Langsung ke konten utama

TESS Akan Menemukan 10.000 Eksoplanet Hanya Dalam Waktu Dua Tahun

tess-menemukan-eksoplanet-dalam-waktu-dua-tahun-informasi-astronomi
Ilustrasi TESS yang mengorbit Bumi.
Kredit: Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA

Teleskop pemburu eksoplanet terbaru besutan NASA terus bekerja keras untuk mengumpulkan rangkaian data pertamanya. Lalu, berapa jumlah eksoplanet yang akan ditemukan oleh TESS?

Menurut tim ilmuwan di balik misi Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), selama dua tahun durasi misi, TESS seharusnya dapat mengidentifikasi sekitar 10.000 eksoplanet. Sekitar 3.500 di antaranya, diprediksi adalah planet yang berukuran lebih kecil daripada Neptunus yang menjadi fokus utama misi. Jika TESS dapat beroperasi lebih lama dari jadwal yang telah direncanakan saat ini, tentunya perkiraan angka akan bertambah.

Perkiraan terbaru diharapkan membantu para ilmuwan untuk merencanakan operasional TESS dengan lebih baik, termasuk analisis perpanjangan misi di luar mandat dua tahun pertama.

“Tidak ada alasan pembenar bagi TESS untuk berhenti beroperasi setelah dua tahun” ujar anggota tim misi Jessie Christiansen dari Caltech dan Exoplanet Science Institute NASA, kepada Space.com. Perkiraan terbaru yang mendeskripsikan tiga alternatif untuk memperpanjang misi, juga akan membantu menentukan pilihan yang paling menjanjikan untuk tindak lanjut, tambahnya.

Tentu saja, perkiraan tentang berapa banyak planet yang akan ditemukan oleh TESS, bukanlah yang pertama. Tapi perkiraan terbaru didukung oleh serangkaian data baru yang diperoleh dari misi Gaia ESA (Badan Antariksa Eropa). Gaia telah memetakan lebih dari 1,5 miliar bintang di galaksi Bima Sakti.

Peta Gaia sangat berharga bagi TESS karena menyediakan informasi tentang jarak bintang, kata Christiansen. Memadukan data Gaia dan skala kecerahan, para ilmuwan dapat menentukan ukuan bintang yang diamati, mengingat TESS sangat mumpuni untuk menemukan planet yang mengorbit bintang berukuran kecil. Didukung oleh data Gaia, para ilmuwan dapat menerapkan informasi secara maksimal terhadap kekuatan instrumen, menurut Christiansen.

Selain itu, prediksi terbaru juga akan memastikan tim misi sains TESS untuk tetap berada di dalam jalur fokus utama misi, yaitu mengukur massa sekitar 50 planet yang lebih kecil daripada Neptunus. Meskipun nantinya TESS dapat menemukan 10.000 planet, misi difokuskan ke 3.500 planet sub-Neptunus, kata Christiansen. Mereka akan menjadi ajang pembuktian keampuhan TESS, sekaligus membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana planet berbatu berukuran kecil terbentuk.

Untuk menghasilkan prediksi, tim menggunakan persebaran inklinasi terbaru dari sistem planet lainnya atau seberapa jauh planet di dalam sistem menyimpang dari piringan orbit datar sempurna. Keserasian orbital memengaruhi jumlah planet yang dapat diidentifikasi melalui metode transit oleh TESS. Metode transit memanfaatkan penurunan skala kecerahan cahaya saat planet melintas di depan bintang induk dari sudut pandang TESS.

“Jika ada peradaban ekstraterestrial yang melihat tata surya kita, mereka tidak akan menemukan kedelapan planet tata surya,” jelas Christiansen. Mereka hanya akan melihat beberapa planet yang kebetulan sejajar secara sempurna saat transit di depan Matahari dari sudut pandang mereka. “Jadi kita harus menebak apa yang seharusnya terlihat dari persebaran inklinasi di sistem planet lainnya.”

Sebelum para ilmuwan mulai menandai 10.000 eksoplanet yang diprediksi, TESS akan mengirim rangkaian data pertamanya ke Bumi pada tanggal 8 Agustus. Sementara tim menganalisis data sebelum merilisnya ke publik, rangkaian data pertama TESS memastikan para ilmuwan untuk berkenalan dengan dunia-dunia baru.

“Saya pikir kami akan menemukan sejumlah planet dari rangkaian data pertama TESS,” pungkas Christiansen.

Ditulis oleh: Meghan Bartels, penulis senior www.space.com



#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...