Ketika para ilmuwan NASA ingin mengikuti jalur yang dilalui oleh rover (penjelajah darat) Curiosity
di Mars, mereka dapat mengenakan headset mixed-reality dan menjelajahi
permukaan Mars secara virtual.
Mixed-reality adalah penggabungan antara dunia nyata dengan dunia virtual untuk
menciptakan suatu lingkungan baru sehingga objek dapat eksis dan berinteraksi,
baik secara fisik maupun secara digital pada waktu yang bersamaan.
Mulai
hari ini, semua orang bisa merasakan pengalaman tersebut. Laboratorium Propulsi
Jet (JPL) NASA di Pasadena, California, bekerja sama dengan Google untuk menghasilkan
Access Mars, sebuah pengalaman immersive
secara gratis. Pengalaman immersive akan diperoleh melalui tampilan citra 3D yang tampak mengelilingi pengguna. Access
Mars dapat digunakan di semua perangkat desktop, mobile dan headset
virtual reality/augmented reality (VR/AR), termasuk perangkat virtual
reality berbasis mobile di Apple dan Android.
Access Mars memungkinkan setiap orang untuk mengeksplorasi setiap penemuan Curiosity. (NASA/JPL-Caltech) |
Pengalaman
tersebut diadaptasi dari software OnSight yang dikembangkan oleh JPL untuk membantu para ilmuwan merencanakan kendali kemudi rover di Mars. Citra dari Curiosity menyediakan medan yang akan membawa pengguna untuk mengembara di lembah dan bukit pasir di Mars yang telah dieksplorasi oleh pesawat antariksa.
Sejak
dikembangkan oleh para ilmuwan JPL pada tahun 2015,
OnSight telah mempelajari geologi Mars secara intuitif layaknya seseorang yang menolehkan kepala saat sedang berjalan.
Access Mars memungkinkan setiap orang dengan koneksi internet untuk mengikuti tur sebagaimana yang dirasakan oleh para
ilmuwan. Sebuah panduan sederhana menjelaskan apa yang sedang dilakukan Curiosity dan merinci pendaratan dramatisnya pada tahun 2012. Pengguna juga
dapat mengunjungi empat situs yang sangat penting bagi misi Laboratorium Sains Mars
NASA: situs pendaratan Curiosity; Bukit Datar Murray; Terusan Marias dan Bukit
Pahrump.
Selain
itu, lokasi terbaru yang dijelajahi Curiosity di kaki Gunung Sharp akan diperbarui secara berkala
untuk mencerminkan kemajuan misi yang sedang berlangsung.
Di tiga lokasi pertama, pengguna dapat memanfaatkan objek yang menarik
secara ilmiah, termasuk singkapan batu dan retakan lumpur. Ilmuwan JPL Katie Stack yang terlibat misi, akan
menjelaskan bukti habitabilitas yang telah digali oleh Curiosity.
Lebih
dari segalanya, Access Mars menawarkan kesan mendalam tentang bagaimana rasanya
berjalan di samping Curiosity, mengembara melalui gurun pasir merah yang sunyi.
“Kami
telah memanfaatkan teknologi VR dan AR untuk membawa ilmuwan kami ke Mars
setiap hari," kata penanggung jawab kolaborasi Victor Luo, pimpinan project manager di ruang
operasional laboratorium. "Dengan Access
Mars, semua orang bisa berpartisipasi.”
Access
Mars diciptakan menggunakan data yang dikumpulkan oleh JPL dan dikembangkan di WebVR, sebuah standar sumber terbuka untuk
memperluas akses dan menghasilkan pengalaman yang lebih nyata bagi
pengguna. Tim Laboratorium Kreatif Google sedang mencari cara baru untuk menggunakan virtual reality dan mendorong pengembang untuk bereksperimen
menggunakan peralatannya.
NASA
telah berkolaborasi dengan sejumlah organisasi untuk menciptakan
pengalaman immersive yang
memungkinkan orang untuk "bepergian" ke tempat-tempat jauh. NASA
bekerja sama dengan Google Expeditions, sebuah aplikasi immersive gratis, untuk
menyediakan 360 tur situs rover Curiosity, Stasiun Luar
Angkasa Internasional, lokasi-lokasi NASA lainnya, dan memprofilkan
karir seorang perempuan di NASA.
JPL juga bekerja sama dengan Microsoft untuk menciptakan OnSight bagi headset
mixed-reality perusahaan HoloLens. Menggunakan software OnSight besutan JPL, Microsoft berkolaborasi untuk memberikan pengalaman kepada
publik yang diberi nama "Destination: Mars" yang diselenggarakan di kompleks Pusat Antariksa Kennedy pada tahun 2016.
“Teknologi
immersive memiliki potensi luar biasa untuk menjadi alat bagi para ilmuwan dan insinyur,” kata Luo. “Juga memungkinkan
kita untuk menginspirasi dan melibatkan masyarakat dengan cara-cara baru.”
Ditulis
oleh: Andrew Good, Laboratorium Propulsi Jet NASA, clarksvilleonline.com
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar