Para
ilmuwan Eropa yang menguji teori relativitas umum terhadap lubang
hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti, kembali membuktikan kebenaran teori yang dicetuskan oleh Albert Einstein: gaya gravitasi memang melengkungkan ruang.
Relativitas umum memprediksi objek-obek masif akan melengkungkan ruang di sekitar mereka, menyebabkan objek-objek lain menyimpang dari garis
lurus yang seharusnya mereka ikuti. Sementara studi sebelumnya telah memvalidasi
teori Einstein, namun belum pernah diuji ke lubang hitam supermasif di pusat galaksi.
Dengan
menganalisis data yang dikumpulkan oleh jajaran teleskop di seluruh dunia dalam kurun waktu 20 tahun
terakhir, tim mempelajari pergerakan tiga bintang di dekat Sagitarius A*, lubang hitam supermasif dengan massa sekitar 4 juta kali Matahari.
Analisis mengungkap penyimpangan kecil pada orbit salah satu bintang, yang
disebut S2, dan mengindikasikan efek relativistik, kata tim.
Jika observasi dikonfirmasi, mereka akan menunjukkan teori relativitas
umum Einstein berlaku bahkan dalam kondisi ekstrem medan gravitasi kuat
Sagitarius A*.
Artikel yang dipublikasikan di Astrophysical Journal ditulis
oleh para ilmuwan dari Institut Fisika Universitas Köln, Institut Max Planck
untuk Radio Astronomi, dan Institut Astronomi Akademi Sains di
Praha.
Sebagian
besar pengujian teori relativitas telah dilakukan pada Matahari dan bintang-bintang
terdekat, dengan rentang massa antara satu hingga beberapa kali "massa Matahari," satuan pengukuran standar astronomi. Laser Interferometer
Gravitational-Wave Observatory (LIGO) juga telah digunakan untuk menguji objek kosmik dengan massa hingga beberapa lusin Matahari, namun masih terlalu kecil apabila dibandingkan dengan massa
Sagitarius A*.
Tim menerapkan pendekatan baru terhadap data observasi bintang,
yang melibatkan perbandingan pengukuran aktual orbit benda langit dengan kedua
teori gravitasi Newton (yang dicetuskan oleh Sir Isaac Newton pada abad ke-17) dan teori relativitas umum.
Tim mencatat pengukuran yang mereka analisis bisa lebih akurat dan berharap observasi tindak lanjut dapat mengukur posisi
bintang dengan lebih baik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengukuran spektrografi yang dapat melacak pergerakan bintang S2 secara lebih mendetail.
Einstein
bertanya tentang sifat gravitasi yang nampaknya terjadi seketika (instan) dan jauh di
luar jangkauan, meskipun menurut teorinya sendiri tidak ada yang melampaui kecepatan cahaya. Membayangkan alam semesta sebagai sebuah lembaran karet raksasa
dengan bola bowling di tengah, Einstein memprediksi lembaran karet melengkung; dan saat diproyeksikan ke dalam tiga atau empat
dimensi, menunjukkan gaya gravitasi dapat melengkungkan ruang.
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar