Langsung ke konten utama

Lima Fakta Mustahil yang Akan Terjadi Jika Bumi Datar

blue-marble-kelereng-biru-apollo-17-astronomi
Foto ikonik “blue marble” yang diambil oleh astronot Apollo 17 pada tahun 1972.
NASA

Hanya dari satu lokasi di permukaan Bumi, mustahil untuk menentukan seperti apa bentuk planet kita. Hanya dari satu sudut pandang, meskipun dibantu oleh cakrawala yang cerah tanpa awan agar kita dapat melihat beberapa kilometer ke segala arah, cakrawala tetap menjadi batas sudut pandang kita. Dan kita tidak akan pernah mengetahui bentuk tulen Bumi, apakah datar, atau bulat, atau dalam keseimbangan hidrostatik, atau menyerupai telur, atau bahkan tidak beraturan. Hanya dari satu lokasi di permukaan, bentuk Bumi terlihat datar. Jika berbentuk bulat, pasti ukuran Bumi cukup besar dan seharusnya memiliki diameter beberapa ratus kilometer.

kelengkungan-bumi-pertama-kali-terlihat-oleh-roket-v2-astronomi
Panorama Bumi yang diolah dari banyak gambar, diambil oleh roket V2 selama penerbangan pada tahun 1948. Gambar pertama kelengkungan Bumi juga diambil oleh roket berbasis rudal V2 pada tahun 1946, mosaik tersebut bahkan terlihat lebih ilustratif.
Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins, Angkatan Laut A.S.

Bentuk sejati Bumi adalah bulat pepat, bulat yang hampir sempurna dengan presisi melampaui 99%. Jika terbang meninggalkan permukaan Bumi, maka kita dapat melihat bentuk sejati Bumi, yang tidak bisa dipungkiri lagi karena memang seperti itulah Bumi terlihat sejak pertama kali saat kita terbang cukup tinggi dan mengamati kelengkungan planet kita.

Dari ketinggian atau bahkan dari luar angkasa, bentuk Bumi yang sebenarnya dapat dilihat dengan lebih mudah. Dimensinya bisa diukur, jari-jari kelengkungannya ke segala arah bisa dihitung; bentuk bulat yang nyaris sempurna dapat diamati oleh instrumen antariksa kita. Jika bisa cukup jauh meninggalkan Bumi, maka kita akan melihat satu belahan Bumi sekaligus, bahkan melihat bagaimana Bumi berotasi. Dengan diameter sekitar 12.700 kilometer, tak diragukan lagi, dunia yang kita tinggali adalah sebuah bola.


Tapi, bagaimana jika kita belum pernah ke luar angkasa atau terbang cukup tinggi untuk melihat kelengkungan Bumi? Bagaimana jika kita tidak pernah mengelilingi dunia, melakukan eksperimen Eratosthenes, atau mendengar tentang eksperimen Shaquille O'Neal yang dapat dilakukan setiap orang? Percaya atau tidak, masih ada sejumlah observasi sederhana yang bisa kita lakukan, yang akan mustahil terjadi jika Bumi datar. Berikut lima observasi sederhana untuk membuktikan bahwa Bumi adalah sebuah bola, tidak datar sebagaimana diklaim oleh segelintir orang.

gerhana-bulan-bumi-datar-astronomi
Ada dua cara untuk menghasilkan bayangan Bumi yang melingkar di Bulan. Cara petama adalah bayangan objek bola (bawah) atau bayangan objek seperti piringan (atas). Perhatikan, jika bayangan Bumi yang dihasilkan di Bulan adalah piringan, maka piringan harus berhadapan langsung dengan bidang orbit Matahari-Bulan, atau bayangan Bumi tidak akan tampak melingkar.
Jendela menuju Alam Semesta nyata (Randy Russell)

1). Gerhana Bulan tidak hanya terjadi saat malam hari. Lihatlah bentuk bayangan Bumi selama gerhana bulan, terutama selama fase parsial. Apakah kamu memperhatikan bagaimana bayangan Bumi selalu tampak berbentuk lingkaran yang hampir sempurna? Jika bentuk Bumi adalah piringan datar, berarti hanya ada satu orientasi kesejajaran antara Matahari-Bumi untuk menciptakan bayangan melingkar (bukan elips), dengan “piringan” Bumi tegak lurus terhadap bidang orbit Matahari-Bulan. Berarti Matahari harus berada di posisi “tengah malam” relatif terhadap sisi malam Bumi. Namun, faktanya gerhana bulan dapat terjadi pada semua waktu yang berbeda (bukan hanya saat malam hari) tergantung di mana posisi kita di Bumi. Bumi datar tidak akan bisa menjelaskan pengamatan sederhana ini.

bayangan-bumi-berbentuk-datar-astronomi
Jika Bumi benar-benar datar, maka sinar Matahari akan menghasilkan bayangan serupa saat siang hari di titik balik Matahari di manapun juga di permukaan Bumi (atas), tidak peduli di mana kita berada. Tapi jika permukaan Bumi melengkung (bawah), bayang-bayang di lokasi yang berbeda akan menimbulkan bayangan yang berbeda saat hari yang sama, tergantung pada sudut sinar Matahari yang menerpa objek. Jika kita melangkah lebih jauh lagi, Bumi datar akan memiliki sudut yang sama, dan oleh karena itu akan memiliki musim yang sama, di manapun juga kita berada.

2). Wilayah yang berbeda mengalami musim pada waktu yang berbeda pula. Pernahkah kamu mendengar saat Amerika Serikat mengalami musim panas, Australia justu mengalami musim dingin? Atau Italia mengalami musim dingin, sedangkan di Argentina masih musim panas? Perbedaan ini terjadi karena Matahari menyinari Bumi hampir pararel sempurna, menyinari berbagai wilayah di permukaan Bumi pada sudut yang berbeda dalam satu tahun. Jika Bumi datar, maka sinar Matahari akan selalu berada pada sudut yang sama, yang berarti Amerika Serikat, Australia, Italia, dan Argentina, semuanya akan mengalami musim yang sama persis. Konsep Bumi datar tidak bisa menjelaskan hal ini.

event-horizon-telescopen-belahan-bumi-utara-astronomi
Atacama Large Millimeter submillimeter Array (ALMA) adalah jajaran teleskop radio paling kuat di Bumi. Mereka hanyalah bagian kecil dari array yang membentuk Event Horizon Telescope dan dapat mengambil citra kedua Awan Magelan.
ESO/C. Malin

3). Bintang yang berbeda terlihat dari garis lintang yang berbeda. Lihatlah langit malam dari lokasi lintang utara tinggi, dan kita akan menemukan rasi bintang bajak, bintang biduk, bintang raksasa oranye terang Arcturus dan Gugus Kartika, di antara pemandangan-pemandangan langit lainnya. Namun jika berada di kutub selatan, pemandangan langit utara tersebut tidak akan terlihat, tetapi para pengamat di sana justru dapat mengamati Alpha Centauri, kedua Awan Magellan dan Salib Selatan, yang tidak akan pernah terlihat oleh para pengamat dari belahan langit utara. Jika memang Bumi berbentuk datar, maka semua orang akan melihat langit yang sama. Inilah salah satu pengamatan sederhana lain yang tidak akan dapat dijelaskan apabila Bumi datar.

metode-biruni-menghitung-lingkar-bumi-astronomi
Metode Biruni untuk menghitung lingkar Bumi. Jika memang Bumi datar, maka gunung-gunung tinggi yang berada di garis penglihatan saat kita berada di puncak gunung yang tinggi tetap akan terlihat. Fakta bahwa mereka tidak terlihat menunjukkan kelengkungan Bumi.
Nevit Dilmen/E. Siegel

4). Kita tidak akan pernah bisa melihat puncak gunung Kawaikini dari puncak gunung Mauna Kea. Mauna Kea, puncak tertinggi di Hawaii menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Hanya pemandangan lautan yang terlihat beserta beberapa pulau terdekat lainnya. Dari puncak gunung ini kita seharusnya bisa melihat dengan sangat jauh. Pulau Kauai memiliki tujuh puncak tertinggi di kepulauan Hawaii, puncak tertinggi disebut Kawaikini. Jika kita menggambar garis lurus dari Mauna Kea (ketinggian: 13.796 kaki) ke Kawaikini (ketinggian: 5.226 kaki), mereka terpisah 303 mil.

Namun, kita tidak pernah bisa melihat Kawaikini dari Mauna Kea, yang seharusnya bisa dilakukan jika Bumi datar. Karena kelengkungan Bumi, batas garis pandang untuk kedua puncak gunung tersebut hanya 233 mil. Kelengkungan Bumi membuat satu sama lain tak terlihat dan fenomena serupa juga berlaku untuk dua puncak gunung dengan garis pandang yang jelas satu sama lain.

terbit-dan-terbenam-matahari-bumi-datar-astronomi
Karena harus melewati atmosfer, cahaya dari Matahari (atau Bulan) akan memerah di dekat cakrawala. Wilayah yang berbeda di permukaan Bumi, terutama di garis bujur yang berbeda, terbit/terbenamnya Matahari terjadi pada waktu yang berbeda.
Max Pixel/FreeGreatPicture.com

5). Waktu terbit dan terbenamnya Matahari terjadi pada waktu yang berbeda tergantung lokasi kita di garis bujur Bumi. Jika Bumi datar, maka seseorang di New York dan seseorang di Los Angeles akan melihat terbit dan terbenamnya Matahari pada waktu yang bersamaan. Tapi, faktanya selisih waktu terbit dan terbenamnya Matahari sekitar tiga jam. Tidak hanya itu, tapi di setiap titik di antaranya, terbit dan terbenamnya Matahari terjadi pada waktu yang berbeda, sesuatu yang mustahil terjadi jika Bumi datar. Fakta perbedaan waktu di New York saat malam hari dan sore hari di Los Angeles, atau bisa juga pagi hari di New York saat masih menjelang fajar di Los Angeles, adalah fenomena yang mustahil terjadi jika Bumi berbentuk datar.

kelereng-biru-modis-nasa-astronomi
Gambar komposit Kelereng Biru pada tahun 2001-2002 yang dihasilkan dari data Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) NASA. Meskipun bukti semacam ini mudah diamati, namun tidak banyak berarti bagi para penganut Bumi datar, sebab pemandangan Kelereng Biru hanya dapat dilihat dari luar angkasa.
NASA

Jika Bumi datar, kelima fenomena yang disebutkan di atas pasti akan terjadi sangat berbeda, namun pengamatan sederhana ini mudah untuk diverifikasi kebenarannya. Setiap orang yang meyakini bahwa Bumi datar seharusnya tidak meragukan kebenarannya. Entah pola pikir siapa yang akan berubah, tapi tanpa harus ke luar angkasa atau navigasi mengelilingi Bumi atau eksperimen ilmiah lebih lanjut, kita seharusnya mengetahui kelima fenomena tersebut tidak akan bisa terjadi jika bentuk Bumi datar. Jika memang Bumi datar, maka kita hanya mengalami gerhana Bulan saat tengah malam, di mana-mana memiliki musim yang sama, di setiap lokasi akan melihat bintang yang sama, semua puncak gunung yang tinggi akan terlihat satu sama lain, dan setiap tempat akan melihat terbit dan terbenamnya Matahari pada waktu yang bersamaan. Karena semua hal ini salah, begitu pula dengan gagasan Bumi datar.

Jika artikel ini dapat membantu, bahkan hanya bagi satu orang untuk menantang keyakinan para penganut Bumi datar, maka akan menjadi kemenangan luar biasa bagi sains. Tapi jangan terlalu banyak berharap. Seperti pepatah lama, kita tidak bisa mengubah seseorang yang tidak memiliki niat untuk berubah.

Ditulis oleh: Ethan Siegel, kontributor www.forbes.com


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y

Asterisme Messier 73. Kredit gambar: Wikisky Messier 73 adalah asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi selatan Aquarius yang terletak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 9, nama lain bagi Messier 73 adalah NGC 6994 di New General Catalogue . Keempat bintang yang menyusun asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi. Messier 73 cukup redup dan tidak mudah diamati menggunakan teropong 10×50, dibutuhkan setidaknya teleskop 4 inci untuk mengungkap pola huruf Y secara mendetail. Menduduki area 2,8 busur menit, keempat bintang Messier 73 memiliki magnitudo semu 10,48, 11,32, 11,90 dan 11,94. Musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya. Messier 73 dapat ditemukan di sebelah selatan Aquarius, tepatnya di dekat perbatasan dengan Capricornus. Messier 73 juga bisa dilokalisir hanya 1,5 der