Langsung ke konten utama

Mengapa Bumi Tidak Jatuh ke Matahari?

Gravitasi: Mengapa Bumi tidak jatuh ke Matahari atau mengapa Bulan tidak jatuh ke Bumi? Pertanyaan ini awalnya muncul di situs Quora: sebuah tempat untuk memperoleh dan berbagi pengetahuan, memberdayakan kita untuk belajar dari orang lain dan untuk lebih memahami dunia di sekitar kita.

Dijawab oleh Jesse Berezovsky, seorang professor fisika dari Case Western Reserve University sebagai berikut:

Secara konstan, Matahari terus berupaya menarik jatuh Bumi ke arahnya, tetapi tidak pernah berhasil. Pada dasarnya, kegagalan inilah yang disebut orbit. Matahari memiliki gaya untuk menarik Bumi, mempercepat pergerakan Bumi secara langsung ke arahnya. Akselerasi ini terus berlangsung, namun Bumi juga memiliki beberapa momentum gerak menyamping yang tegak lurus ke arah Matahari. Jadi, seiring gaya gravitasi Matahari menarik jatuh Bumi kepadanya, Bumi akan selalu bergerak ke samping. Selama gerak menyamping cukup untuk “menghindari” Matahari, Bumi akan mengorbit, bukannya menabrak. Anda dapat melihatnya dengan lebih jelas dalam lintasan orbit Bumi yang lebih elips:

mengapa-bumi-tidak-jatuh-ke-matahari-informasi-astronomi

Bumi (hijau) tampaknya akan jatuh ke Matahari (biru), tetapi karena memiliki momentum gerak menyamping, Bumi akan selalu mengitari Matahari. Bumi dan Bulan memiliki sejumlah gerak menyamping sehingga orbitnya hampir melingkar. Dengan kata lain, kita bergerak ke samping dengan cukup cepat sehingga dapat mempertahankan jarak yang hampir selalu stabil dengan Matahari, meskipun Matahari secara konstan mempercepat pergerakan Bumi secara langsung ke arahnya.

Dijawab oleh Vivek Sawant, karyawan di Wipro Technologies, sebagai berikut:

Matahari menarik Bumi dengan gaya gravitasinya. Di sisi lain, Bumi juga mengerahkan gaya yang sama. Tarikan gaya gravitasi antara keduanya menghasilkan gaya sentripetal dan sentrifugal, yang mengarah ke lintasan orbit melingkar.

Gaya sentripetal adalah gaya yang menyebabkan sebuah benda bergerak melingkar, sedangkan gaya sentrifugal adalah lawan dari gaya sentripetal, yaitu efek semu yang ditimbulkan saat sebuah benda melakukan gerak melingkar. Sentrifugal berarti menjauhi pusat putaran.

Gaya gravitasi yang jauh lebih besar menjadikan Matahari sebagai inti yang diorbit oleh Bumi. Lintasan orbit Bumi mengitari Matahari sebenarnya elips, tetapi karena defleksinya lemah, kita cenderung menganggap lintasan orbit Bumi melingkar.


Dijawab oleh Gatot Soedarto, seorang navigator, mantan dosen astronomi dan penulis buku Logical Fallacies of Special and General Theory of Relativity, 1919 Eclipse and General Relativity, sebagaimana dilansir dari situs medium.com.

Penjelasan Menggunakan Gravitasi Newton

Bumi menerima energi dari Matahari dalam bentuk radiasi. Agar tetap seimbang, energi yang diterima dan dilepas oleh Bumi harus sama. Lihat gambar di bawah!

mengapa-bumi-tidak-jatuh-ke-matahari-informasi-astronomi

Fenomena ini dapat dijelaskan dengan cara lain, yakni medium di antara Matahari dan Bumi yang menahan radiasi, itulah sebabnya Bumi tidak jatuh ke Matahari dan bertanggung jawab atas gaya gerak menyamping yang bekerja pada medium.

Layaknya memancing ikan di laut, eksistensi gaya gerak menyamping bisa menjelaskan fakta mengapa Bumi selalu mengorbit, bukannya jatuh ke Matahari.

Saat memancing di atas kapal, seekor ikan yang memakan umpan di kail pancing tentunya akan melakukan perlawanan. Seorang pemancing akan merasakan ikan yang meronta saat benang pancing ditarik atau diulur. Ikan yang lebih besar tentunya lebih kuat dan semakin sulit ditangkap. Air laut adalah medium yang memungkinkan ikan untuk berenang ke kanan atau ke kiri. Pergerakan ikan ke kiri atau ke kanan ini serupa dengan gaya gerak menyamping yang bekerja pada medium (air laut).

mengapa-bumi-tidak-jatuh-ke-matahari-informasi-astronomi
Kredit gambar: Portprnotions.

Ketika berhasil ditarik ke geladak kapal, terasa lebih mudah untuk mengangkat ikan. Sebab medium udara lebih longgar daripada air laut.

Demikian pula seperti seseorang yang memutar seutas tali dengan beban yang ditambatkan di ujung tali. Saat menarik beban ke arahnya, ia akan menemukan gerak menyamping yang menyebabkan beban terus berputar.

Gravitasi Matahari juga berusaha menarik planet sebagaimana eksperimen sederhana seutas tali, tetapi planet memiliki gerakan menyamping yang menjaga mereka untuk tetap selalu mengorbit.

Matahari sekitar 300.000 kali lebih masif daripada Bumi. Adapun jarak Bumi-Matahari sekitar 1,50x10¹¹ m, sementara gaya tarik menarik antara Matahari dan Bumi sekitar F=3,52x10²² N.

Isaac Newton menjelaskan: “Saya menyimpulkan gaya yang menjaga planet untuk tetap mengorbit harus berbanding lurus dengan hasil kali massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara keduanya.

Penjelasan Menggunakan Gravitasi Einstein

Contoh paling populer untuk menjelaskan konsep gravitasi Einstein adalah dengan lembaran kain berbahan karet dan sebuah bola, sebagaimana kerap dijumpai di video YouTube dan berbagai situs web lainnya. Gravitasi Einstein tidak menggambarkan gaya tarik menarik, melainkan perilaku objek yang mengikuti lintasan medan gravitasi. Menurut Einstein, gravitasi adalah bagian sederhana dari inersia; pergerakan bintang dan planet muncul dari inersia bawaan mereka; dan lintasan yang mereka ikuti ditentukan oleh sifat metrik dari ruang atau kelengkungan ruang dan waktu.

Lembaran karet yang melengkung ketika sebuah batu diletakkan di atasnya adalah analogi yang menjelaskan gravitasi Einstein. Lembaran karet pada gambar di bawah ini mengilustrasikan kelengkungan jalinan ruang dan waktu.

mengapa-bumi-tidak-jatuh-ke-matahari-informasi-astronomi
Kredit gambar: Universe Today

Letakkan dan dorong bola di lembaran karet, maka bola akan bergerak di sekitar lubang. Tapi hanya dalam waktu 2 atau 3 detik, bola akan masuk ke dalam lubang. Tentu saja, setelah itu bola berhenti bergerak.

Mengedukasi gravitasi Eintein dengan lembaran karet sebenarnya kurang tepat, karena juga harus dijelaskan tentang bola yang akan terus bergerak melingkar di sekitar lubang (kelengkungan ruang dan waktu) mengingat bola juga memiliki kecepatan orbit. Berarti ada gaya yang bekerja. Einstein menjelaskan, pergerakan bintang dan planet muncul dari inersia bawaan mereka.

Kita tahu bahwa inersia adalah salah satu manifestasi utama massa, sifat kuantitatif dari sistem fisika. Isaac Newton mendefinisikan inersia sebagai hukum pertamanya dalam Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yang berbunyi: “Vis insita atau gaya dalam materi, adalah daya untuk menahan, yang dengannya setiap benda berusaha untuk mempertahankan keadaannya saat itu, apakah diam, atau bergerak beraturan ke depan dalam garis lurus.”

Oleh karena itu, gagasan Einstein yang tidak menganggap gravitasi sebagai gaya adalah tidak konsisten, faktanya teori Einstein sangat bergantung pada teori Newton. Tak terelakan, teori Einstein menghasilkan banyak ketidakcocokan dalam sains fisika modern. Semua fenomena alam yang diklaim membuktikan teori Einstein, sebenarnya dapat dijelaskan tanpa teori Einstein. Dan kita bisa menemukan banyak kasus yang tidak konsisten dalam teori Einstein, atau lebih tepatnya “Logical fallacies”.

mengapa-bumi-tidak-jatuh-ke-matahari-informasi-astronomi
Gravitasi adalah kelengkungan ruang dan waktu: Ilustrasi Bumi tanpa Bulan dan atmosfer yang dilansir dari Nova.Org.Au ini tak masuk akal.

Medium antara Matahari dan Planet

Bumi tidak jatuh ke Matahari, demikian pula Bulan tidak jatuh ke Bumi, itu karena ada medium di antara mereka dan gaya gerak menyamping yang disebabkan oleh gravitasi. Memang medium tidak bisa dideteksi, tapi bukan berarti tidak ada.

Saat menatap Matahari pada siang hari yang relatif bergerak terhadap Bumi, seseorang berarti telah mengamati Bumi mengitari Matahari secara langsung. Selanjutnya kita tahu bahwa planet-planet mengorbit karena gaya gravitasi, berarti secara tidak langsung kita juga telah mengamati gravitasi.

Dengan analogi serupa, kita bisa mengatakan bahwa pengamatan tidak langsung juga telah memberikan bukti eksistensi medium antara Bumi dan Matahari.



Artikel terkait: Mengapa Bulan Menjauhi Bumi?

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y

Asterisme Messier 73. Kredit gambar: Wikisky Messier 73 adalah asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi selatan Aquarius yang terletak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 9, nama lain bagi Messier 73 adalah NGC 6994 di New General Catalogue . Keempat bintang yang menyusun asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi. Messier 73 cukup redup dan tidak mudah diamati menggunakan teropong 10×50, dibutuhkan setidaknya teleskop 4 inci untuk mengungkap pola huruf Y secara mendetail. Menduduki area 2,8 busur menit, keempat bintang Messier 73 memiliki magnitudo semu 10,48, 11,32, 11,90 dan 11,94. Musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya. Messier 73 dapat ditemukan di sebelah selatan Aquarius, tepatnya di dekat perbatasan dengan Capricornus. Messier 73 juga bisa dilokalisir hanya 1,5 der