Langsung ke konten utama

Kabut Senja dan Musim Panas Utara di Titan

kabut-senja-titan-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech/Institut Sains Antariksa

Dalam pemandangan ini, setiap lapisan kabut dapat dibedakan dengan mudah di lapisan teratas atmosfer Titan, bulan terbesar Saturnus. Atmosfer Titan mengandung unsur metana dan nitrogen yang berkembang menjadi molekul-molekul kompleks dan membentuk kabut yang mengelilingi Titan.

Citra warna natural ini diambil dalam cahaya kasat mata menggunakan kamera sudut lebar pesawat antariksa Cassini NASA pada tanggal 31 Maret 2005, dari jarak sekitar 33.083 kilometer. Kamera Cassini mengarah ke wilayah kutub utara di sisi malam Titan, sementara sebagian wilayah Titan yang diterangi cahaya Matahari terlihat di sebelah kanan.

Musim Panas Utara di Titan

musim-panas-utara-di-titan-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech/Institut Sains Antariksa

Cassini menyaksikan formasi awan metana terang yang berarak di langit musim panas dan danau hidrokarbon gelap beserta lautan di sekitar kutub utara Titan.

Jika dibandingkan dengan pengamatan Cassini saat awal misi, saat ini sebagian besar permukaan di garis lintang utara diterangi oleh cahaya Matahari. Titik balik musim panas di sistem Saturnus terjadi pada tanggal 24 Mei 2017.

Gambar ini diambil oleh kamera sudut sempit Cassini pada tanggal 9 Juni 2017, menggunakan filter spektral khusus panjang gelombang inframerah-dekat, dari jarak sekitar 507.000 kilometer.

Coba bandingkan dengan pemandangan belahan utara saat dibidik oleh Cassini pada awal misi (tahun 2007).

musim-panas-utara-di-titan-awal-misi-cassini-informasi-astronomi
Kredit: NASA/JPL-Caltech/Institut Sains Antariksa

Pesawat antariksa Cassini telah mengakhiri misinya pada tanggal 15 September 2017.

Misi Cassini adalah proyek kerjasama antara NASA, ESA (Badan Antariksa Eropa) dan Badan Antariksa Italia. Laboratorium Propulsi Jet (JPL) NASA mengelola misi untuk Direktorat Misi Sains NASA di Washington. Cassini dan dua kameranya dirancang, dikembangkan dan dipasang di JPL. Tim pencitraan terdiri dari para ilmuwan dari AS, Inggris, Prancis dan Jerman. Pusat pengolahan gambar berbasis di Space Science Institute, Boulder, Colorado.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Tony Greicius


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang