Langsung ke konten utama

Menjadi Takdir Tragis Matahari, Inilah 10 Fakta Bintang Katai Putih

Katai putih adalah bintang purba yang berusia 12-13 miliar tahun.

Matahari tergolong sebagai bintang deret utama karena mampu melebur hidrogen menjadi helium di dalam inti bintang secara terus menerus. Proses yang disebut reaksi berantai fusi nuklir ini sedang dilakukan oleh Matahari saat ini, namun, dalam waktu 5 miliar tahun yang akan datang bahan bakar hidrogen Matahari akan habis.

Lantas, tahukah kamu seperti apa takdir tragis yang menanti Matahari ketika sudah tidak mampu menopang aktivitas fusi nuklir? Terus, apakah hal itu berpengaruh terhadap tata surya, Bumi dan makhluk hidup di dalamnya?

Gak usah risau, tentu saja karena hal ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Tapi, setidaknya kamu perlu mengetahui proses panjang evolusi Matahari yang suatu saat akan berubah menjadi bintang katai putih. Yuk, ikuti 10 fakta tentang bintang katai putih berikut!

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: spaceanswers.com

1. Benda langit dengan materi terpadat ketiga

Akhir kehidupan sebuah bintang sangat tergantung pada massa ketika bintang itu dilahirkan. Bintang yang sangat masif menutup usia dengan menjelma menjadi lubang hitam atau bintang neutron. Sementara bintang bermassa rendah atau menengah (kurang dari 8 kali massa Matahari) diyakini akan berubah menjadi bintang katai putih.

Kebanyakan katai putih yang ditemukan tersebar di alam semesta memiliki massa setara dengan Matahari, namun ukurannya hanya sedikit lebih besar daripada planet Bumi. Hal ini menjadikan katai putih sebagai benda langit dengan materi terpadat ketiga di alam semesta, setelah lubang hitam dan bintang neutron.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: medium.com

2. Fase evolusi pertama, raksasa merah

Panas yang dihasilkan oleh Matahari melalui aktivitas fusi nuklir menciptakan tekanan keluar yang mampu mengimbangi gaya gravitasinya sendiri. Ketika Matahari telah menghabiskan semua hidrogen, keseimbangan ini akan terganggu.

Setelah aktivitas fusi nuklir berhenti, gaya gravitasi mengambil alih dan akan mulai menarik dan memampatkan Matahari, menyebabkan Matahari kembali memanas sehingga mampu mengulangi fusi nuklir dengan hanya sedikit sisa kandungan hidrogen di lapisan atmosfer bintang.

Proses ini akan membuat lapisan terluar membengkak dan mengubah Matahari menjadi bintang raksasa merah, ukurannya sangat besar bahkan melampaui lintasan orbit Bumi. Ngeri ya!

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: NASA

3. Fase evolusi kedua, nebula planeter

Matahari sangat tidak stabil ketika berevolusi menjadi raksasa merah dan akan terus kehilangan massa. Fenomena ini terus berlanjut dan berakhir ketika Matahari menghembuskan lapisan-lapisan terluarnya, sedangkan inti bintang akan tetap utuh dan menjadi katai putih yang dikelilingi selubung gas nebula planeter.

Disebut nebula planeter karena para pengamat yang pertama kali menemukannya, memang melihatnya mirip planet Uranus dan Neptunus. Nebula planetar menandai peralihan wujud bintang bermassa rendah dan menengah, dari raksasa merah menjadi katai putih.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA

4. Digunakan untuk mengkonfirmasi usia alam semesta

Proses evolusi untuk menjadi bintang katai putih membutuhkan waktu sangat lama. Jadi bintang katai putih dianggap sebagai bintang purba karena telah berusia antara 12-13 miliar tahun. Karena bintang-bintang pertama diperkirakan terbentuk kurang dari 1 miliar tahun setelah Big Bang, maka menemukan bintang katai putih memungkinkan para astronom untuk menghitung usia sejati alam semesta.

Seperti di gugus bintang globular Messier 4 yang dihuni oleh lebih dari 100.000 bintang dan sekitar 40.000 di antaranya adalah katai putih. Karena bintang-bintang penghuni gugus ini adalah yang tertua di jagat raya, berusia hingga 13 miliar tahun, para astronom dapat menggunakannya untuk mengonfirmasi perhitungan usia alam semesta yang diperkirakan berusia sekitar 13,5 miliar tahun.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: NASA

5. Sirius B, katai putih terdekat

Karena ukurannya sangat kecil, katai putih sulit dideteksi dan sistem biner (ganda) adalah salah satu cara untuk menemukannya. Katai putih pertama yang pernah ditemukan terdeteksi karena berada di dalam sistem biner sebagai pendamping Sirius, sebuah bintang yang bersinar terang di rasi Canis Mayor dan terletak sekitar 8,6 tahun cahaya dari Bumi. Sepasang bintang ini kemudian diberi nama Sirius A dan B, dengan B adalah katai putih.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: astronomytrek.com

6. Tidak bisa melebihi 1,4 massa Matahari

Karena sifat dari tekanan degenerasi yang menahan katai putih agar tidak runtuh menjadi bintang neutron atau memicu ledakan supernova, maka katai putih tidak akan pernah bisa melebihi 1,4 massa Matahari. Ambang batas massa ini disebut “Chandrasekhar Limit”, diambil dari nama seorang astronom India yang menghitungnya pada tahun 1930.

Sebagian besar bintang katai putih ditemukan memiliki massa sekitar 60% massa Matahari. Namun, karena ukurannya hanya sebesar planet Bumi, secara umum massa jenis katai putih sekitar 1 juta kali lebih tinggi daripada Matahari.

Katai putih adalah benda langit yang sangat padat. Satu sendok teh material dari katai putih akan setara dengan bobot seekor gajah di Bumi.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: sun.org

7. Menjadi penyebab supernova tipe Ia

Dalam sistem biner, sepasang bintang biasanya saling mengorbit dari jarak yang relatif dekat. Bagi bintang yang berpasangan dengan katai putih, anggap saja nasibnya kurang beruntung. Karena katai putih akan mengkanibal alias menarik material dari bintang tetangganya.

Setelah mengakumulasi material hingga mencapai ambang batas massa Chandrasekhar Limit, katai putih akan memicu ledakan supernova termonuklir tipe Ia.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: NASA

8. Bisa meledak beberapa kali, namun tetap bertahan

Sementara akresi material dapat menghancurkan katai putih karena memicu ledakan supernova, banyak katai putih yang ditemukan tetap utuh meskipun meledak berulang kali.

Ledakan berulang disebabkan oleh katalis termonuklir dari material kaya hidrogen yang terakumulasi di permukaan. Asalkan inti bintang tetap utuh, katai putih dapat bertahan menghadapi ledakan apa pun di permukaan yang menguras sumber akumulasi materi.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: NASA

9. Melampaui masa hidup galaksi induk

Bintang katai putih dianggap stabil segera setelah terbentuk, meskipun pada akhirnya akan mendingin menjadi bintang katai hitam hipotesis. Hingga kini, belum pernah ada katai hitam yang ditemukan, karena proses transformasi katai putih menjadi katai hitam membutuhkan waktu triliunan tahun, sementara usia alam semesta baru 13,5 miliar tahun.

Daya tahan katai putih menjaga kestabilan radiasi lapisan terluar, membuatnya berusia panjang hingga triliunan tahun. Masa hidup katai putih yang sangat awet ini jauh melampaui usia hidup galaksi induk yang menjadi tempat tinggalnya.

10-fakta-bintang-katai-putih-informasi-astronomi
Kredit: NASA

10. Menjadi induk bagi sistem planet

Timbul perdebatan tentang bagaimana planet dapat terbentuk di sekitar katai putih, meskipun sudah banyak katai putih yang telah ditemukan diorbit oleh planet, seperti pada sistem bintang biner NN Serpentis. Kebanyakan astronom menganut teori bahwa planet yang mengorbit katai putih adalah sisa-sisa planet yang dihancurkan selama proses transformasi katai putih, seperti yang akan terjadi ketika Matahari membengkak selama menjalani fase raksasa merah.

Kemungkinan besar Merkurius, Venus dan Bumi akan berakhir menjadi puing-puing planet setelah Matahari berevolusi menjadi katai putih. Tapi saat bencana itu terjadi, umat manusia mungkin telah mencapai peradaban antarplanet dan mampu mengkoloni seluruh tata surya, termasuk sistem planet lain di galaksi Bima Sakti.

Atau, mungkin manusia sudah memiliki teknologi super canggih yang mampu menggeser dan merekayasa lintasan orbit Bumi untuk tetap berada di zona layak huni Matahari. Jadi, gak perlu khawatir ya setelah baca 10 fakta bintang katai putih ini!


Admin blog juga telah memposting artikel ini di IDN Times Community.

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf