Langsung ke konten utama

Ke Mana Perginya Satelit-Satelit Lama Setelah Tidak Aktif?

ke-mana-perginya-satelit-satelit-lama-setelah-tidak-aktif-informasi-astronomi

Sama seperti mesin-mesin lainnya, satelit tidak bertahan untuk selamanya. Entah tugas mereka adalah untuk mengamati cuaca, mengukur gas rumah kaca di atmosfer atau ditempatkan jauh di luar angkasa untuk mempelajari bintang-bintang, pada akhirnya semua satelit akan aus dan mati, seperti mesin cuci ataupun penyedot debu yang sudah lama digunakan.

Lantas, apa yang terjadi ketika satelit sudah berhenti beroperasi? Saat ini hanya tersedia dua pilihan, tergantung seberapa tinggi satelit ditempatkan. Untuk satelit yang lebih dekat dengan Bumi, para insinyur akan menggunakan bahan bakar terakhir untuk memperlambat kecepatannya, agar satelit jatuh dari orbitnya semula dan terbakar di atmosfer.

Pilihan kedua adalah menerbangkan satelit menjauhi Bumi, karena membutuhkan banyak bahan bakar untuk memperlambat kecepatan agar satelit jatuh dan terbakar di atmosfer Bumi. Terutama jika satelit ditempatkan di orbit yang sangat tinggi, dibutuhkan sangat banyak bahan bakar untuk memperlambat kecepatannya. Sebaliknya, hanya dibutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk menerbangkannya melintasi luar angkasa menjauhi Bumi, daripada menjatuhkannya ke atmosfer.

“Kuburan Pesawat Antariksa”

Mengatasi satelit yang berukuran kecil di orbit rendah sangat mudah. Panas yang dihasilkan dari gesekan udara akan membakar satelit saat jatuh ke atmosfer dengan kecepatan ribuan kilometer per jam. Satelit akan lenyap tanpa bekas.

Lalu, bagaimana dengan satelit yang ukurannya lebih besar seperti stasiun luar angkasa dan pesawat antariksa di orbit rendah? Karena mereka tidak terbakar seluruhnya dan tetap ada puing-puing yang mencapai permukaan. Solusinya terletak di operator satelit masing-masing, yang dapat merencanakan tujuan akhir agar puing-puing satelit lama jatuh ke daerah terpencil. Tempat ini bahkan memiliki nama julukan tersendiri: Spacecraft Cemetery atau Kuburan Pesawat Antariksa! Lokasinya di Samudera Pasifik, tempat terjauh dari peradaban manusia manapun.

kuburan-antariksa-di-samudera-pasifik-selatan-informasi-astronomi
Kuburan pesawat antariksa di Samudera Pasifik Selatan, jauh dari tempat tinggal siapapun.

"Kuburan Orbit"

Terus, bagaimana dengan nasib satelit yang diterbangkan menjauhi Bumi? Mereka dikirim ke "graveyard orbit", 200 mil di atas satelit-satelit aktif yang mengorbit Bumi, tepatnya 22.400 mil di atas Bumi!

Jadi, apakah seperti itu takdir yang menanti satelit-satelit jauh ini? Ya, mereka akan tetap berada di sana untuk waktu yang sangat lama. Mungkin suatu hari nanti, kita akan mengirim “truk sampah luar angkasa” untuk membersihkannya. Tapi untuk saat ini, setidaknya mereka jauh dari kita.

Mengapa Satelit-Satelit Tua Harus Dipindah dari Orbit?

Untuk satu hal, ada ribuan satelit dan potongan-potongan dari satelit lama yang berkeliaran di orbit.

“Sampah luar angkasa” ini bisa berbahaya bagi satelit yang masih aktif dan pesawat antariksa lainnya yang terbang keluar atau memasuki orbit Bumi.

Pada awal penjelajahan antariksa, kita tidak terlalu memikirkan tentang apa yang akan terjadi terhadap semua yang yang kita luncurkan ke orbit. Saat ini, ada begitu banyak sampah luar angkasa yang berpotensi memicu reaksi berantai besar yang disebut “Efek Kessler”, hanya dari satu tabrakan kecil.

Untuk mencegah bencana semacam itu, siapapun yang meluncurkan sesuatu ke orbit, juga harus menyusun rencana untuk mengirimnya ke kuburan orbit atau menjatuhkannya ke atmosfer Bumi agar lenyap terbakar.

puing-puing-orbital-satelit-informasi-astronomi
Ilustrasi yang menggambarkan sampah luar angkasa di orbit Bumi saat ini. Sekitar 95% sampah luar angkasa dalam ilustrasi ini adalah puing-puing orbital, bukan satelit fungsional. Setiap titik mewakili lokasi masing-masing item, namun tidak termasuk perbandingan skala dengan Bumi.

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b...

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia ...

Messier 78, Nebula Refleksi yang Mengelabui Para Pemburu Komet

Kredit: NASA, ESA, J. Muzerolle (Space Telescope Science Institute) dan S. Megeath (Universitas Toledo) Gambar penuh warna ini menampilkan sebagian kecil dari struktur objek Messier 78, sebuah nebula refleksi yang terletak di rasi Orion. Nebula refleksi diciptakan oleh awan debu kosmik yang menghamburkan atau memantulkan cahaya bintang yang berada di dekatnya. Messier 78 terletak sekitar 1.600 tahun cahaya dari Bumi dengan magnitudo semu 8. Ditemukan pada tahun 1780 oleh Pierre Méchain, salah satu kolega Charles Messier, Messier 78 dan paling ideal diamati pada bulan Januari menggunakan teropong dan teleskop kecil. Dibutuhkan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci untuk mengungkap nebula refleksi secara mendetail. Messier 78 memiliki fitur khas mirip komet, yaitu salah satu sisi nebula yang memanjang layaknya ekor komet. Fitur ini telah mengelabui banyak pemburu komet saat itu, yang mendorong mereka untuk meyakini telah membuat penemuan baru. Observasi dalam spektrum inf...