Langsung ke konten utama

Bulan Kemungkinan Mendapatkan Jaringan 4G Tersendiri pada Tahun 2019

situs-pendaratan-apollo-17-tahun-1972-jaringan-4g-bulan-informasi-astronomi
Misi untuk mengunjungi kembali situs pendaratan Apollo 17 pada tahun 1972.

Para ilmuwan Jerman ingin mempersiapkan jaringan 4G di Bulan untuk mendukung misi dua rover lunar yang direncanakan meluncur tahun depan.

Perusahaan Vodafone asal Jerman telah mengumumkan rencananya untuk mendukung misi privat yang digelar oleh tim PTScientists (Part-Tim Scientists) dengan bantuan dari Nokia Bell Labs. Tim yang terdiri dari para ilmuwan Jerman ini akan mengerahkan satu unit rover ke permukaan Bulan pada awal tahun 2019 menggunakan roket Falcon 9 SpaceX.

“Sebuah langkah awal penting untuk eksplorasi berkelanjutan tata surya,” kata Robert Böhme, CEO dan pendiri PTScientists.

“Agar umat manusia bisa meninggalkan tempat kelahirannya di Bumi, kita harus mengembangkan infrastruktur di luar planet kita.”

Semula, PTScientists adalah salah satu kompetitor dalam program Google Lunar XPRIZE, sebuah kompetisi yang digelar oleh Google untuk melintasi permukaan Bulan yang telah dibatalkan bulan lalu. Tapi PTScientists telah mengundurkan diri lebih awal dari kompetisi pada tahun 2017, dan mencari dukungan investasi dari pihak swasta untuk mewujudkan impian lunar mereka.

Bekerja sama dengan Audi, tim telah merancang dua rover yang diberi nama “Lunar Quattro” untuk menjelajahi Bulan. Tim ingin menempatkan rover di dekat lokasi pendaratan Apollo 17 NASA untuk menjelajahi wilayah sekitar dan mengirim gambar dan video berkualitas tinggi ke Bumi.

Demi menjalin komunikasi dan mengirim data ke Bumi (termasuk live streaming video), Vodafone dan Nokia akan mengembangkan Ultra Compact Network untuk mendukung misi. Dengan bobot kurang dari 1 kilogram, Ultra Compact Network memancarkan sinyal 4G menggunakan pita frekuensi 1800 MHz.

rover-penjelajah-lunar-ptscientists-audi-jaringan-4g-bulan-informasi-astronomi
Ilustrasi rover yang sedang dikembangkan bekerjasama dengan Audi.
PTScientists

“Dibandingkan radio analog, jaringan 4G lebih menghemat energi dan sangat krusial untuk mendukung misi ke Bulan, sekaligus langkah awal untuk membangun infrastruktur komunikasi demi misi masa depan,” kata tim.

Secara teori, seorang astronot dengan sebuah telepon dapat terhubung ke jaringan ini, ungkap Böhme kepada situs IFLScience pada bulan Agustus 2017 lalu. Konsep jaringan 4G lunar adalah sebuah sistem komunikasi yang dapat digunakan oleh para penjelajah masa depan, yang secara khusus sangat relevan mengingat NASA telah menyatakan komitmennya untuk kembali ke Bulan.

Apakah misi yang digelar oleh PTScientists akan terwujud, sebab upaya pendaratan ke Bulan sangat sulit, sebagaimana dibuktikan melalui pembatalan program XPRIZE Lunar. Tapi PTScientists mendapat dukungan yang cukup signifikan, jadi mungkin saja mereka akan berhasil.

Jika terwujud, jaringan 4G telah menunggu para astronot masa depan yang menjelajahi Bulan.

Ditulis oleh: Jonathan O’Callaghan, www.iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang