Langsung ke konten utama

2016 HO3, Asteroid Kecil Pendamping Setia Bumi

Para astronom dari Universitas Arizona telah mengkonfirmasi bahwa sebuah objek yang diberi kode (469219) 2016 HO3, adalah sebuah asteroid dan bukan puing-puing wahana antariksa yang berukuran tidak lebih dari 100 meter. Jadi para astronom harus menggunakan salah satu teleskop berbasis darat terbesar untuk mempelajarinya, Large Binocular Telescope (LBT) di Mount Graham, Arizona.

asteroid-pendamping-kecil-bumi-dalam-mengorbit-matahari-astronomi

2016 HO3 mirip dengan near-Earth object (NEO) dan telah dikonfirmasi sebagai pengiring planet kita. Pertama kali ditemukan pada tahun 2016, asteroid kecil turut bergerak mengelilingi Matahari dan tampak mengorbit Bumi namun tidak terikat secara gravitasi oleh Bumi. Relatif mudah dijangkau, 2016 HO3 merupakan target yang menjanjikan untuk eksplorasi masa depan. Hasil studi telah dipresentasikan saat pertemuan rutin tahunan Divison for Planetary American Astronomical Society yang diselenggarakan di Utah.

Penanggung jawab tim studi Vishnu Reddy mengatakan, “Untuk membatasi periode rotasi dan komposisi permukaan, kami mengamati 2016 HO3 pada tanggal 14 dan 18 April 2017 menggunakan Large Binocular Telescope dan Discovery Channel Telescope. Periode rotasi dan spektrum cahaya yang dipancarkan serupa dengan objek sejenis, menunjukkan identitas tulen 2016 HO3 sebagai NEO.”

Objek dianggap menarik karena beberapa ilmuwan menafsirkan eksistensinya sebagai bukti bahwa Bumi belum membersihkan lintasan orbit mengitari Matahari dan telah gagal menangkap 2016 HO3 secara gravitasi. Definisi resmi sebuah planet menurut Himpunan Astronomi Internasional (IAU) adalah: “Sebuah benda langit yang (a) berada di orbit mengitari Matahari, (b) memiliki massa yang cukup agar dapat berbentuk bulat, dan (c) telah membersihkan lingkungan di sekitar orbitnya.

Definisi resmi planet menurut IAU menyiratkan bahwa Bumi gagal memenuhi syarat sebagai planet sejati. Persyaratan ketiga ini tidak bisa dipenuhi oleh Pluto, sehingga IAU menurunkan status Pluto dari planet utama menjadi planet katai.



Ditulis oleh: tech2 News Staff, www.firstpost.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...