 2009, bintang melepaskan lapisan-lapisan terluarnya dengan lembut dan tidak cukup terang untuk memicu ledakan supernova. Hubble dan Spitzer, dua teleskop antariksa NASA yang menjadi mata tertajam manusia, tidak dapat mendeteksinya saat mereka melihat dalam filter dan wilayah langit yang sama pada tahun 2015.

Walaupun bertolak belakang dengan pandangan tradisional yang meyakini bahwa sebuah bintang masif hanya bisa menjadi lubang hitam jika sudah melalui tahap supernova, astronom Krzysztof Stanek, rekan penulis utama makalah studi menggagas teori baru yang dianggap lebih masuk akal. Sebab, supernova hanya meledakkan lapisan-lapisan terluar bintang dan menyisakan sedikit massa untuk membentuk lubang hitam raksasa.


n6946-bh1-bintang-lenyap-tanpa-bekas-astronomi

"Jika sebuah bintang bermasa masif gagal dalam ledakan supernova, namun tetap menjadi lubang hitam, menghilangnya N6946-BH1 akan membantu menjelaskan mengapa kita tidak melihat ledakan supernova dari bintang-bintang masif."

Dengan demikian, temuan dapat menjelaskan asal usul lubang hitam supermasif. Lebih dari 30% bintang masif yang mampu memicu ledakan supernova, bisa saja runtuh menjadi lubang hitam tanpa harus meledak. Para astronom telah menjuluki proses ini sebagai "kegagalan masif".

Scott Adams, mantan siswa Ohio State University yang telah meraih gelar doktor dan menjadi penulis utama makalah studi mengatakan dalam siaran pers, N6946-BH1 adalah satu-satunya supernova gagal yang kita temukan dalam tujuh tahun pertama survei kita. Selama periode ini, enam supernova normal telah terjadi di galaksi NGC 6946. Hal ini menunjukkan bahwa 10 hingga 30 persen bintang mati begitu saja, sebagai supernova gagal.

Namun, ada teori lain untuk menjelaskan apa yang terjadi pada N6946-BH1. Bintang sebenarnya masih ada, namun terselubung di dalam awan gas. Ledakan kecil yang tercatat di tahun 2009 bisa menciptakan awan yang akan menyembunyikannya dari observasi teleskop Bumi. Tapi sangat sedikit radiasi inframerah yang terdeteksi dari lokasi di mana bintang itu berada. Setidaknya beberapa radiasi diperkirakan akan merembes jika N6946-BH1 bersembunyi di balik awan.


n6946-bh1-bintang-lenyap-tanpa-bekas-astronomi

Observasi lebih lanjut di lokasi yang sama menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA, diharapkan dapat membantu menjelaskan apakah bintang tersebut benar-benar lenyap atau masih ada.

Ditulis oleh: Thema Newsroom, en.protothema.gr


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang