Cahaya dari bintang Rigel memantul dari debu dan membentuk Nebula Kepala Penyihir. Kredit: Rogelio Bernal Andreo/NASA |
Rigel adalah bintang maharaksasa biru paling terang di rasi Orion (Sang Pemburu). Sebuah bintang yang
hanya berumur 10 juta tahun, jauh lebih muda dibandingkan Matahari yang telah berusia 4,5
miliar tahun. Setelah skala kecerahan dan ukurannya diukur, suatu hari nanti Rigel akan mengakhiri hidupnya dalam ledakan dahsyat supernova. Rigel juga diketahui memiliki
dua pendamping, Rigel B dan Rigel C.
Terletak sekitar 870 tahun cahaya dari Bumi, Rigel adalah bintang variabel yang skala kecerahannya berfluktuasi. Berkilau 47.000 kali lebih terang daripada Matahari, Rigel tergolong sebagai bintang tipe Alpha Cygni, nama sains untuk Deneb, prototipe bintang yang skala kecerahannya berfluktuasi. Luminositas Rigel menyebar hingga ke nebula terdekat. Debu kosmik yang memantulkan cahaya Rigel menjadi alasan utama penyematan nama julukan Nebula Kepala Penyihir.
Dalam fiksi ilmiah, nama Rigel berulang kali disebut di
sejumlah planet alam semesta "Star Trek". Disebut pula di "The
Hitchhiker's Guide to the Galaxy", beberapa novel, buku komik dan game komputer.
Rigel sebelum Astronomi Modern
Nama Rigel berasal dari bahasa Arab, Rijl Jauzah al Yusrā yang berarti
"kaki kiri Jauzah", menurut buku "Star Names: Their Lore and Meaning"
yang ditulis oleh Richard Hinckley Allen. Kata Rigel juga kadang-kadang
diterjemahkan sebagai "kaki kiri raksasa" yang mengacu pada posisinya di rasi Orion. Di kalangan astronom, Rigel lebih dikenal dengan sebutan Beta
Orionis.
Cerita rakyat Skandinavia menceritakan bahwa
Rigel adalah salah satu jari Orwandil yang dipatahkan oleh Dewa
Petir Thor, menurut sebuah laporan yang dicatat oleh Allen.
Dalam budaya Jepang, Rigel disebut Genji Boshi atau bintang merah terang di rasi Orion. Sementara Betelgeuse, bintang terang lain di rasi Orion disebut Heike Boshi. Nama-nama
tersebut berasal dari era Heian (794-1192), menurut akun
online Steve Renshaw dan Saori Ihara. (Versi akun yang lebih baru
diterbitkan di "Kyoto Journal"
pada tahun 2000.)
"Perang legendaris yang mengakhiri era
Heian, sebuah era yang agak artistik dan lembut, di sebuah lokasi di antara keluarga Taira (Heike) dan Minamoto (Genji)," catatan para
penulis.
"Merah adalah warna keluarga Taira, sedangkan warna keluarga Minamoto adalah putih. Akhirnya, keluarga Minamoto (Rigel)
memenangkan perang dan memindahkan ibu kota ke Kamakura, mengantarkan Jepang ke era Samurai
dan membawa perdamaian selama berabad-abad..... Kedua bintang
terang berwarna merah dan putih ini masih bertempur dibatasi sabuk padang
rumput luas yang memisahkan mereka."
Lokasi
Rigel
Semakin rendah magnitudo, justru semakin meningkat kecerahan bintang. Dengan magnitudo mendekati nol, Rigel adalah bintang paling terang di langit Bumi dan paling ideal diamati saat musim dingin dari belahan bumi utara.
Koordinat langit Rigel adalah:
- Asensio rekta: 5 jam 14 menit 32,3 detik
- Deklinasi: -8 derajat 12 menit 6 detik
Asensio rekta adalah istilah astronomi yang dikaitkan dengan
sistem koordinat ekuator, merupakan satu dari dua koordinat bola langit
pada sistem koordinat ekuator. Koordinat lainnya adalah deklinasi.
Deklinasi adalah istilah astronomi yang dikaitkan dengan sistem koordinat
ekuator. Deklinasi merupakan satu dari dua koordinat bola langit pada
sistem koordinat ekuator. Koordinat lainnya adalah asensio rekta.
Rigel
bagi Para Astronom
Para astronom meyakini Rigel berusia
sekitar 10 juta tahun dan akan berevolusi menjadi raksasa merah
(seperti Betelgeuse), sebelum mengakhiri hidupnya secara dramatis dalam ledakan supernova yang mengguncang galaksi.
Apabila memang meledak, maka supernova akan secerah seperempat cahaya bulan purnama di langit Bumi.
Rigel juga memiliki dua pendamping, Rigel B dan Rigel C yang membentuk sistem biner (ganda). Dengan magnitudo semu 9, kombinasi cahaya dari kedua pendamping seharusnya dapat diamati oleh teleskop, tapi karena berada terlalu dekat dengan Rigel, mereka agak susah dilihat.
Cahaya Rigel juga memantul dari nebula
terdekat, sebagaimana diperlihatkan oleh gambar NASA's Astronomy Picture of the
Day yang dirilis pada tahun 2012.
"Warna biru di Nebula Kepala Penyihir dan
debu kosmik di sekitar Rigel, tidak hanya disebabkan oleh cahaya biru Rigel, tapi karena butiran debu lebih efisien menghamburkan cahaya biru daripada merah," tulis NASA. "Proses serupa juga menyebabkan langit siang hari Bumi tampak biru, meskipun penghamburan cahaya di atmosfer dilakukan oleh molekul nitrogen dan oksigen."
Para astronom telah melakukan beberapa observasi untuk mempelajari Rigel dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya:
- Studi tahun 2014 mengamati variabilitas angin bintang yang berasal dari Rigel selama beberapa tahun.
- Studi tahun 2017 mengukur massa jenis fluks bintang Rigel, Aldebaran dan Fomalhaut. Fluks adalah aliran properti fisik dalam ruang. Fluks bintang mengacu ke seberapa banyak radiasi yang dipancarkan bintang. Secara umum, tim ilmuwan menemukan bahwa massa jenis fluks bintang paling minimal ada di permukaan terluar bintang dan paling maksimal di dalam bintang.
- Rigel juga digunakan sebagai sampel bagaimana bintang masif berevolusi, sebagaimana dibahas dalam makalah studi tahun 2013 yang dipublikasikan di European Astronomical Society, dan makalah studi tahun 2014 yang dipublikasikan di Proceedings of the International Astronomical Union.
Rigel
dalam Fiksi Ilmiah
Rigel adalah nama planet populer di "Star Trek" yang berulang kali disebut dalam beberapa adegan. Rigel pertama kali disebut di episode original "The Cage" produksi tahun 1960an. Meskipun episode
itu tidak benar-benar mengudara sampai tahun 1980an, Rigel VII dan sebagian
besar cuplikan adegan 'The Cage' digunakan pada episode "The
Menagerie."
Beberapa penggunaan lain dari nama Rigel:
- Rigel adalah situs pertambangan madranit di "The Hitchhiker's Guide to the Galaxy" karya Douglas Adams.
- Beberapa game komputer produksi tahun 1980an dan 1990an, seperti Rescue at Rigel dan Rigel's Revenge.
- Episode Season 2 The Simpsons, "Hungry Are the Damned," yang menceritakan bagaimana keluarga tersebut diculik oleh beberapa alien dari Rigel IV.
- Dalam serial komik seperti Justice League, Thor, Transformers dan Monty.
Orion atau Waluku atau Bintang
Bajak adalah rasi bintang yang kerap disebut Sang
Pemburu. Orion mungkin menjadi rasi bintang yang paling mudah ditemukan di langit malam hari Bumi. Bintang-bintang penyusun Orion terletak di ekuator langit dan dapat terlihat dari belahan bumi manapun.
Sumber:
Rigel: Orion's Brightest Star
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar