Langsung ke konten utama

Penemuan Lubang Hitam Massa Menengah

Para ilmuwan telah memperoleh penemuan besar dari upaya perburuan lubang hitam yang tidak terlalu kecil atau sangat besar. Penemuan langka lubang hitam massa menengah, dapat membantu para astronom untuk lebih memahami apa yang dianggap sebagai “benih” lubang hitam terbesar di alam semesta awal.

Penemuan dihasilkan dari dua studi terpisah, masing-masing menggunakan arsip data Obeservatorium Sinar-X Chandra NASA dan jajaran teleskop lainnya.

penemuan-lubang-hitam-massa-menengah-informasi-astronomi
COSMOS Legacy Survey mengungkap eksistensi lubang hitam massa menengah.
Kredit: Sinar-X: NASA/CXC/ICE /M.Mezcua dkk; Inframerah: NASA/JPL-Caltech; Ilustrasi: NASA/CXC/A.Hobart

Lubang hitam yang mengandung massa di antara sekitar seratus hingga beberapa ratus ribu kali massa Matahari disebut "lubang hitam massa menengah atau intermediate mass black holes (IMBH)". Rentang massa ini menempatkannya di antara lubang hitam massa bintang, dan lubang hitam supermasif yang ditemukan di wilayah pusat galaksi raksasa.

Meskipun ada beberapa penelitian yang berpotensi mengarah ke penemuan IMBH dalam beberapa tahun terakhir, para astronom masih mencoba untuk menentukan seberapa umum dan bagaimana sifat mereka yang berujung ke pembentukan lubang hitam supermasif pertama.

Satu tim peneliti memanfaatkan survei Chandra COSMOS-Legacy untuk mempelajari galaksi-galaksi katai, yang massanya hanya kurang dari 1% total massa galaksi seperti Bima Sakti kita. Karakterisasi galaksi ini diaktifkan oleh serangkaian data yang tersedia dari COSMOS (Cosmic Evolution Survey) pada panjang gelombang yang berbeda, termasuk data dari teleskop NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa).

Data Chandra dianggap sangat penting dalam penelitian karena sumber emisi sinar-X yang menyerupai sebuah titik terang di dekat pusat galaksi adalah ciri khas lubang hitam. Sinar-X dihasilkan oleh molekul gas yang dipanaskan hingga jutaan derajat oleh gaya magnetik dan gravitasi ekstrem di dekat lubang hitam.

“Kami mungkin telah mengungkap bahwa galaksi-galaksi katai adalah surga bagi lubang hitam massa menengah yang hilang,” jelas penanggung jawab salah satu studi Mar Mezcua dari Space Science Institute di Spanyol. “Kami tak sekadar menemukan beberapa IMBH, tetapi puluhan dari mereka.”

Tim yang dipimpin oleh Mezcua mengidentifikasi empat puluh lubang hitam yang tumbuh di galaksi katai. Dua belas dari mereka terletak lebih dari lima miliar tahun cahaya dari Bumi, sedangkan yang paling jauh terletak 10,9 miliar tahun cahaya, yaitu lubang hitam terjauh yang pertumbuhannya di sebuah galaksi katai dapat diamati. Bahkan salah satu dari galaksi katai yang dipelajari adalah galaksi terkecil yang menjadi induk lubang hitam yang sedang menjalani pertumbuhan di wilayah pusat.

Sebagian besar sumber sinar-X mungkin adalah IMBH dengan massa sekitar sepuluh ribu hingga seratus ribu kali lipat massa Matahari. Salah satu kesimpulan penting dari penelitian tim Mezua adalah beberapa galaksi yang menjadi induk lubang hitam yang sedang bertumbuh, ternyata ukurannya lebih kecil untuk galaksi kurang masif daripada galaksi lain yang lebih masif

Tim studi kedua dipimpin oleh Igor Chilingarian dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian (CfA) di Cambridge, Massachusetts, menemukan sampel penting yang diperkirakan terletak di dalam galaksi yang jaraknya lebih dekat dari Bumi. Kandidat IMBH terjauh terletak sekitar 2,8 miliar tahun cahaya dari Bumi dan sekitar 90% kandidat IMBH lainnya terletak tidak lebih dari 1,3 miliar tahun cahaya.

Dengan data dari Sloan Digital Sky Survey (SDSS), Chilingarian bersama para kolega menemukan ciri khas cahaya optik dari lubang hitam yang sedang bertumbuh, kemudian memprediksi massa mereka. Tim memilih 305 galaksi yang mengindikasikan sifat dari lubang hitam dengan massa kurang dari 300.000 kali massa Matahari, bersembunyi di wilayah pusat masing-masing galaksi.

Hanya 18 galaksi dari daftar yang menyediakan observasi sinar-X berkualitas tinggi dan memungkinkan konfirmasi lubang hitam sebagai sumber sinar-X. Deteksi menggunakan Chandra dan XMM-Newton memperoleh sepuluh sumber, menunjukkan sekitar setengah dari 305 kandidat IMBH cenderung dikonfirmasi sebagai IMBH tulen. Massa sepuluh sumber yang terdeteksi dengan pengamatan sinar-X ditentukan antara 40.000-300.000 kali lipat massa Matahari.

“Inilah sampel terbesar lubang hitam massa menengah yang pernah ditemukan,” tutur Chilingarian. “Lubang hitam massa menengah dapat membantu menyelesaikan salah satu misteri terbesar astrofisika.”

IMBH dapat menjelaskan bagaimana lubang hitam supermasif terbentuk begitu cepat setelah Big Bang. Gagasan utama untuk menjelaskan fenomena ini adalah lubang hitam supermasif tumbuh seiring waktu dari benih banyak lubang hitam yang lebih kecil dengan massa sekitar seratus kali lipat massa Matahari. Sebagian di antaranya bergabung untuk membentuk IMBH. Penjelasan lain adalah lubang hitam supermasif terbentuk sangat cepat dari keruntuhan awan gas raksasa dengan massa setara ratusan ribu kali lipat massa Matahari.

Mezcua dan timnya mungkin telah menemukan bukti yang mendukung gagasan keruntuhan awan gas raksasa, karena teori ini memprediksi kecil kemungkinan galaksi-galaksi yang kurang masif dalam sampel mereka menampung IMBH.

“Bukti kami tidak terperinci karena sebagian besar IMBH mungkin ada di galaksi-galaksi katai, tetapi tidak mengkonsumsi cukup materi untuk dapat dideteksi sebagai sumber sinar-X”, jelas rekan penulis makalah ilmiah Francesca Civano dari CfA.

Sedangkan kesimpulan tim Chilingarian cenderung berbeda.

“Eksistensi lubang hitam massa menengah dalam kisaran massa yang kami deteksi, juga mengindikasikan lubang hitam yang lebih kecil dengan massa hanya sekitar seratus kali lipat Matahari,” kata rekan penulis makalah studi Ivan Yu dari Universitas Negeri Katkov Moscow di Rusia. “Lubang hitam yang lebih kecil dapat menjadi benih untuk pembentukan lubang hitam supermasif.”

Kemungkinan lain adalah kedua mekanisme yang disimpulkan benar-benar terjadi. Kedua tim sepakat bahwa kesimpulan yang lebih akurat membutuhkan sampel lubang hitam dalam jumlah yang lebih besar. Makalah ilmiah yang ditulis oleh Mezcua dan para kolega telah dipublikasikan di Monthly Notice of Royal Astronomical Society dan tersedia secara online. Sementara makalah ilmiah yang ditulis oleh Chilingarian dan para kolega baru saja dipublikasikan di The Astrophysical Journal dan tersedia secara online.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov



#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y

Asterisme Messier 73. Kredit gambar: Wikisky Messier 73 adalah asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi selatan Aquarius yang terletak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 9, nama lain bagi Messier 73 adalah NGC 6994 di New General Catalogue . Keempat bintang yang menyusun asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi. Messier 73 cukup redup dan tidak mudah diamati menggunakan teropong 10×50, dibutuhkan setidaknya teleskop 4 inci untuk mengungkap pola huruf Y secara mendetail. Menduduki area 2,8 busur menit, keempat bintang Messier 73 memiliki magnitudo semu 10,48, 11,32, 11,90 dan 11,94. Musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya. Messier 73 dapat ditemukan di sebelah selatan Aquarius, tepatnya di dekat perbatasan dengan Capricornus. Messier 73 juga bisa dilokalisir hanya 1,5 der