Blue Marble (Kelereng Biru), Apollo 17 |
Bumi
adalah planet ketiga dari Matahari dan merupakan planet terbesar kelima tata surya. Hanya sedikit lebih besar daripada tetangga planet terdekat Venus, Bumi adalah planet terestrial (berbatu) terbesar tata surya. Planet yang menjadi rumah
kita ini adalah satu-satunya planet di tata surya kita yang diketahui menjadi tempat perlindungan bagi kehidupan.
Nama
Bumi setidaknya telah berumur 1.000 tahun. Semua planet, kecuali Bumi, menyandang nama Dewa dan Dewi Yunani dan Romawi kuno. Namun, nama Earth (Bumi) berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris/Jerman,
yang berarti tanah. Demikian pula dalam Bahasa Indonesia, Bumi berasal dari
bahasa Sansekerta, bhumi, yang juga
berarti tanah.
Perbandingan Bumi dengan Matahari. |
Ukuran dan Jarak
Dengan
radius 6.371 kilometer, Bumi adalah planet terestrial terbesar dan planet
terbesar kelima di tata surya.
Mengorbit Matahari dari jarak rata-rata 150 juta kilometer, jarak Bumi-Matahari (1 AU) dijadikan satuan untuk membandingkan dengan lebih mudah jarak antara planet-planet lain dengan Matahari.
Dibutuhkan
waktu sekitar delapan menit bagi cahaya Matahari untuk mencapai planet kita.
Orbit dan Rotasi
Saat
mengorbit Matahari, Bumi menyelesaikan satu kali rotasi setiap 23,9 jam. Dibutuhkan waktu 365,25 hari untuk menyelesaikan satu kali orbit mengelilingi Matahari.
0,25 atau seperempat hari menghadirkan tantangan tersendiri bagi sistem kalender, yang menghitung satu tahun selama 365 hari. Untuk menjaga
kalender tahunan kita konsisten dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari, setiap
empat tahun sekali kita menambahkan satu hari dalam kalender. Hari ekstra tersebut disebut hari kabisat dan
tahun yang mendapatkan penambahan satu hari disebut tahun kabisat.
Kemiringan poros rotasi Bumi adalah 23,4 derajat dari bidang orbit Bumi
mengelilingi Matahari. Kemiringan poros rotasi menyebabkan siklus musim tahunan. Dalam satu tahun ini, belahan bumi utara miring ke arah Matahari sedangkan belahan selatan menjauhi Matahari. Meningkatnya jumlah panas dari sinar Matahari menyebabkan musim panas di belahan bumi utara. Demikian pula sebaliknya, berkurangnya jumlah panas menyebabkan musim dingin di belahan bumi selatan. Enam bulan kemudian situasinya terbalik. Saat musim semi dan musim gugur dimulai, kedua belahan bumi menerima jumlah panas
yang hampir sama dari sinar Matahari.
Pembentukan
Ketika tata surya mulai stabil sekitar 4,5 miliar tahun yang
lalu, Bumi terbentuk saat gaya gravitasi mengakumulasi gas dan debu. Sebagaimana planet terestrial lainnya, Bumi juga memiliki inti sentral, mantel berbatu dan kerak padat.
Struktur
Bumi
terdiri dari empat lapisan utama, dimulai dengan inti terdalam di pusat planet yang diselimuti oleh inti terluar, mantel dan kerak Bumi.
Inti Bumi adalah bola padat yang terbuat dari besi dan logam nikel dengan
radius sekitar 1.221 kilometer. Suhu di inti Bumi mencapai 5.400
derajat celcius. Bagian inti diselimuti oleh inti terluar dengan ketebalan 2.300 kilometer yang tersusun dari besi dan cairan nikel.
Di
antara inti terluar dan kerak Bumi adalah mantel, lapisan paling tebal yang merupakan campuran lelehan
batu panas dan kental setebal 2.900 kilometer menyerupai karamel (cairan lengket berwarna coklat gelap). Sementara ketebalan kerak sekitar 30 kilometer di bawah tanah. Di dasar lautan,
kerak bumi lebih tipis dan membentang sekitar 5 kilometer dari dasar laut hingga
ke puncak mantel.
Permukaan
Seperti
Mars dan Venus, Bumi juga memiliki gunung berapi, pegunungan dan lembah.
Lithosphere yang meliputi kerak Bumi (benua dan samudra) dan lapisan teratas mantel, terdiri dari beberapa lempengan besar yang terus bergerak. Misalnya,
lempeng Amerika Utara yang bergerak ke barat di atas cekungan Samudra Pasifik dengan kecepatan setara pertumbuhan kuku jari kita. Gempa bumi terjadi
saat lempeng bertabrakan dan membentuk gunung atau karena lempeng terbelah
dan terpisah.
Samudera
raya mencakup hampir 70 persen permukaan planet Bumi, rata-rata sedalam 4 kilometer dan menampung 97 persen air di Bumi. Hampir
semua gunung berapi di Bumi tersembunyi di bawah lautan ini. Jika diukur dari dasar laut, gunung berapi
Mauna Kea di Hawaii lebih
tinggi daripada Gunung Everest. Pegunungan terpanjang di Bumi juga berada di bawah air, tepatnya di dasar
lautan Arktik dan Atlantik. Bahkan, empat kali lebih panjang daripada kombinasi
pegunungan Andes, Rockies dan Himalayas.
Atmosfer
Di
dekat permukaan, komposisi atmosfer Bumi terdiri dari 78% nitrogen,
21% oksigen, dan 1% molekul gas lainnya, seperti argon, karbon dioksida dan
neon. Atmosfer memengaruhi iklim dalam jangka panjang dan cuaca lokal dalam jangka
pendek, sekaligus melindungi kita dari sebagian besar radiasi berbahaya Matahari. Termasuk melindungi kita dari meteoroid, yang sebagian besar
terbakar di atmosfer dan terlihat sebagai meteor di langit malam, sebelum menyentuh
permukaan dan disebut meteorit.
Potensi untuk Kehidupan
Kombinasi suhu dan campuran senyawa kimiawi membuat Bumi ramah terhadap kehidupan. Bumi sangat unik
karena sebagian besar permukaan planet tertutup air. Terletak di zona layak huni Matahari, suhu Bumi sangat ideal untuk menopang air cair di permukaan untuk waktu yang
lama. Lautan menyediakan tempat yang nyaman bagi kehidupan untuk muncul sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu.
Beberapa
fitur planet kita yang membuatnya ideal untuk menopang kehidupan, terus berubah karena efek perubahan iklim.
Bulan
Pemandangan Bulan yang didokumentasikan menggunakan kamera digital saat misi terakhir Space Shuttle Columbia. |
Bumi
adalah satu-satunya planet di tata surya yang hanya memiliki satu bulan (satelit alami). Bulan kita
adalah objek paling terang dan paling familiar di langit malam. Dalam banyak
hal, Bulan juga berkontribusi untuk membuat Bumi layak huni karena menstabilkan goyangan planet kita dan menjaga agar iklim kurang bervariasi selama ribuan tahun.
Bumi terkadang menjadi induk bagi asteroid atau batuan angkasa besar. Mereka biasanya terjebak oleh gravitasi Bumi selama beberapa bulan
atau beberapa tahun sebelum kembali ke lintasan orbitnya semula.
Beberapa asteroid diketahui mengiringi Bumi dalam "tarian" gravitasi dalam waktu cukup lama untuk mengorbit Matahari.
Beberapa
bulan di tata surya merupakan bongkahan batu yang tertangkap oleh gaya gravitasi planet induk,
namun Bulan kita kemungkinan berasal dari fenomena tabrakan antar benda langit yang terjadi miliaran tahun lalu. Ketika masih menjadi planet belia, sebongkah
batu berukuran besar menghantam Bumi dan melontarkan sebagian interior Bumi, menghasilkan puing-puing batu yang selanjutnya menggumpal dan membentuk Bulan. Dengan radius 1.738 kilometer, Bulan adalah bulan kelima terbesar di tata surya kita (setelah Ganymede, Titan, Callisto dan Io).
Jarak
Bulan ke Bumi lebih jauh daripada yang disadari sebagian besar orang. Jarak
rata-rata adalah 384.400 kilometer. Jarak ini setara dengan 30
planet seukuran Bumi apabila dijejer di antara Bulan dan Bumi.
Cincin
Bumi
tidak memiliki cincin.
Magnetosfer
Rotasi planet kita yang relatif cepat dan inti logam nikel cair menghasilkan medan magnet yang menahan radiasi berbahaya angin surya. (Angin surya adalah aliran partikel
bermuatan yang berasal dari Matahari.) Bila terjebak di medan magnet Bumi, partikel bermuatan angin surya menghantam molekul udara di atas kutub magnet planet kita. Molekul
udara akan bercahaya dan memicu aurora atau cahaya kutub utara
dan selatan.
Medan
magnet menyebabkan jarum kompas selalu mengarah ke kutub utara. Tapi polaritas medan magnet dapat berubah dan
membalik arah medan magnet. Catatan geologis menyediakan informasi tentang pembalikan arah medan magnet yang rata-rata terjadi setiap 400.000 tahun, meskipun waktunya
sangat tidak teratur. Sejauh yang para ilmuwan ketahui, pembalikan medan magnet tidak
membahayakan kehidupan di Bumi dan tidak terjadi setidaknya dalam ribuan tahun yang akan datang. Tapi ketika pembalikan
arah medan magnet mulai terjadi, jarum kompas cenderung mengarah ke berbagai arah
selama beberapa abad selama proses peralihan. Setelah peralihan
selesai, jarum kompas akan mengarah ke selatan, bukannya ke utara.
Bumi terlihat oleh Voyager 1 dari jarak sekitar 6,4 miliar km. |
Eksplorasi
Bumi
terdiri dari sistem interaktif kompleks dan menciptakan dunia yang dinamis. Dari luar angkasa, kita dapat
mengamati planet kita secara global dan memanfaatkan instrumen sains sensitif untuk
memahami keseimbangan antara lautan, udara, tanah dan kehidupan yang ada di
dalamnya. Observasi jajaran satelit NASA telah banyak membantu para ilmuwan untuk mempelajari dan memprediksi cuaca,
kekeringan, polusi, perubahan iklim, dan berbagai fenomena lain yang
memengaruhi lingkungan, ekonomi dan masyarakat.
Tanggal-Tanggal Penting
1609:
Thomas Harriot adalah orang pertama yang menggunakan teleskop untuk membuat sketsa dan peta pertama Bulan.
1610:
Galileo Galilei menerbitkan observasi sains tentang Bulan di Sidereus Nuncius (Starry Messenger).
1959-1976:
Program Luna U.S.S.R. yang terdiri dari 17 misi robotik mencapai banyak terobosan “untuk pertama kalinya,” termasuk pemandangan sekilas pertama sisi
jauh Bulan dan berhasil membawa kembali tiga sampel ke Bumi.
1961-1968:
Misi robotik U.S. Ranger, Lunar Orbiter, dan Surveyor membuka jalan bagi misi Apollo untuk mendaratkan manusia di Bulan.
1969:
Astronot Neil Armstrong adalah manusia pertama yang pernah berjalan di permukaan Bulan.
1994-1999:
Data dari Clementine dan Lunar Prospector memprediksi deposit air es di kutub-kutub Bulan.
2003:
Pengorbit SMART-1 Badan Antariksa Eropa (ESA) menginventarisir elemen-elemen
kunci kimiawi Bulan.
2007-2008:
Pesawat antariksa lunar Kaguya Jepang dan pesawat antariksa Chang'e 1 China, memulai misi mengorbit Bulan selama satu tahun, kemudian disusul oleh Chandrayaan-1 India
yang juga mengorbit Bulan.
2008:
Lunar Science Institute NASA dibentuk
untuk membantu mengkoordinir penelitian NASA terkait eksplorasi Bulan
.
2009:
Lunar Reconnaissance Orbiter dan LCROSS
NASA diluncurkan bersamaan sebagai misi kembalinya Amerika Serikat untuk menjelajah bulan. Pada bulan Oktober, LCROSS diarahkan untuk meneliti wilayah-wilayah gelap permanen di dekat kutub selatan Bulan dan menghasilkan
penemuan air es. LRO masih mengeksplorasi Bulan dari orbit.
2011:
Peluncuran pesawat antariksa Twin GRAIL untuk memetakan interior Bulan dari kerak ke inti. NASA juga memulai misi ARTEMIS untuk mempelajari komposisi interior dan permukaan Bulan.
2013:
NASA meluncurkan LADEE untuk mengumpulkan informasi rinci tentang struktur dan
komposisi atmosfer tipis Bulan. Misi yang dianggap sukses ini berakhir pada
bulan April 2014.
14
Desember 2013: China menjadi negara ketiga yang berhasil mendarat di Bulan dan menempatkan rover (penjelajah) Yutu Chang'e 3.
Budaya Populer
Banyak
pengarang yang mengeksplorasi sifat planet kita dan kemungkinan realitas
alternatif di berbagai buku, film dan acara televisi. Film ikonik Planet of the Apes, terjadi di masa
depan ketika para astronot “menemukan” sebuah planet yang dihuni oleh spesies kera berakal dan spesies primitif manusia, yang kemudian disadari bahwa planet tersebut adalah Bumi itu sendiri.
Dalam
serial televisi Battlestar Galactica, korban selamat dari perang dahsyat melawan
robot Cylons, berusaha untuk
menemukan Bumi, sebuah koloni yang telah lama hilang.
Dalam
cerita lain, Bumi telah ditinggalkan atau dihancurkan, seperti di serial Joss Whedon Firefly atau dalam buku dan
adaptasi filmnya The Hitchhiker's Guide
to the Galaxy. Dalam fitur animasi Titan
A.E., Bumi telah dihancurkan oleh spesies alien, namun para insinyur alien
kemudian membangun kembali planet Bumi dan mengembalikan semua
spesies yang hidup di dalamnya.
Fakta Singkat
- Hari: 23,9 jam
- Tahun: 365,25 hari
- Radius: 6.371 kilometer
- Jenis Planet: Terestrial (padat)
- Bulan: 1
- Volume: 1,08321 x 1012 km3
- Massa: 5,9722 x 1024 kg
- Luas permukaan: 5,1006 x 108 km2
- Suhu permukaan: -88 hingga 58° C
- Komposisi Atmosfer: Nitrogen, Oksigen
Sumber:
Earth: In Depth
Artikel terkait: Mars: Planet Merah
#terimakasihgoogle
#terimakasihgoogle
Komentar
Posting Komentar