Anda
mungkin pernah membuat satu atau dua ekor bebek terkejut setelah melempar batu
ke sebuah kolam untuk menyaksikan riak-riak air. Bayangkan jika yang Anda lihat adalah riak-riak
pada jalinan ruang dan waktu yang dihasilkan oleh tabrakan antara dua lubang hitam. Inilah yang dilihat tahun lalu oleh Nergis Mavalvala bersama para kolega dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan Institut Teknologi
California, ketika mereka menjadi orang pertama yang secara langsung
mendeteksi riak-riak gelombang gravitasi di “kolam” kosmik, satu abad setelah prediksi Einstein.
Mavalvala,
Kepala Bagian Asosiasi Fisika di MIT, menjelaskan penemuan utamanya tak sekadar gelombang gravitasi.
"Fenomena yang dapat dinikmati dari penemuan gelombang gravitasi dan
tabrakan lubang hitam adalah munculnya cara-cara baru dalam melihat alam
semesta," katanya.
Dalam
video yang diproduksi oleh Aliansi Filantropi Sains di bawah ini,
Mavalvala menjelaskan tentang instrumen yang dia ciptakan untuk mengukur
gelombang sub-atomik, dan menekankan bagaimana penemuan-penemuan luar biasa dalam
sains juga dapat bergejolak melalui kehidupan kita dengan cara yang tidak terduga, tetapi
hanya jika kita serius berinvestasi pada sains sebagaimana yang telah dilakukan satu abad sebelumnya.
"Saya tidak bisa memikirkan tentang penemuan besar yang dapat terjadi kapan juga dan tidak meningkatkan kemajuan kehidupan kita," katanya.
Apa
yang akan mengikuti terkait kemampuan kita mendeteksi gelombang gravitasi? Mavalvala
tidak sabar untuk menemukannya.
Ditulis oleh: Silvia Golumbeanu, nautil.us
Sumber: What to Savor about the Discovery of Gravity Waves
Sumber: What to Savor about the Discovery of Gravity Waves
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar