Langsung ke konten utama

Bima Sakti Mungkin Pernah Mati Sekali dan Hidup Kembali

galaksi-bima-sakti-pernah-mati-sekali-dan-hidup-kembali-informasi-astronomi
Denis Belitsky/Shutterstock

Kematian dan kehidupan galaksi dianggap tergantung pada tingkat pembentukan bintang di dalamnya. Galaksi-galaksi belia cenderung sangat terang dan memproduksi bintang dengan sangat cepat, sedangkan yang lebih tua dan lebih masif cenderung lambat, bahkan kerap digambarkan sebagai galaksi mati. Terkadang, galaksi dapat “kembali dari kematian” jika mereka dapat mencuri cukup material pembentuk bintang. Tampaknya Bima Sakti adalah salah satu galaksi yang pernah dilahirkan kembali.

Studi tentang fenomena unik ini digelar oleh ilmuwan Masafumi Noguchi dari Universitas Tohoku di Jepang, yang makalah illmiahnya telah dipublikasikan di jurnal Nature. Studi berfokus ke komposisi kimiawi bintang-bintang yang ada di dalam galaksi Bima Sakti. Menurut perhitungan Noguchi, bintang-bintang di sekitar Matahari berasal dari dua generasi yang berbeda, dipisahkan oleh selang waktu sekitar 5 miliar tahun. Tidak ada mekanisme yang dapat menghasilkan perbedaan produksi lokal bintang tanpa menimbulkan efek yang luas.

Model yang digunakan oleh Noguchi menunjukkan bagaimana bintang-bintang generasi pertama terbentuk saat molekul gas dingin antargalaksi mulai mengalir ke galaksi Bima Sakti purba. Generasi bintang yang diproduksi saat itu berakhir dalam ledakan supernova spektakuler dan membawa dua konsekuensi. Pertama, supernova menghasilkan elemen-elemen berat dan menyebarkannya ke seluruh galaksi untuk memperkaya molekul gas antarbintang dan mengubah komposisi kimiawinya.

Konsekuensi kedua adalah panas. Supernova menciptakan gelombang listrik kuat yang menaikkan suhu molekul gas pembentuk bintang. Meskipun tampak berlawanan, bintang yang panas diproduksi oleh molekul gas yang dingin, karena jika tidak mendingin, gas tidak akan pernah memadat dan tidak mungkin runtuh oleh gaya gravitasi sendiri untuk membentuk bintang.

Model Noguchi menyoroti bagaimana berbagai tipe supernova melepaskan unsur kimiawi yang berbeda dalam jumlah yang berbeda. Ledakan supernova bintang berumur pendek yang disebut supernova Tipe II, melimpah dengan elemen alfa (seperti oksigen, magnesium, dan silikon). Supernova Tipe II berlangsung sangat cepat. Fenomena ini menjelaskan mengapa generasi bintang yang lebih tua lebih kaya dengan elemen alfa. Kemudian, proses produksi bintang berhenti karena usia bintang generasi berikutnya lebih panjang daripada generasi sebelumnya. Setelah bintang berumur panjang tutup usia dan memicu ledakan supernova Tipe I, mereka melepaskan elemen besi ke seluruh galaksi. Generasi kedua bintang lebih kaya dengan elemen besi dan Matahari kita ada di antara bintang-bintang generasi kedua ini.

Gagasan dua periode pembentukan bintang telah diajukan untuk menjelaskan fitur-fitur galaksi Bima Sakti yang lebih masif dan berpotensi diterapkan ke galaksi raksasa lainnya. Beberapa ilmuwan menduga galaksi tetangga Andromeda yang setara dengan Bima Sakti, juga memiliki periode pembentukan bintang yang serupa. Observasi yang akan datang mungkin dapat memperjelas permasalahan ini, dan mungkin akan mengubah apa yang kita ketahui tentang bagaimana sebagian besar galaksi berevolusi.

Ditulis oleh: Alfredo Carpineti, www.iflscience.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Mengapa Bentuk Bulan Selalu Berubah?

Ketika memandang langit malam, kamu mungkin pernah memperhatikan bentuk bulan yang terlihat sedikit berbeda pada setiap malamnya. Perbedaan tampilan bentuk ini disebabkan oleh fase dan tipe bulan menurut sudut pandang kita di bumi. Bulan purnama berlangsung saat seluruh sisi bulan yang menghadap bumi diterangi oleh cahaya matahari. Tapi tahukah kamu, bulan purnama tidak selalu terlihat sama? Terkadang, bulan tampak bersinar merah. Sementara pada waktu yang lain, ukuran bulan tampak lebih besar daripada biasanya. Sebenarnya warna dan ukuran bulan tidak pernah berubah. Perubahan penampilan ini bisa terjadi karena pergeseran posisi bulan di antara matahari dan bumi. Ada beberapa jenis bulan purnama yang dianggap istimewa karena lebih jarang terjadi, Mereka adalah bloodmoon (bulan darah), supermoon (bulan super), blue moon (bulan biru) dan harvest moon . Bloodmoon (bulan darah) Bloodmoon di langit malam pada tahun 2014. Kredit: Pusat Penelitian Ames NASA/Brian Da...