Langsung ke konten utama

2012cav, Supernova Tipe Ia Pertama yang Melepaskan Emisi Sinar-X

Deteksi sinar-X untuk pertama kalinya dari tipe ledakan bintang ini, menunjukkan masih banyak yang bisa dipelajari tentang supernova.

sinar-x-dari-supernova-tipe-ia-2012cav-astronomi
Area yang dilingkari mengandung emisi sinar-X dari supernova tipe Ia 2012cav yang diselimuti oleh awan padat atau cakram molekul gas.
Observatorium Sinar-X Chandra/Vikram Dwarkadas

Supernova tipe Ia kerap digunakan sebagai "lilin standar" untuk mengukur jarak kosmik secara akurat. Fenomena ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk memahami ekspansi alam semesta, siklus evolusi bintang mirip Matahari dan sistem biner. Namun, masih banyak yang belum kita mengerti tentang supernova, sebagaimana ditemukan oleh satu tim astronom dari Universitas Chicago yang mendeteksi sinar-X di sekitar supernova untuk pertama kalinya.

Tim menemukan jejak sinar-X saat mempelajari supernova 2012cav menggunakan Observatorium Sinar-X Chandra NASA. Observasi pertama Chandra yang digelar 1,5 tahun setelah ledakan, menemukan 33 foton sinar-X yang dihasilkan oleh 2012cav. Dua ratus hari kemudian, observasi kedua Chandra justru hanya menemukan 10 foton. Meskipun kecil, selisih angka ini tetap signifikan dan memberikan implikasi mendalam bagi lingkungan kosmik di sekitar supernova pada saat meledak. Makalah studi telah dipublikasikan secara online di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society edisi 23 Agustus 2017.

Emisi sinar-X sebelumnya tak pernah dideteksi dari supernova tipe Ia, yang dipicu oleh salah satu dari dua cara di sistem biner. Entah dari katai putih (jenazah bintang mirip Matahari) yang menarik material dari bintang pengiring, atau dua katai putih yang bergabung dan memicu ledakan. Sinar-X kerap ditemukan di supernova tipe II, yang terjadi saat sebuah bintang masif mengakhiri kehidupannya dan meledak. Dalam kasus supernova tipe II, sinar-X dihasilkan oleh gelombang kejut yang berinteraksi dengan selubung material di sekeliling bintang yang ditumpahkan ribuan tahun sebelumnya.

Dengan demikian, emisi sinar-X di sekitar supernova tipe Ia berarti menunjukkan proses serupa. Ada selubung material di sekitar bintang yang melepaskan emisi sinar-X saat supernova mencapainya. Masalahnya, para astronom tidak bisa menentukan asal usul selubung material 2012cav, mengingat katai putih hanyalah inti padat dari bintang yang telah mati dan tidak kehilangan banyak massa sebelum memicu supernova seperti bintang masif lainnya. Sementara jumlah massa yang disimpulkan dari pengukuran sinar-X 2012cav, jauh lebih tinggi untuk ditumpahkan oleh bintang pengiring normal.

"Apa yang kami amati menunjukkan kepadatan sekitar satu juta kali lebih tinggi dari perkirakan maksimal di sekitar supernova tipe Ia," ungkap rekan penulis makalah studi Profesor Vikram Dwarkadas dari Universitas Chicago saat rilis pers.

2012cav bukanlah satu-satunya supernova tipe Ia yang dianggap aneh, namun menjadi yang pertama diketahui memancarkan sinar-X terkait selubung material. "Meskipun supernova tipe Ia lain juga memiliki material circumstellar dengan kepadatan tinggi berdasarkan spektrum optik, namun kami belum pernah sekalipun mendeteksi sinar-X," jelas Dwarkadas.

Tapi, karena sinar-X telah ditemukan di supernova tipe Ia, tim kemungkinan akan mendapatkan waktu tambahan bersama Chandra untuk mencari emisi serupa dari supernova sejenis. "Apa yang bisa kita pelajari dari begitu banyak foton, sungguh mengejutkan," pungkas penulis utama makalah studi Chris Bochenek, seorang mahasiswa pascasarjana dari Caltech. "Dengan hanya puluhan supernova sejenis, kami dapat menyimpulkan kepadatan molekul gas di sekitar supernova, yang mungkin terkumpul atau berada di dalam cakram."

Studi tindak lanjut akan dilakukan untuk menentukan bagaimana molekul gas bisa sampai di sana, dan apakah cakram semacam itu juga ada di supernova tipe lain juga. Selain mencari sinar-X, para astronom juga mencari emisi radio untuk mengungkap lebih banyak tentang lingkungan kosmik yang memicu emisi sinar-X supernova tipe Ia.

Ditulis oleh: Alison Klesman, www.astronomy.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang