Langsung ke konten utama

Penemuan Planet 'Monster' Mengejutkan Para Ilmuwan

Para astronom telah menemukan sebuah planet seukuran Jupiter mengorbit bintang yang hanya berukuran setengah kali Matahari kita. Fenomena kosmik ini dianggap bertentangan dengan teori pembentukan planet yang diyakini selama ini.

NGTS-1b, planet raksasa gas yang panas dengan suhu mencapai 986 derajat Celsius, ditemukan mengitari bintang katai tipe M yang terletak 600 tahun cahaya dari Bumi. Dalam hal rasio antara ukuran planet dengan bintang induk, NGTS-1b adalah planet terbesar yang pernah ditemukan.

Penemuan ini sangat mengejutkan, karena bintang katai tenyata juga dapat membentuk planet yang begitu besar. Para ilmuwan sebelumnya meyakini teori bahwa bintang berukuran kecil hanya bisa membentuk planet terestrial (berbatu), karena sistem planetnya tidak bisa mengumpulkan cukup material untuk membentuk planet seukuran Jupiter.

Mengingat bintang katai tipe M adalah tipe bintang yang paling umum di alam semesta, para astronom memprediksi akan ada lebih banyak lagi sistem planet serupa.

eksoplanet-ngts-1b-astronomi
Ilustrasi NGTS-1b beserta bintang induknya.
Kredit: Universitas Warwick/Mark Garlick.

NGTS-1b ditemukan melalui kolaborasi yang terdiri dari para peneliti dari berbagai negara menggunakan fasilitas Next-Generation Transit Survey (NGTS) di Chili, menurut sebuah laporan dari Universitas Warwick.

Jarak planet dengan bintang induk relatif dekat, sekitar 2,8 juta mil atau setara dengan 3% jarak Bumi-Matahari. Satu tahun di NGTS-1b hanya berlangsung setiap 2,6 hari Bumi, atau durasi yang dibutuhkan oleh planet menyelesaikan satu kali mengelilingi bintang induk.

“Penemuan NGTS-1b sungguh mengejutkan. Planet sebesar itu seharusnya tidak mungkin eksis di sekitar bintang katai,” kata penulis utama makalah studi Dr. Daniel Bayliss dari Grup Astronomi dan Astrofisika Universitas Warwick. “Inilah eksoplanet pertama yang ditemukan menggunakan fasilitas NGTS terbaru kami. Melalui penemuan ini, berarti kami secara tidak langsung menantang konsep yang diyakini selama ini tentang bagaimana planet terbentuk.”

“NGTS-1b cukup sulit ditemukan, terlepas dari julukannya sebagai planet ‘monster’, karena bintang induknya berukuran kecil dan lebih redup,” jelas Profesor Peter Wheatley dari Universitas Warwick. “Bintang katai adalah bintang yang paling umum di alam semesta, jadi ada kemungkinan lebih banyak planet raksasa semacam ini yang menunggu untuk ditemukan.”

"Setelah hampir satu dekade pekerjaan untuk mengembangkan rangkaian teleskop NGTS, sangat melegakan teleskop akhirnya mampu memilih jenis planet baru yang tak terduga. Saya tak sabar untuk melihat jenis planet terbaru menarik lainnya.”

Makalah yang disusun oleh para astronom dengan judul, ‘NGTS-1b: a hot Jupiter transiting an M-dwarf’, telah dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Ditulis oleh: Staf www.foxnews.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang