Langsung ke konten utama

Apakah Manusia Tanpa Sengaja Mendeklarasikan Perang Antar Bintang? (Bagian 1)

apakah-manusia-tanpa-sengaja-mendeklarasikan-perang-antar-bintang-informasi-astronomi
Ada berbagai macam bintang yang diorbit oleh sistem planet pada radius 25 tahun cahaya dari Matahari. Misi perburuan eksoplanet, seperti K2 dan TESS, akan mengungkap jumlah mereka lebih banyak lagi. Mereka adalah target terbaik untuk perjalanan antarbintang, tetapi jika kita tidak melakukannya dengan hati-hati, penjelajahan kita berpotensi disalahartikan sebagai sebuah agresi.
NASA/Goddard/Adler/U. Chicago/Wesleyan

Bayangkan Anda berada di sebuah dunia yang tidak begitu berbeda dari Bumi, mengorbit sebuah bintang yang juga tidak begitu berbeda dari Matahari. Memiliki suhu dan atmosfer ideal yang menopang air cair di permukaan, termasuk komposisi ideal antara benua dan lautan yang memastikan kondisi layak huni bagi kehidupan untuk berkembang biak selama miliaran tahun. Proses evolusi meningkatkan kompleksitas dan tingkat diferensiasi organisme di sana. Melalui kombinasi mutasi dan seleksi alam, satu spesies tampil sebagai spesies yang berakal, cerdas dan mendominasi seluruh planet.

Seiring kemajuan teknologi, mereka mulai memikirkan peradaban ekstraterestrial di sekitar bintang lain. Kemudian, dari sebuah titik cahaya yang jauh dan redup di langit mereka, serangan pertama terjadi dan menciptakan lubang di planet mereka dengan kecepatan relativistik. Bukan meteor, asteroid, atau komet, melainkan berasal dari seberang ruang antarbintang, dan pelakunya adalah umat manusia.

peluncuran-pesawat-ulang-alik-columbia-1992-informasi-astronomi
Peluncuran pesawat ulang-alik Columbia pada tahun 1992 yang menunjukkan akselerasi tidak terjadi secara instan untuk sebuah roket, tetapi membutuhkan waktu beberapa menit. Dibutuhkan waktu beberapa generasi bagi sebuah pesawat antariksa untuk mencapai sistem bintang lain dengan teknologi kita saat ini.
NASA

Di Bumi, mimpi perjalanan antarbintang terbagi dalam dua kategori:
  1. Kita bergerak perlahan dengan pendorong roket dalam sebuah perjalanan yang menghabiskan waktu hingga beberapa kali lipat usia hidup manusia.
  2. Kita melaju cepat, dengan asumsi kita membuat terobosan ilmiah yang luar biasa untuk melakukan perjalanan pada kecepatan relativistik (hampir secepat cahaya).
Bahkan dengan perjalanan antariksa tanpa awak, hanya kedua opsi ini yang tersedia. Apabila kita menempuh perjalanan antariksa seperti misi tanpa awak Voyager, dibutuhkan waktu hingga ribuan tahun hanya untuk mencapai jarak satu tahun cahaya. Atau kita bisa mengembangkan beberapa teknologi baru yang mampu menambah kecepatan pesawat antariksa secara signifikan.

warp-drive-star-trek-informasi-astronomi
Warp drive di pesawat Star Trek adalah sistem yang memungkinkan perjalanan antar bintang. Jika memiliki teknologi ini, kita dapat dengan mudah mengatasi jarak untuk mencapai bintang-bintang. Tetapi hingga hari ini, teknologi warp drive hanya ada di ranah fiksi ilmiah.
Alistair Mcmillan/C.C.-BY-2.0

Pada sekitar tahun 2010, ternyata kita telah menghasilkan kemajuan yang berpotensi mengubah arah permainan, yaitu teknologi yang dapat memberikan sejumlah besar energi kepada sebuah pesawat antariksa dalam waktu yang cukup lama, memungkinkan kita untuk (secara prinsip) meningkatkan kecepatannya secara drastis.

Kemajuan besar? Ya, dalam sains fisika laser. Saat ini, sinar laser lebih kuat daripada sebelumnya, jika kita menambatkan sebuah pesawat antariksa ke jajaran laser berkekuatan tinggi di luar angkasa, mereka dapat memancarkan sinar pada satu target untuk waktu yang lama, mengimpartasi energi dan momentum hingga melampaui 10% kecepatan cahaya.

deep-layar-laser-informasi-astronomi
Konsep DEEP laser-sail bergantung pada jajaran laser dalam area besar yang mampu mempercepat pesawat antariksa hingga mencapai kecepatan relativistik. Teknologi ini memungkinkan perjalanan antar bintang hanya dalam waktu usia hidup manusia.
Breakthrough Starshot

Pada tahun 2015, satu tim ilmuwan menulis makalah ilmiah tentang jajaran laser canggih yang dapat bergabung dengan konsep solar sail untuk menciptakan pesawat antariksa berbasis “laser-sail”. Secara teori, kita bisa mengkombinasikan teknologi saat ini dengan starchip (pesawat antariksa mini) untuk mencapai bintang-bintang terdekat hanya dalam waktu usia hidup manusia.

Idenya sederhana, menembakkan jajaran laser bertenaga tinggi ke sasaran yang sangat reflektif, menambatkan sebuah satelit mikro yang sangat ringan dengan layar dan mengakselerasinya ke kecepatan maksimum. Solar sail telah digagas sejak dulu, bahkan sudah muncul sejak zaman Kepler. Tetapi laser-sail mungkin dapat merevolusi perjalanan antarbintang.

pesawat-antariksa-starchip-layar-laser-informasi-astronomi
Ilustrasi sebuah layar yang digerakkan oleh laser menunjukkan bagaimana sebuah pesawat antariksa ringan dapat diakselerasi hingga mencapai kecepatan relativistik dengan terus menerus menembakkan sinar laser bertenaga tinggi secara akurat.
ADRIAN MANN/UCSB

Keuntungan dari metode ini sangat luar biasa:
  1. Mayoritas daya yang digunakan tidak berasal dari penggunaan bahan bakar roket sekali pakai, melainkan dari laser yang dapat diisi ulang.
  2. Massa starchip sangat ringan, sehingga dapat dipercepat hingga mendekati kecepatan cahaya.
  3. Melalui kemajuan miniaturisasi elektronik dan material ringan ultra-kuat, kita dapat membuat perangkat untuk mengirimnya sejauh tahunan cahaya.
Memang bukan gagasan baru, tetapi hanya dapat terwujud dengan perkembangan teknologi dua atau tiga dekade mendatang.

pesawat-antariksa-starchip-layar-laser-01-informasi-astronomi
Laser-sail yang tiba di sebuah dunia jauh akan menjadi prestasi yang luar biasa dan fantastis. Tetapi ilustrasi ini menggambarkan laju pergerakan yang seribu kali lebih lambat agar terlihat lebih realistis. Pada kecepatan 0,2 kali kecepatan cahaya, laser-sail dapat melewati seluruh tata surya hanya dalam hitungan beberapa jam.
Breakthrough Starshot/Youtube

Katakanlah kita berhasil mewujudkannya. Kita mengembangkan material yang dapat memantulkan sinar laser sehingga tidak membakar layar. Kita mampu menggabungkan sinar-sinar laser dengan cukup baik dan membangun jajaran laser dalam area yang cukup besar untuk mengakselerasi starchip ke 20% kecepatan cahaya atau 60.000 km/detik. Lalu, kita mengarahkan mereka ke sebuah planet di sekitar bintang yang berpotensi layak huni, seperti Alpha Centauri A atau Tau Ceti.

Mungkin, kita akan mengirimkan banyak starchip ke sistem yang sama, berharap untuk mempelajari sistem dan memperoleh lebih banyak informasi demi sains. Tetapi ada tiga permasalahan besar dengan rencana ini, yang jika digabungkan sama dengan deklarasi perang antarbintang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang