Langsung ke konten utama

Misi FINESSE untuk Menyelidiki Atmosfer Ratusan Dunia Asing

misi-finesse-untuk-menyelidiki-atmosfer-ratusan-dunia-asing-astronomi

Salah satu misi yang sedang diusulkan oleh NASA, Fast Infrared Exoplanet Spectroscopy Survey Explorer (FINESSE), dapat meningkatkan pemahaman kita tentang dunia-dunia di luar tata surya. Jika disetujui, pesawat antariksa ini akan mempelajari setidaknya 500 atmosfer eksoplanet dan memberikan informasi rinci tentang proses iklim di planet-planet jauh.

FINESSE yang baru saja dipilih oleh NASA untuk studi konsep dan evaluasi, merupakan satu dari enam proposal Explorers Program yang dapat dipilih pada tahun 2019 dan ditindaklanjuti dengan konstruksi dan peluncuran. Tujuan utama misi FINESSE adalah untuk mempelajari proses yang mengatur pembentukan planet dan iklim global. FINESSE akan menyelidiki mekanisme yang membentuk komposisi kimiawi dan evolusi atmosfer.

"FINESSE akan menerapkan spektroskopi saat mengamati atmosfer ratusan eksoplanet yang transit di depan bintang induk untuk mengukur kelimpahan molekul dan profil termalnya," kata Robert Zellem, anggota tim ilmuwan FINESSE di Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA.

Spektroskopi mempelajari materi beserta atributnya berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi.

Untuk melakukan studi, FINESSE akan menggunakan metode transit dan mengukur bagaimana atmosfer planet menyerap cahaya dari bintang induk sebagai panjang gelombang. Melalui metode ini, molekul di atmosfer planet dapat diketahui.

"Dengan mempelajari ratusan planet, FINESSE akan menentukan bagaimana planet terbentuk dan faktor-faktor penting yang membentuk iklim planet," tambah Zellem.

Observesi membutuhkan sistem pencitraan yang tepat. Itulah sebabnya FINESSE akan dipersenjatai dengan teleskop cermin primer 75 sentimeter dan spektrometer yang akan mengamati planet dalam panjang gelombang cahaya kasat mata dan inframerah (dari 0,5 sampai 5 mikron).

Menurut Zellem, cakupan multi spektrum memungkinkan FINESSE untuk mengukur kelimpahan molekul seperti air, metana, karbon dioksida dan karbon monoksida, serta mencari formasi awan dan kabut.

Data yang terkumpul dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang tipe eksoplanet, dari planet terestrial (berbatu) hingga raksasa gas seperti Jupiter. FINESSE dapat membantu kita menemukan karakteristik tulen dunia-dunia asing ini, menentukan bagaimana mereka berevolusi, dan memungkinkan para ilmuwan untuk menerapkannya ke dalam konteks keplanetan yang lebih luas, termasuk pencarian kehidupan di luar tata surya.

Jika disetujui, FINESSE ditargetkan meluncur sekitar tahun 2023. Zellem berharap dalam waktu dua tahun pertama misi, FINESSE akan melakukan pengamatan penting terhadap lebih dari 1.000 eksoplanet.

"FINESSE mumpuni dalam mengamati atmosfer lebih dari 1.000 transit eksoplanet selama dua tahun pertama misi," pungkasnya.

Ditulis oleh: Tomasz Nowakowski, astrowatch.net


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang