Langsung ke konten utama

Seperti Film Armageddon, Inilah 7 Fakta Sistem Pertahanan Planet Bumi

pertahanan-planet-bumi-informasi-astronomi
Kredit: CNN

Armageddon, siapa yang tidak tahu film ini? Film fiksi ilmiah produksi tahun 1998 ini telah mengaduk emosi penonton dalam setiap adegannya. Film ini menceritakan tentang asteroid raksasa seukuran Texas yang akan menghantam Bumi hanya dalam waktu kurang dari 3 minggu dan akan memusnahkan segala bentuk kehidupan di Bumi.

Pemerintah AS dan para ilmuwan hanya memiliki sedikit waktu untuk mencegahnya dan memutuskan untuk meledakkan inti asteroid menggunakan nuklir dengan cara di bor terlebih dahulu. Maka dikirimlah dua tim yang terdiri dari para astronot NASA dan ahli di bidang pengeboran minyak untuk mengebor asteroid berbahaya di luar angkasa sampai kedalaman tertentu dan menempatkan hulu ledak nuklir.

Meskipun mengakibatkan korban jiwa, mereka berhasil menggeser lintasan asteroid sehingga menjauhi Bumi. Film berakhir happy ending dan seluruh dunia bersukacita menyambut para kru yang tersisa sebagai pahlawan.

Lalu timbul berbagai pertanyaan di benak kita setelah selesai menonton Armageddon. Bagaimana jika peristiwa ini terjadi di dunia nyata? Mungkinkah hal ini terjadi? Apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya?

1. Asteroid Berukuran Besar Bisa Menghantam Bumi di Masa Hidup Kita

meteor-chelyabinsk-informasi-astronomi
Kredit: Alex Alishevskikh

Dilansir dari situs dailymail.co.uk, Administrator NASA Jim Bridenstine meyakini prospek tabrakan antara asteroid besar dengan Bumi bukan hanya terjadi di film fiksi ilmiah.

Bridenstine mengeluarkan pernyataan ini ketika NASA, Federal Emergency Management Agency dan pihak-pihak terkait lainnya bertemu dalam acara Planetary Defense Conference 2019 di Washington, D.C. yang digelar belum lama ini.

Dia memberikan contoh bencana yang disebabkan oleh asteroid di Chelyabinsk, Rusia, sebagai bukti keseriusan dan potensi ancaman dari luar angkasa. Meteor yang diselimuti bara api melintasi pegunungan Ural selatan pada bulan Februari 2013 yang lalu, tercatat sebagai serangan meteor terbesar selama lebih dari satu abad setelah peristiwa Tunguska tahun 1908.

Meskipun tidak mengakibatkan korban jiwa, lebih dari 1.600 orang terluka akibat gelombang kejut ledakan yang diperkirakan setara dengan 20 bom atom Hiroshima. Sementara fenomena semacam itu diperkirakan terjadi sekali setiap 60 tahun, Bridenstine mengatakan mereka telah terjadi tiga kali dalam 100 tahun terakhir.

Mempertimbangkan hal tersebut, berarti peristiwa serupa dalam skala Chelyabinsk juga berpotensi terjadi dalam masa hidup kita.

2. Sistem Pertahanan Planet Bumi Menghadapi Serangan dari Luar Angkasa

sistem-pertahanan-planet-bumi-informasi-astronomi
Kredit: ESA/P.Carril

Bridenstine juga menjelaskan mengapa planet Bumi harus memperkuat pertahanannya menghadapi ancaman serangan dari luar angkasa dan harus memastikan agar masyarakat memahami jenis ancaman ini tak sekadar terjadi di film-film Hollywood.

Pertahanan planet sama pentingnya dengan misi antariksa lainnya, seperti mendaratkan manusia di Bulan atau Mars, karena inilah cara kita melindungi satu-satunya planet yang sejauh ini kita ketahui menampung kehidupan.

Hingga saat ini, NASA terus bekerja keras untuk mendeteksi dan melacak 90% asteroid terdekat berukuran lebih dari 130 meter yang berpotensi menyebabkan kerusakan fatal apabila menghantam Bumi. Bagian dari upaya NASA untuk mempertahankan Bumi dari ancaman serangan asteroid termasuk misi Double Asteroid Redirection Test (DART) yang dijadwalkan akan lepas landas pada Juni 2021.

3. Teknik Kinetic Impactor Misi DART

teknik-kinetic-impactor-dart-informasi-astronomi
Kredit: extremetech.com

NASA mengupayakan pertahanan planet dengan mengandalkan pesawat antariksa seukuran kulkas untuk mencegah asteroid menghantam Bumi. Setelah DART diluncurkan pada Juni 2021, uji coba dengan asteroid berukuran kecil yang tidak berbahaya direncanakan terwujud pada tahun 2024.

Teknik yang paling diandalkan adalah kinetic impactor yang akan menabrakkan satu atau lebih pesawat antariksa berkecepatan tinggi ke asteroid untuk menggeser lintasan orbitnya sehingga menjauh dari Bumi.

Misi DART bergantung pada sebuah penumbuk berukuran 2,4 meter yang digerakkan oleh energi listrik tenaga surya. DART akan menargetkan asteroid biner Didymos, asteroid dekat Bumi berukuran sekitar 800 meter. DART akan menabrak Didymos B dengan kecepatan 22.000 km/jam untuk melihat seberapa besar tabrakan mengubah lintasan orbit asteroid.

4. Memetakan Batuan Angkasa Dekat Bumi

memetakan-asteroid-berbahaya-informasi-astronomi
Kredit: worldatlas.com

Selama 20 tahun, Near-Earth Object (NEO) Observations Program telah menjadi pusat kegiatan NASA untuk memetakan orbit seluruh objek dekat-Bumi (NEO) berukuran lebih dari 130 meter. NEO adalah batuan angkasa yang terletak 195 juta kilometer dari Matahari dan juga terletak sekitar 50 juta kilometer dari lintasan orbit Bumi mengitari Matahari.

NEO Observations Program kemudian menjadi bagian dari Planetary Defense Coordination Office (PDCO) yang dibentuk oleh NASA pada tahun 2016. NEO Observations Program memprediksi jalur lintasan NEO yang mendekati Bumi, menilai potensi dampak yang ditimbulkan terhadap Bumi dan menyampaikan informasi kepada publik dan komunitas astronomi di seluruh dunia.

Dengan bertambahnya pendanaan pemetaan batuan angkasa selama bertahun-tahun, NEO Observations Program telah berperan atas penemuan lebih dari 90% asteroid dan komet di dekat Bumi. Sekarang ada lebih dari 18.000 NEO yang telah ditemukan dengan rata-rata tingkat penemuan sekitar 40 NEO per minggu.

5. Mengapa NEO Dianggap Berbahaya bagi Bumi?

hujan-meteor-perseid-informasi-astronomi
Kredit: wired.com

Sebagaimana planet utama tata surya, batuan angkasa berukuran kecil juga mengorbit Matahari selama miliaran tahun. Efek kecil yang memengaruhi mereka, seperti dorongan gaya gravitasi dari planet dapat menggeser lintasan orbit untuk langsung mengarah ke sebuah planet.

Seiring waktu, lintasan orbit mereka bisa saja berpapasan dengan lintasan orbit Bumi. Ada kalanya, asteorid dan Bumi berada di satu titik lintasan orbit secara bersamaan. Meskipun demikian, ukuran Bumi relatif kecil apabila dibandingkan dengan lintasan orbit asteroid, itulah sebabnya jarang terjadi benturan antaran Bumi dengan asteroid.

6. Dampak Benturan Asteroid Skala Global

kawah-chicxulub-di-teluk-meksiko-informasi-astronomi
Kredit: apod.nasa.gov

Sekitar 100 ton material luar angkasa turun ke planet kita setiap hari, sebagian besar berwujud partikel debu. Puing-puing luar angkasa mulai dari butiran pasir, kerikil, hingga bebatuan juga menghujani atmosfer Bumi setiap hari, menghasilkan meteor yang disebut “bintang jatuh” dan dapat kita saksikan pada malam hari.

Kadang-kadang lintasan orbit Bumi melewati aliran padat puing-puing kecil yang terlepas dari komet dan menyebabkan hujan meteor. Sesekali batuan langit yang ukurannya cukup besar memasuki atmosfer Bumi dan menciptakan bola api meteor yang hancur berkeping-keping saat meledak di lapisan atmosfer.

Kita tidak selalu mengetahui dampak benturan asteroid di dunia modern saat ini. Namun, para ilmuwan telah mulai menemukan banyak kawah di Bumi yang tidak disebabkan oleh letusan gunung berapi. Pada tahun 1980-an, para ilmuwan menemukan bukti penyebab kepunahan dinosaurus 65 juta tahun lalu yang kemungkinan besar disebabkan oleh asteroid. Hal ini diperkuat dengan penemuan Kawah Chicxulub di Teluk Meksiko.

7. Mencegah Asteroid agar Tidak Menghantam Bumi

mencegah-dampak-bencana-asteroid-informasi-astronomi
Kredit: ohb-system.de

Satu-satunya bencana alam yang berpotensi untuk dicegah adalah benturan dengan asteroid. Seperti dalam film Armageddon, jika sebuah asteroid berbahaya ditemukan terlebih dahulu sebelum berpotensi menghantam Bumi, para ilmuwan memiliki kesempatan untuk meluncurkan misi defleksi dan hanya perlu menggeser sedikit lintasan orbitnya.

Sedikit perubahan pada lintasan asteroid akan membuatnya menjauh sehingga tabrakan dengan Bumi dapat dihindari.

Jadi, dua kunci utama sistem pertahanan planet Bumi sebenarnya telah digambarkan secara tepat dalam film Armageddon, yaitu menemukan potensi ancaman sedini mungkin untuk kemudian menggeser lintasan orbit asteroid yang mengarah ke Bumi.


#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang