Langsung ke konten utama

Hadiah Kejutan Danau-Danau di Titan dari Cassini

danau-metana-di-titan-cassini-informasi-astronomi
Pemandangan dalam panjang gelombang inframerah-dekat yang diambil oleh Cassini ini menampilkan cahaya Matahari yang memudar di kutub utara Titan.
Kredit: NASA/JPL-Caltech/ Universitas Arizona/Universitas Idaho

Selama terbang lintas terakhir di bulan terbesar Saturnus pada tahun 2017, pesawat antariksa Cassini NASA mengumpulkan data radar yang mengungkap danau-danau metana cair kecil di belahan utara Titan, yang secara mengejutkan bertengger di puncak-puncak bukit.

Penemuan terbaru dari data Cassini yang telah dipublikasikan di Nature Astronomy edisi 15/04, adalah konfirmasi pertama terkait komposisi dan kedalaman beberapa danau di Titan yang mencapai 100 meter. Mereka memberikan informasi baru tentang siklus hujan metana cair yang menguap dan jatuh kembali ke permukaan Titan.

Para ilmuwan mengetahui siklus hidrologi Titan mirip dengan Bumi, perbedaannya hanya terletak pada komposisinya. Di Bumi, siklus hidrologi bermula dari penguapan air laut yang membentuk awan dan hujan, sedangkan di Titan, seluruh kandungan siklus hidrologi adalah metana dan etana cair.

Kita cenderung menganggap hidrokarbon serupa sebagai gas di Bumi, kecuali saat ditekan dalam tangki untuk berwujud cair. Suhu Titan yang sangat dingin menyebabkan mereka berperilaku seperti cairan, seperti bensin pada suhu di planet kita.

Para ilmuwan juga telah mengetahui laut di belahan utara Titan dipenuhi metana, tetapi mereka terkejut ketika menemukan danau di utara yang sebagian besar komposisinya adalah metana. Sebelumnya, data Cassini mengukur Ontario Lacus, satu-satunya danau utama di belahan selatan Titan, yang dipenuhi oleh metana dan etana yang komposisinya setara. Etana sedikit lebih berat daripada metana, mengandung lebih banyak atom karbon dan hidrogen.

“Setiap kali kami menghasilkan penemuan, Titan menjadi semakin misterius,” ungkap penulis utama makalah ilmiah Marco Mastrogiuseppe, seorang ilmuwan radar Cassini di Caltech, Pasadena, California. “Tetapi pengukuran terbaru justru memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan kunci. Sekarang kita dapat lebih memahami hidrologi Titan.”

Fakta perbedaan siklus hidrologi di belahan utara dan selatan Titan, menambah daftar keanehan Titan, kata rekan penulis makalah ilmiah Jonathan Lunine dari Universitas Cornell di Ithaca, New York.

“Seolah-olah kita melihat perbedaan geologis objek cair antara Amerika Utara dan Asia,” jelas Lunine.

Di sisi timur Titan, ada lautan berukuran besar dengan elevasi rendah, ngarai dan pulau, sedangkan di sisi barat adalah danau kecil. Dan pengukuran terbaru malah mengungkap danau di atas bukit dan dataran tinggi. Pengukuran radar terbaru mengkonfirmasi penemuan sebelumnya, yaitu elevasi danau di atas permukaan laut, tetapi mereka membentuk bentangan medan baru, menjulang ratusan kaki dari permukaan dengan danau cair yang dalam di atasnya.

Fakta danau-danau di sisi barat yang berukuran kecil dengan lebar beberapa mil namun sangat dalam, memberikan para ilmuwan informasi baru tentang geologi mereka. Inilah bukti terbaik yang menjelaskan kemungkinan mereka terbentuk setelah batuan es dan organik padat di sekitarnya larut dan runtuh secara kimiawi. Di Bumi, danau air serupa dikenal sebagai danau karst yang dapat ditemukan di Jerman, Kroasia dan Amerika Serikat. Danau karst di Bumi terbentuk ketika air melarutkan batuan kapur.

Seiring penelitian terhadap danau Titan yang dalam ini, makalah ilmiah kedua yang dipublikasikan di Nature Astronomy membantu mengungkap banyak misteri siklus hidrologi Titan. Tim peneliti menggunakan data Cassini untuk mengungkap apa yang mereka sebut danau “sementara”. Kombinasi antara serangkaian pengamatan dari data radar dan inframerah menunjukkan perubahan signifikan tingkat cairan.

Penjelasan terbaik untuk fenomena ini adalah karena perubahan musiman yang memengaruhi cairan di permukaan, kata penulis utama makalah ilmiah Shannon MacKenzie dari Laboratorium Fisika Terapan Universitas Johns Hopkins di Laurel, Maryland. “Fitur sementara ini adalah kumpulan cairan dangkal yang menguap selama perubahan musiman dan meresap ke bawah permukaan.”

Kesimpulan makalah ilmiah kedua memperkuat gagasan hujan hidrokarbon menyuplai cairan di danau-danau yang menguap ke atmosfer atau meresap ke bawah permukaan dan meninggalkan reservoir cair yang disimpan di bawah permukaan.

Cassini yang tiba di sistem Saturnus pada tahun 2004, mengakhiri misi pada tahun 2017 dengan cara menerjunkan diri ke atmosfer Saturnus, setelah memetakan 1,6 juta kilometer persegi lautan dan danau cair di permukaan Titan. Cassini memperoleh data menggunakan instrumen radar yang memancarkan gelombang radio dan mengumpulkan gema yang menyediakan informasi medan, kedalaman dan komposisi objek cair, dibantu dua sistem pencitraan yang mampu menembus ketebalan atmosfer berkabut Titan.

Data berharga untuk penelitian terbaru ini dikumpulkan selama terbang lintas terakhir Cassini di Titan pada tanggal 22 April 2017 untuk mempelajari danau-danau kecil di Titan. Mengumpulkan gema dari permukaan danau-danau kecil, sementara Cassini meluncur melintasi Titan adalah tantangan yang menarik.

“Prestasi menakjubkan Cassini saat menghabiskan malam terakhir di Titan,” pungkas Lunine.

Ditulis oleh: Staf www.nasa.gov, editor: Tony Greicius


#terimakasihgoogle dan #terimakasihnasa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Inti Galaksi Aktif

Ilustrasi wilayah pusat galaksi aktif. (Kredit: NASA/Pusat Penerbangan Antariksa Goddard) Galaksi aktif memiliki sebuah inti emisi berukuran kecil yang tertanam di pusat galaksi. Inti galaksi semacam ini biasanya lebih terang daripada kecerahan galaksi. Untuk galaksi normal, seperti galaksi Bima Sakti, kita menganggap total energi yang mereka pancarkan sebagai jumlah emisi dari setiap bintang yang ada di dalamnya, tetapi tidak dengan galaksi aktif. Galaksi aktif menghasilkan lebih banyak emisi energi daripada yang seharusnya. Emisi galaksi aktif dideteksi dalam spektrum inframerah, radio, ultraviolet, dan sinar-X. Emisi energi yang dipancarkan oleh inti galaksi aktif atau active galaxy nuclei (AGN) sama sekali tidak normal. Lantas bagaimana AGN menghasilkan output yang sangat energik? Sebagian besar galaksi normal memiliki sebuah lubang hitam supermasif di wilayah pusat. Lubang hitam di pusat galaksi aktif cenderung mengakresi material dari wilayah pusat galaksi yang b

Messier 73, Asterisme Empat Bintang yang Membentuk Huruf Y

Asterisme Messier 73. Kredit gambar: Wikisky Messier 73 adalah asterisme (pola bintang) yang disusun oleh empat bintang di rasi selatan Aquarius yang terletak sekitar 2.500 tahun cahaya dari Bumi. Dengan magnitudo semu 9, nama lain bagi Messier 73 adalah NGC 6994 di New General Catalogue . Keempat bintang yang menyusun asterisme mirip huruf Y tidak memiliki hubungan secara fisik satu sama lain, mereka hanya tampak berdekatan di langit karena berada di satu garis pandang ketika diamati dari Bumi. Messier 73 cukup redup dan tidak mudah diamati menggunakan teropong 10×50, dibutuhkan setidaknya teleskop 4 inci untuk mengungkap pola huruf Y secara mendetail. Menduduki area 2,8 busur menit, keempat bintang Messier 73 memiliki magnitudo semu 10,48, 11,32, 11,90 dan 11,94. Musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya. Messier 73 dapat ditemukan di sebelah selatan Aquarius, tepatnya di dekat perbatasan dengan Capricornus. Messier 73 juga bisa dilokalisir hanya 1,5 der