Asteroid
dan meteor adalah jenis batuan angkasa. Perbedaannya hanya terletak pada seberapa dekat jarak mereka dari permukaan Bumi.
Asteroid
Asteroid
adalah batuan angkasa berukuran kecil yang mengorbit Matahari.
Sebagian besar asteroid di tata surya kita ditemukan di Sabuk Asteroid utama, yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Tapi, asteroid juga kerap ditemukan di luar Sabuk Asteroid. Misalnya, beberapa asteroid mengorbit
Matahari di jalur yang membawa mereka lebih dekat dengan Bumi.
![]() |
Sebagian besar asteroid di tata surya kita ditemukan di Sabuk Asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter. |
Meteoroid
Terkadang
sebuah asteroid hancur karena bertabrakan dengan asteroid lain. Peristiwa ini menghasilkan bongkahan-bongkahan kecil yang terlepas dari asteorid dan disebut meteoroid.
Meteor
Jika meteoroid berada dalam jarak yang cukup dekat dengan Bumi dan memasuki
atmosfer, meteoroid akan menguap dan berubah menjadi meteor, seberkas garis
cahaya indah di langit kita.
Karena
penampilan mereka, beberapa orang menyebut meteor sebagai “bintang jatuh”. Tapi, para astronom mengetahui bahwa meteor bukanlah
bintang, hanya bongkahan batu angkasa berukuran kecil.
Karena meninggalkan seberkas garis cahaya di langit, terkadang meteor dianggap
sebagai komet, meskipun mereka sangat berbeda.
Komet
Seperti
asteroid, komet juga mengorbit Matahari. Namun komposisi komet terdiri dari es dan gas, bukan batu.
Saat mengorbit cukup dekat dari Matahari, es dan debu mulai menguap, kemudian membentuk ekor komet. Kita tetap bisa melihat komet meskipun jarak mereka sangat jauh dari Bumi. Namun bila melihat meteor, berarti mereka berada di
atmosfer kita.
Meteorit
Terkadang meteoroid tidak lenyap saat memasuki atmosfer dan mendarat di permukaan Bumi. Batuan angkasa inilah yang disebut meteorit.
![]() |
Seorang ilmuwan menyelidiki sebuah meteorit yang mendarat di Gurun Nubia Sudan pada tahun 2008. Kredit: NASA |
Pusat
Antariksa Johnson NASA memiliki koleksi meteorit yang telah dikumpulkan dari
berbagai lokasi di Bumi dan berfungsi sebagai perpustakaan
meteorit bagi para ilmuwan. Dengan mempelajari berbagai jenis meteorit, para ilmuwan
dapat belajar banyak tentang asteroid, planet, dan wilayah-wilayah lain di tata surya kita.
Karena
asteroid telah terbentuk di sejarah awal tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang
lalu, meteorit dapat memberikan informasi tentang asal usul tata surya kita!
Ditulis
oleh: Staf spaceplace.nasa.gov
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar