Langsung ke konten utama

Mengapa Bulan Memiliki Banyak Kawah?

Asteroid atau meteor lebih cenderung mengarah ke Bumi daripada ke Bulan, mengingat gaya gravitasi planet kita lebih kuat menarik banyak puing-puing antariksa. Tapi, kenapa kita justru melihat ribuan kawah dampak benturan di Bulan, sementara hanya ada sekitar 180 yang kita ketahui di Bumi! Mengapa demikian?

Sebenarnya, baik Bumi maupun Bulan telah berulang kali dihantam oleh asteroid sepanjang 4,5 miliar tahun sejarah eksistensi mereka.

kawah-dampak-benturan-di-bulan-informasi-astronomi
Pemandangan kawah di kutub selatan Bulan yang diamati oleh pesawat antariksa Clementine NASA pada tahun 1996.
Kredit: NASA/JPL/USGS.

Lantas, ke Mana Perginya Semua Kawah Dampak Asteroid di Bumi?

Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada proses geologis yang dapat menghapus hampir semua bukti kawah dampak di masa lalu. Bumi lebih aktif secara geologis, sedangkan Bulan sangat pasif. Hampir semua cekungan lubang kawah dampak asteroid akan tetap permanen di Bulan.

Ada tiga proses yang membantu Bumi agar permukaannya terbebas dari kawah dampak benturan. Pertama adalah erosi. Bumi memiliki cuaca, air, dan tanaman, yang secara bersama-sama menghasilkan erosi dan menghilangkan kawah dampak benturan tanpa bekas.

danau-manicouagan-danau-berbentuk-cincin-di-quebec-kanada-informasi-astronomi
Danau Manicouagan, sebuah danau berbentuk cincin di Quebec, Kanada, adalah sisa kawah besar dampak benturan lebih dari 200 juta tahun yang lalu.
Kredit: NASA/GSFC/LaRC/JPL/MISR.

jejak-jalur-astronot-apollo-14-di-bulan-informasi-astronomi
Meskipun jejak jalur penjelajahan di permukaan Bulan ini dibuat pada tahun tahun 1971 oleh para astronot Apollo 14, namun tetap mudah dilihat dari pesawat antariksa NASA yang mengorbit Bulan pada tahun 2011 (jejak jalur penjelajahan disorot dengan warna kuning).
Kredit: NASA/LRO.

Bulan hampir tidak pernah mengalami erosi karena tidak memiliki atmosfer. Berarti tidak ada angin, cuaca, apalagi tanaman. Hampir tidak ada yang menghilangkan tanda di permukaan Bulan setelah dibuat. Langkah kaki para astronot yang pernah berjalan di Bulan, masih ada sampai sekarang dan tidak akan menghilang dalam waktu dekat.

Proses kedua adalah tektonik. Tektonik adalah proses yang menyebabkan permukaan planet kita membentuk batu-batuan baru, yang menyingkirkan dan menggeser batu-batuan tua selama jutaan tahun.

Karena tektonik, permukaan Bumi selalu didaur ulang. Akibatnya, sangat sedikit bebatuan di Bumi yang setua bebatuan di Bulan. Bulan tidak mengalami aktivitas tektonik selama miliaran tahun, waktu yang sangat lama bagi kawah dampak untuk tetap bertahan.

Proses ketiga adalah vulkanisme. Arus vulkanik menutupi kawah dampak benturan. Inilah cara utama kawah dampak benturan ditutupi, baik di Bumi maupun di tempat-tempat lain di tata surya kita. Bulan pernah memiliki arus vulkanik yang cukup masif di masa lalu, namun akivitas vulkanisme telah berhenti selama tiga miliar tahun terakhir.

Bulan yang Pasif

Bulan memang menarik lebih sedikit batu-batuan angkasa berukuran kecil daripada Bumi, namun Bulan tidak berdaya setelah dihantam. Begitu sesuatu menghantam Bulan, maka akan meninggalkan jejak permanen. Sedangkan Bumi terus menghilangkan kawah dampak benturan dan terus melanjutkan kehidupannya.

Tak heran bila ada banyak kawah dampak benturan di Bulan dibandingkan Bumi!


Apa Itu Kawah Dampak Benturan?


Sebuah kawah dampak benturan terbentuk ketika asteroid atau meteorit menabrak permukaan objek kosmik padat yang lebih besar seperti planet atau bulan.

Untuk menghasilkan kawah dampak benturan yang berukuran besar, maka planet atau bulan harus dihantam dengan kecepatan yang sangat tinggi, hingga ribuan mil per jam!

Tak peduli seberapa keras atau tangguhnya sebuah planet atau bulan, setelah dihantam oleh asteroid atau meteorit yang melaju sangat cepat, maka akan selalu menghasilkan kawah dampah benturan yang menciptakan gelombang kejut luar biasa.

Kawah Dampak Benturan yang Terkenal!

Bumi: Meteor Crater
Kredit gambar: NASA.

Meteor Crater atau Barringer Crater di Arizona adalah kawah dampak pertama yang pernah ditemukan. Terbentuk 50.000 tahun yang lalu karena hantaman sebuah meteorit berukuran sekitar 150 kaki yang melaju 28.000 mil per jam. 

Bulan: Kawah Tycho
Kredit gambar: NASA.

Kawah Tycho di belahan selatan Bulan, diyakini telah berusia sekitar 108 juta tahun.

Bumi: Kawah Vredefort
Kredit gambar: NASA.

Kawah Vredefort di Afrika Selatan adalah kawah dampak benturan terbesar dan tertua di Bumi yang pernah diketahui. Lebarnya hampir 200 mil! Usianya diperkirakan telah mencapai lebih dari 2 miliar tahun. Karena aktivitas geologis Bumi selama periode itu, Kawah Vredefort agak sulit dikenali. 

Ditulis oleh: Staf spaceplace.nasa.gov


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang