Langsung ke konten utama

Seberapa Cepat Galaksi Bergerak Mendekat Satu Sama Lain?

penggabungan-galaksi-ngc-5256-informasi-astronomi
NGC 5256 adalah sepasang galaksi yang sedang menjalani tahap penggabungan terakhir. Sepasang galaksi ini sebelumnya diamati oleh Hubble sebagai bagian dari koleksi 59 gambar penggabungan galaksi yang dirilis pada tanggal 24 April 2008 untuk memperingati ulang tahun Hubble yang ke-18. Data terbaru memperlihatkan gas dan debu yang berputar di dalam dan di luar galaksi yang lebih cepat daripada sebelumnya. Gambar ini disusun dari data yang dikumpulkan oleh Advanced Camera for Surveys and the Wide-Field Camera 3.
Kredit gambar: ESA/Hubble, NASA

Andromeda bergerak mengarah ke Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 110 kilometer per detik. Mengingat dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh, butuh waktu sekitar tiga miliar tahun agar mereka saling berpapasan, meskipun kecepatan 110 kilometer per detik akan membawa kita dari New York ke Tokyo dalam waktu sekitar 1,5 menit. Dengan kecepatan itu, kita dapat menempuh perjalanan ke Bulan hanya dalam waktu 1 jam, dan ke Pluto dalam waktu sekitar 2 tahun. Sebagai perbandingan, pesawat antariksa New Horizons NASA membutuhkan waktu hampir 10 tahun untuk mencapai Pluto.

110 kilometer per detik sebenarnya relatif lambat dalam fenomena benturan antar galaksi (setidaknya di lingkungan kosmik lokal). Sebagian besar observasi terhadap interaksi galaksi, cenderung memilih galaksi yang mengarah ke galaksi lain dengan kecepatan kurang dari 300 kilometer per detik. Namun, interaksi istimewa antar galaksi terjadi pada kecepatan yang relatif lambat, kurang dari 100 kilometer per detik. Semakin lambat kecepatannya, maka akan semakin baik.

Mengapa demikian? Fenomena ini mirip dengan mengapa Oumuamua tidak membentur Matahari setelah menempuh perjalanan begitu lama, jika galaksi hanya saling melintas dengan kecepatan sangat tinggi, interaksi mereka juga terjadi lebih singkat. Lebih mudah bergandengan tangan dengan seseorang saat berjalan kaki daripada mencoba meraih tangan seseorang dari mobil yang melaju cepat (jangan lakukan ini!) Durasi sentuhan tangan tentunya sangat singkat, paling banter kita hanya dapat toss dengan telapak tangan dan sulit untuk berjabat tangan.

Demikian pula dengan interaksi antara galaksi. Semakin lama durasi waktu kedua galaksi untuk saling berdekatan, yang tentunya hanya dapat dilakukan jika mereka bergerak perlahan, mereka memiliki banyak kesempatan untuk saling mendistorsi ke dalam bentuk-bentuk yang fantastis. Dan semakin lambat mereka melaju, semakin sedikit energi yang mereka miliki untuk menghindari cengkeraman gaya gravitasi dari galaksi lainnya. Jika bergerak relatif lambat, mereka berpotensi bergabung untuk menjadi galaksi tunggal yang berukuran lebih besar dengan bentuk tidak teratur, sekaligus tetap mempertahankan seluruh bintang di dalamnya. Inilah masa depan yang menunggu Bima Sakti dan Andromeda. Sementara itu, Matahari akan tetap berada di orbitnya semula untuk mengelilingi pusat galaksi baru yang tentunya semakin besar. Langit akan berubah secara dramatis.

penggabungan-galaksi-ngc-2623-informasi-astronomi
Saat dua galaksi saling mendekat, sejumlah besar molekul gas akan ditarik dari setiap galaksi ke arah pusat galaksi lainnya. Pada akhirnya mereka akan bergabung menjadi satu galaksi masif. NGC 2623 sedang menjalani tahap akhir proses penggabungan, dengan pusat masing-masing galaksi bergabung untuk menjadi inti galaksi baru. Membentang dari pusat adalah dua ekor pasang surut bintang-bintang muda, indikator kuat bahwa penggabungan telah dimulai.
Kredit gambar: NASA, ESA dan A. Evans (Universitas Stony Brook, New York, Universitas Virginia & Observatorium Astronomi Radio Nasional, Charlottesville, AS)

Alam semesta dipenuhi oleh galaksi-galaksi yang bergerak lebih cepat, jadi kita tidak terlalu berharap mereka bertabrakan dalam cara yang spektakuler sama seperti galaksi Bima Sakti dan Andromeda. Di dalam gugus galaksi yang merupakan rumah bagi ratusan atau ribuan galaksi, kecepatan relatif antara dua galaksi bisa jauh lebih cepat, hingga ribuan kilometer per detik. Dengan kecepatan 1.000 kilometer per detik, kita akan sampai di Tokyo dari New York hanya dalam waktu sepuluh detik, 6,5 menit untuk sampai ke Bulan, dan 3 bulan untuk mencapai Pluto. Jika bergerak secepat itu, meskipun galaksi-galaksi di dalam gugus saling berdekatan, serupa dengan mencoba meraih tangan seseorang dari jendela kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi. Hanya benturan langsung antara cakram kedua galaksi yang dapat menghasilkan pita-pita cahaya sempit seperti gambar NGC 2623 di atas, yang bergabung dalam kecepatan lambat. Mengingat luasnya ruang antargalaksi, bahkan di dalam gugus galaksi yang relatif padat, benturan antar galaksi hampir tidak pernah terjadi.

Ditulis oleh: Jillian Scudder, kontributor www.forbes.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y

Asterisme Messier 73. Kredit gambar: Wikisky Messier 73 adalah asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi selatan Aquarius yang terletak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 9, nama lain bagi Messier 73 adalah NGC 6994 di New General Catalogue . Keempat bintang yang menyusun asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi. Messier 73 cukup redup dan tidak mudah diamati menggunakan teropong 10×50, dibutuhkan setidaknya teleskop 4 inci untuk mengungkap pola huruf Y secara mendetail. Menduduki area 2,8 busur menit, keempat bintang Messier 73 memiliki magnitudo semu 10,48, 11,32, 11,90 dan 11,94. Musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya. Messier 73 dapat ditemukan di sebelah selatan Aquarius, tepatnya di dekat perbatasan dengan Capricornus. Messier 73 juga bisa dilokalisir hanya 1,5 der