Langsung ke konten utama

Apakah Manusia Tanpa Sengaja Mendeklarasikan Perang Antar Bintang? (Bagian 2)


konsep-layar-laser-starchip-informasi-astronomi
Konsep laser-sail untuk pesawat antariksa model starchip, memang berpotensi mengakselerasi pesawat antariksa hingga sekitar 20% kecepatan cahaya dan mencapai sistem bintang lain hanya dalam waktu usia hidup manusia. Namun, pesan yang kita kirim mungkin menyebabkan bencana besar.
Breakthrough Starshot

Permasalahan pertama adalah ruangantar bintang penuh dengan partikel, yang sebagian besar bergerak relatif lambat (beberapa ratus km/detik) melalui galaksi. Jika mengenai pesawat antariksa, partikel akan menciptakan lubang di pesawat antariksa, mirip keju swiss.

Yang kedua adalah tidak ada mekanisme pengereman yang cukup logis. Ketika tiba di tempat tujuan, pesawat antariksa masih melaju dengan kecepatan saat lepas landas. Mereka tidak berhenti untuk mengambil data atau melakukan penyisipan orbital secara lembut dan tetap melaju dengan kecepatan yang kurang lebih sama.

Dan yang ketiga adalah tingkat presisi untuk mendekati tempat tujuan, tetapi tidak bertabrakan dengan planet yang menjadi target hampir tidak mungkin dilakukan. “Kerucut ketidakpastian” untuk lintasan apa pun tentunya mencakup planet yang dituju.

meteor-menyerempet-bumi-1860-informasi-astronomi
Pada tahun 1860, sebuah meteor ‘menyerempet’ Bumi, dan menghasilkan tampilan cahaya yang sangat terang.
Rederic Edwin Church/Judith Filenbaum Hernstadt

Apa yang terjadi ketika starchip justru menabrak planet yang berpenghuni? Kerusakan apa yang akan ditimbulkan?

60.000 km/detik ribuan kali lebih cepat daripada kecepatan seluruh pesawat antariksa yang memasuki atmosfer Bumi, dan sekitar 1.000 kali lebih cepat daripada meteor tercepat di tata surya kita. Hanya dibutuhkan waktu seperseribu detik bagi starchip untuk melewati atmosfer dan jatuh ke permukaan. Bahkan pada kecepatan yang lebih rendah, hanya pesawat antariksa dengan perisai panas tercanggih yang dapat selamat ketika memasuki atmosfer kita.

astronot-bob-crippen-gemini-b-informasi-astronomi
Astronot Bob Crippen dengan kapsul Gemini-B yang dilindungi oleh perisai panas, meskipun utuh namun tetap rusak.
NASA/Kim Shiflett

Tetapi, kecepatan dan energi, terkait dengan sebuah cara yang memperburuk situasi. Jika kita menggandakan kecepatan, sebuah objek akan memperoleh empat kali lipat energi, karena energi kinetik sebanding dengan kuadrat kecepatan. Sebuah bebatuan raksasa seberat 1.000.000 kg yang menabrak planet dengan kecepatan 60 km/detik akan menyebabkan kerusakan, tetapi sebuah batu yang beratnya hanya 1 kg dengan kecepatan 60.000 km/detik akan memberikan jumlah energi yang setara apabila bertabrakan.

Bahkan, jika kita nantinya berhasil membuat starchip dengan massa yang ringan, tetap saja akan menyebabkan kerusakan. Sebuah planet yang tertabrak oleh starchip dengan berat hanya 1 gram namun melaju dengan kecepatan 60.000 km/detik, akan mengalami tingkat efek bencana setara dengan planet yang ditabrak asteroid seberat 1 ton dengan kecepatan 60 km/detik. Setiap benturan antara starchip dengan planet yang dituju setara dengan energi meteorit Chelyabinsk yang menghantam Bumi, tabrakan paling energik dalam satu dekade ini.

meteroit-jatuh-ke-bumi-2013-informasi-astronomi
Pada tahun 2013, meteorit terbesar dalam beberapa tahun terakhir telah jatuh ke Bumi, menyebabkan kerusakan senilai jutaan dolar dan melukai ribuan orang. Pesawat antariksa seberat 1 gram yang melaju 60.000 km/detik yang menabrak planet akan menimbulkan kerusakan yang tidak ringan. Tindakan semacam itu dapat dipandang sebagai sebuah agresi, atau lebih buruk lagi, deklarasi perang.
(Elizaveta Becker/ullstein bild via Getty Images)

Jika Anda adalah alien di sebuah planet yang diserang oleh objek yang melaju dengan kecepatan relativistik, kesimpulan apa yang akan Anda ambil? Anda akan segera mengetahui kerusakan tidak disebabkan secara alami, karena objek melaju begitu cepat, berarti dibuat oleh peradaban maju. Anda akan mengetahui bahwa planet memang sengaja dijadikan target, mengingat ruang angkasa terlalu luas sehingga persentase benturan acak hampir mendekati nol. Lantas Anda akan menganggap peradaban asing tersebut berniat jahat. Tidak ada sebuah peradaban dengan niat baik yang meluncurkan sesuatu secara sembarangan dan ceroboh, mengingat potensi dampak kerusakan yang akan ditimbulkan. Jika kita cukup pintar untuk mengirim sebuah pesawat antariksa melintasi galaksi ke sistem bintang lain, seharusnya kita bisa cukup bijak untuk memperhitungkan konsekuensi potensi bencana yang ditimbulkan.

stephen-hawking-breakthrough-starshot-informasi-astronomi
Profesor Stephen Hawking saat Pengumuman Inisiatif Eksplorasi Antariksa Baru ‘Breakthrough Starshot’ di One World Observatory pada tanggal 12 April 2016 di New York City. Ide yang ambisius dan inovatif, tetapi berpotensi mengandung bahaya besar yang harus diantisipasi jika kita ingin menghindari tindakan agresi antarbintang yang tidak disengaja.
(Jemal Countess/Getty Images)

Stephen Hawking telah memberikan peringatan yang sangat terkenal:

"Jika alien mengunjungi kita, maka tidak akan jauh berbeda seperti ketika Columbus mendarat di Amerika, bencana bagi pribumi Amerika."

Apabila kita tidak mempertimbangkan konsekuensi ambisi teknologi perjalanan antarbintang, kita mungkin dianggap meletuskan tembakan pertama dari satu planet ke planet lainnya. Stephen Hawking justru adalah penyokong utama Breakthrough Starshot, inkonsistensi kosmik yang sungguh hebat. Seseorang yang telah mengingatkan kita untuk tidak melakukan kontak dengan peradaban asing, tidak bermasalah ketika mendukung peluncuran yang berpotensi menjadi senjata antarbintang.

Kosmos bukanlah dunia barat yang liar, melainkan perbatasan terakhir kita. Saat mengambil langkah pertama memasuki lautan kosmik, tentunya ada rintangan yang menghadang. Tetapi kita harus memastikan setiap langkah yang kita tempuh tidak mengakibatkan korban yang tidak berdosa dan bebas dari kebencian. Memilih jalur yang ceroboh, berbahaya dan tidak berhati-hati adalah kelalaian. Jika kita secara lalai mengabaikan sebuah spesies yang mungkin ribuan tahun lebih maju secara teknologi daripada kita, kecerobohan kita dapat menjadi tembakan pertama yang meletus dalam bencana perang antarbintang.

Ditulis oleh: Ethan Siegel, kontributor www.forbes.com



#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang