Pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2018, Israel telah mengumumkan rencana mereka untuk meluncurkan misi antariksa ke Bulan pada bulan
Desember 2018, sekaligus berharap untuk menjadi negara keempat yang berhasil
mendaratkan wahana antariksa di Bulan, setelah AS, Rusia dan Cina.
SpaceIL
dan Israel Aerospace Industries, salah satu BUMN Israel, memperkenalkan pesawat antariksa terkecil dari upaya kolaborasi mereka selama delapan tahun yang menghabiskan dana hingga US $ 95 juta.
Meskipun
berukuran kecil, dengan tinggi hanya empat kaki dan diameter 6,5 meter, pesawat antariksa dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 22.370 mil per jam.
Morris
Kahn, presiden SpaceIL dan seorang miliarder Israel-Afrika Selatan, telah
menyumbangkan US $ 27 juta dan menyatakan antusiasnya: “Peluncuran pesawat antariksa pertama Israel adalah prestasi membanggakan bagi seluruh negeri. Inilah pencapaian skala nasional yang akan menempatkan kami
di peta luar angkasa.”
Proyek bermula dari para insinyur muda, Yariv Bash, Kfir Damari dan Yonatan
Winetraub, yang mengikuti kompetisi Lunar Xprize Google berhadiah US $ 20 juta untuk mendaratkan pesawat tanpa awak di Bulan.
Tugas
pertama yang diemban oleh misi antariksa adalah untuk menancapkan bendera Israel di Bulan,
kata para penyelenggara misi. Setelah itu, mereka akan memulai misi ilmiah dengan mengambil foto dan video dari situs pendaratan dan mengukur medan
magnet Bulan.
Penelitian yang dibantu oleh para ilmuwan dari Weizmann Institute of
Science di Rehovot, akan menggunakan magnetometer yang dipasang di pesawat
antariksa untuk mempelajari bagaimana bebatuan Bulan memperoleh gaya
magnet.
Josef
Weiss, CEO IAI mengatakan, “Sebagai seseorang yang secara pribadi merintis kolaborasi SpaceIL dengan IAI, saya menganggap peluncuran pesawat
antariksa pertama Israel ke Bulan sebagai sampel kemampuan luar biasa yang
dapat dicapai oleh masyarakat sipil di luar angkasa. Israel, sebuah negara
yang ranah antariksanya telah tertanam kuat dilakukan oleh militer,
harus memanfaatkan sumber daya demi kepentingan antariksa oleh sipil, yang
dapat menjadi mesin bagi inovasi, teknologi, pendidikan, dan terobosan di
seluruh dunia.”
Pesawat
antariksa Israel akan diluncurkan oleh roket yang dikelola oleh SpaceX pada bulan Desember dan diperkirakan mendarat di
Bulan pada tanggal 13 Februari 2019.
Ditulis
oleh: Yonat Friling, www.foxnews.com
Komentar
Posting Komentar