Lubang
hitam tetap menjadi salah satu objek paling misterius di alam semesta. Dikenal
sebagai objek masif yang terkompres dalam volume kecil, lubang hitam sangat
padat dengan gaya gravitasi luar biasa sehingga cahaya sekalipun tidak bisa meloloskan diri darinya.
Tetapi,
“lubang” yang lain telah mengganggu para astronom yang mencoba menjelajahi kosmos. Tampaknya lubang hitam memiliki lawan dan komunitas
ilmiah menyebutnya “lubang putih.”
Gaya gravitasi horizon
peristiwa lubang hitam mencegah segala materi, bahkan termasuk cahaya untuk meloloskan diri, sebaliknya horizon peristiwa lubang
putih mencegah apa pun untuk memasukinya. Secara sederhana, lubang hitam
menyedot materi sementara lubang putih memuntahkannya.
Lubang
putih akan terlihat cerah dan sangat energik, menghasilkan radiasi intens di
ruang angkasa. Selain menolak segala sesuatu di sekitarnya, rotasi lubang putih
diperkirakan berlawanan dengan lubang hitam.
Para
astrofisikawan pertama kali memperkenalkan konsep tentang kebalikan dari lubang
hitam ini pada tahun 1970-an.
“Karena
persamaan medan relativitas umum tidak memilih arah waktu tertentu, jika lubang hitam diperbolehkan terbentuk oleh hukum gravitasi dan jalinan ruang dan waktu, hukum yang sama seharusnya juga memperbolehkan terbentuknya lubang putih,” jelas
Erik Curiel di “The Stanford Encyclopedia
of Philosophy”.
Pembentukan Lubang Putih
Beberapa
ahli meyakini Big Bang mungkin adalah lubang putih supermasif. Ada satu teori yang menyatakan kosmos tidak meledak lalu meluas ke eksistensinya
saat ini dan menghabiskan waktu lebih dari 500 juta tahun melalui zaman kegelapan.
Sementara
itu, para astrofisikawan lainnya meyakini lubang putih mungkin adalah lubang hitam yang telah menua. Menjelang akhir kehidupannya, lubang hitam diprediksi akan kehilangan
kegelapannya.
Pada
tahun 2017, para ilmuwan melaporkan penemuan kandidat lubang putih pertama. Satu tim ilmuwan mengklaim mereka telah menemukan ledakan sinar gamma yang
melepaskan energi lebih besar hanya dalam waktu 10 detik daripada energi yang
dihasilkan oleh Matahari selama 10 miliar tahun.
Mereka
menjelaskan energi dahsyat bersumber dari fenomena tabrakan antara dua bintang neutron yang diberi kode GW170817. Para astrofisikawan mengajukan gagasan bahwa
ledakan sinar gamma berpotensi menjadi lubang putih
karena sifatnya yang tidak biasa.
Namun, dibutuhkan studi tindak lanjut untuk mengkonfirmasi temuan tersebut. Beberapa
fisikawan juga memprediksi lubang putih tidak dapat eksis di alam semesta.
Lubang
putih sampai saat ini tetap murni teoretis, tetapi jangan mudah melupakan bagaimana lubang hitam sekalipun pernah berada di situasi serupa selama bertahun-tahun, sebelum akhirnya
para ilmuwan menemukan bukti eksistensi mereka.
Ditulis
oleh: Darwin Malicdem, www.medicaldaily.com
Komentar
Posting Komentar