Sesuatu yang cukup besar (Planet 10), dapat mengganggu bidang orbit dan menyebabkan lekukan di Sabuk Kuiper. (Heather Roper/LPL) |
Hingga saat ini, tata surya kita memiliki delapan planet utama. Di luar orbit Neptunus, para astronom telah menemukan planet-planet katai dingin seperti Pluto. Namun, belum lama ini telah diajukan bukti tentang eksistensi sebuah planet seukuran Bumi.
Pencarian dunia-dunia jauh di tata surya telah menghasilkan banyak terobosan hebat, meskipun tetap dihiasi perdebatan dan ketidakpastian.
Contoh kasus adalah eksistensi Planet 9. Observasi terbaru telah menunjukkan
bukti keberadaan objek seukuran planet yang bersembunyi di dalam rumah, terungkap melalui gaya gravitasi yang memengaruhi asteroid di Sabuk Kuiper.
Planet 10, Penyebab Lekukan di Sabuk Kuiper
Sabuk Kuiper menampung planet-planet katai, asteroid, batuan angkasa,
dan objek-objek lain yang mengitari Matahari dengan kecenderungan tertentu.
Survei terbaru yang dilakukan oleh Renu Malhotra dan Kat Volk dari
Lunar and Planetary Laboratory (LPL) Universitas Arizona,
menunjukkan gaya gravitasi tak terlihat yang memengaruhi bidang orbit Sabuk Kuiper sehingga miring 8 derajat.
Efek ini berarti sesuatu dengan massa cukup besar
mengganggu bidang orbit dan menyebabkan lekukan pada Sabuk
Kuiper.
"Menurut perhitungan kami, hanya sebuah objek dengan massa setara Mars yang mampu menyebabkan lekukan semacam itu," kata Volk dalam sebuah pernyataan. Mengutip dari sampel statistik objek Sabuk Kuiper (KBO), tidak lebih dari 1
atau 2 persen probabilitas lekukan terjadi bukan karena kebetulan saja. Lebih cenderung pada sebuah petunjuk nyata, bukan sekadar kebetulan.
Perhitungan mereka juga menunjukkan pengaruh gaya gravitasi objek tersebut cukup untuk mempengaruhi lintasan orbit KBO yang terletak lebih
jauh. Dari pengukuran jarak, hipotesis objek bermassa planet yang menyebabkan lengkungan "tidak masuk akal", Volk menjelaskan.
Lantas, Mungkinkah Planet Misterius kesembilan?
Tidak, karena para peneliti kemudian mengklarifikasi bahwa apa yang disebut
objek bermassa planet ini terlalu kecil dan terlalu dekat untuk menjadi planet kesembilan, yang diyakini terletak pada jarak 500-700 AU dari Bumi, dengan massa sekitar 10 kali lipat lebih masif daripada planet kita. 1 AU adalah jarak Bumi-Matahari.
Terlalu jauh untuk mempengaruhi KBO, dan harus lebih dekat dari
100 AU untuk mempengaruhi mereka secara signifikan dalam kisaran tersebut, Volk
menjelaskan.
Bagaimana perkembangan pencarian Planet 9 saat ini?
Penelusuran Lanjutan Dunia-Dunia Lain
Planet 9 dihipotesiskan sebagai planet kesembilan anggota tata surya pada bulan Januari 2016. Para astronom belum membuktikan keberadaannya,
namun banyak sekali spekulasi yang beredar. Sebuah studi awal tahun ini,
misalnya, mengusulkan Planet 9 barangkali adalah "planet pengembara" yang bergerak bebas dan tidak terikat dengan bintang
tertentu di masa lalu, yang akhirnya dirampas oleh tata surya melalui tarikan
gravitasi Matahari.
Forbes mencatat, salah satu cara untuk mencari objek yang
sulit dipahami ini adalah dengan benar-benar melihat efek gaya gravitasi terhadap objek lain. Neptunus, menurut laporan tersebut, ditemukan dengan cara ini.
Namun, melihat tarikan gravitasi dari dunia jauh terbukti sangat sulit, selain karena jaraknya jauh, pengaruh gravitasinya juga jauh lebih lemah.
Survei wilayah terluar tata surya terbaru juga menunjukkan bahwa
pengelompokan Trans-Neptunian Objects (TNO) terjauh, juga menawarkan bukti eksistensi planet Bumi Super, berpotensi bias dalam deteksi, dan distribusi TNO
sendiri tidak mendukung eksistensi Planet 9. TNO adalah planet-planet katai Tata Surya yang mengorbit Matahari pada jarak sekitar 30 AU.
Namun, pencarian objek-objek jauh tata surya belum berakhir.
Meskipun tidak ada Bumi super, mungkin ada yang ukurannya lebih kecil dalam
bentuk Planet 10. Para astronom berharap The Large Synoptic Survey
Telescope (LLST) yang saat ini dibangun di
Chili, akan membantu menjelajahi wilayah terluar tata surya. LLST adalah
teleskop survei bidang langit luas dengan cermin utama 8,4 meter yang menghasilkan
gambar lebih tajam dalam resolusi tinggi dan akan memotret seluruh langit setiap beberapa malam sekali.
The Large Synoptic Survey Telescope (LLST) |
The Large Synoptic Survey Telescope (LLST) |
"Ada lebih banyak KBO di luar sana dan kita hanya belum melihat mereka,"
kata Malhotra.
Ditulis oleh: Katrina Pascual, www.techtimes.com
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar