Langsung ke konten utama

Bagian Menarik dalam Observasi Gelombang Gravitasi Terbaru

observasi-gelombang-gravitasi-astronomi
Ilustrasi gelombang gravitasi.
R.HURT / CALTECH-JPL

Fenomena gelombang gravitasi telah diamati untuk keempat kalinya dan membawa wawasan baru terhadap jalinan alam semesta. Untuk pertama kalinya gelombang gravitasi telah dideteksi oleh tiga observatorium.

Tiga detektor yang dapat mensurvei langit luas untuk mendeteksi sinyal gelombang gravitasi sebanyak 10 kali, turut memberikan cara-cara baru untuk menguji relativitas.

Gelombang gravitasi dihasilkan oleh penyatuan dua lubang hitam dengan massa 30,5 dan 25 kali lipat massa Matahari yang terletak sekitar 1,8 miliar tahun cahaya dari Bumi dan akan menghasilkan lubang hitam tunggal setara dengan 53 kali massa Matahari kita. Oleh karena itu energi yang dilepaskan oleh peristiwa tabrakan kosmik dahsyat ini sekitar 3 kali massa Matahari.

perkiraan-massa-lubang-hitam-dari-studi-sinar-x-astronomi
Massa lubang hitam dibandingkan dengan perkiraan massa studi sinar-X.
LIGO

Inilah proses penggabungan antar lubang hitam terbesar kedua yang pernah terdeteksi dan memberikan konfirmasi hasil akhir lubang hitam tunggal massa menengah, sekaligus memberikan kesempatan untuk menguji prediksi relativitas umum Einstein.

Misalnya, apakah gelombang gravitasi terpolarisasi? Polarisasi menggambarkan bagaimana ruang dan waktu diregangkan dalam tiga dimensi oleh propagasi gelombang gravitasi. Para peneliti menguji dua skenario yang cukup ekstrem: polarisasi yang diprediksi oleh Einstein versus polarisasi yang dilarang oleh relativitas umum. Sejauh ini, data sesuai dengan Einstein, namun analisis lebih lanjut dapat memberikan gambaran yang lebih bernuansa.

Analisis semacam itu tidak mungkin bisa dilakukan hanya dengan dua detektor LIGO, yang ditempatkan di Hanford, Washington dan Livingstone, Louisiana. Oleh karena itu detektor ketiga, yaitu Detektor Virgo di Italia yang memiliki orientasi berbeda terkait lokasinya di Bumi, memungkinkan pengujian baru terhadap relativitas umum.

"Kolaborasi sains Virgo dan LIGO telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk menganalisis data dan mengekstrak informasi berharga dari sinyal gelombang gravitasi yang dideteksi. Jaringan tiga detektor membuka potensi baru bagi ujian fundamental prediksi teoritis lebih lanjut," kata ilmuwan senior Frédérique Marion yang mengerjakan analisis, dalam sebuah pernyataan.

peta-lokalisasi-menggunakan-tiga-detektor-gelombang-gravitasi-astronomi
Perbandingan peta lokalisasi antara dua dan tiga detektor.
LIGO

Banyak ilmuwan yang berharap agar detektor juga mampu menangkap gelombang gravitasi dari bintang neutron, mengingat ketiga detektor sangat ideal dalam triangulasi.

Observasi selanjutnya direncanakan dimulai pada musim gugur 2018. Saat itu, ketiga detektor telah memperoleh beberapa upgrade yang akan lebih meningkatkan kepekaan deteksi.

Ditulis oleh: Alfredo Carpineti, www.iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...