Langsung ke konten utama

Bola Plasma Purba

bola-plasma-purba-messier-4-informasi-astronomi
Kredit: ESA/Hubble & NASA

Gambar berkilau yang diambil oleh Teleskop Antariksa Hubble NASA/ESA ini menampilkan pusat gugus bintang globular Messier 4. Resolusi Hubble telah memecah gugus menjadi banyak bola plasma yang bercahaya.

Relatif dekat dengan kita, Messier 4 adalah objek astronomi utama untuk dipelajari. Para pengamat amatir kerap melacak Messier 4 di langit malam dan mengarahkan teropong atau teleskop sederhana di dekat bintang oranye-merah Antares di rasi Scorpius.

Pada bulan Juli 2003, Hubble membantu menemukan PSR B1620-26b, sebuah planet 2,5 kali lebih masif daripada Jupiter di Messier 4. Diperkirakan telah berusia sekitar 13 miliar tahun --hampir tiga kali lebih tua dari tata surya kita--, planet ini dianggap aneh karena mengorbit sistem biner yang terdiri dari bintang katai putih dan pulsar (sejenis bintang neutron).

planet-psr-b1620-26b-di-messier-4-informasi-astronomi
Ilustrasi PSR B1620-26b.
Kredit: NASA, ESA and G. Bacon (STScI)

Kisah penemuan planet ini dimulai pada tahun 1988, ketika pulsar PSR B1620-26 ditemukan di Messier 4. Pulsar adalah bintang neutron yang berotasi hampir 100 kali per detik dan memancarkan denyut radio teratur seperti berkas cahaya mercusuar. Bintang katai putih segera terdeteksi melalui interaksinya dengan pulsar, karena mereka saling mengorbit dua kali setiap tahun.

Beberapa waktu kemudian, para astronom menemukan anomali yang mengindikasikan ada objek ketiga yang mengorbit sepasang bintang ini. Objek ini dianggap sebagai planet, tapi bisa saja katai coklat atau bintang dengan kelas yang lebih rendah. Perdebatan tentang identitas objek ketiga ini berlanjut sampai tahun 1990-an.

Para astronom akhirnya menyelesaikan perdebatan setelah mengukur massa aktual planet melalui beberapa observasi. Mereka memiliki data Hubble dari pertengahan tahun 1990-an yang mempelajari bintang katai putih di Messier 4. Dengan menganalisis data, mereka dapat mendeteksi bintang katai putih yang mengorbit pulsar dan mengukur warna dan suhunya.

Melalui model komputasi yang dibuat oleh astronom Brad Hansen dari Universitas California di Los Angeles, massa katai putih berhasil ditentukan. Setelah massa katai putih diketahui, Hansen kemudian membandingkannya dengan sinyal pulsar untuk menghitung kemiringan orbit katai putih seperti yang terlihat dari Bumi.

Ketika dikombinasikan dengan studi gelombang radio terkait sinyal pulsar, kemiringan orbit planet PSR B1620-26b dapat ditentukan yang pada akhirnya mengarah ke massa planet. Dengan hanya 2,5 kali massa Jupiter, objek ini terlalu kecil untuk menjadi bintang katai coklat dan mungkin hanya planet raksasa gas tanpa permukaan padat.

Ditulis oleh: Staf www.spacetelescope.org

Sumber: Ancient orbs

#terimakasihgoogle

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diameter Bumi

Kredit: NASA, Apollo 17, NSSDC   Para kru misi Apollo 17 mengambil citra Bumi pada bulan Desember 1972 saat menempuh perjalanan dari Bumi dan Bulan. Gurun pasir oranye-merah di Afrika dan Arab Saudi terlihat sangat kontras dengan samudera biru tua dan warna putih dari formasi awan dan salju antartika.   Diameter khatulistiwa Bumi adalah  12.756 kilometer . Lantas bagaimana cara para ilmuwan menghitungnya? Kredit: Clementine,  Naval Research Laboratory .   Pada tahun 200 SM, akurasi perhitungan ukuran Bumi hanya berselisih 1% dengan perhitungan modern. Matematikawan, ahli geografi dan astronom Eratosthenes menerapkan gagasan Aristoteles, jika Bumi berbentuk bulat, posisi bintang-bintang di langit malam hari akan terlihat berbeda bagi para pengamat di lintang yang berbeda.   Eratosthenes mengetahui pada hari pertama musim panas, Matahari melintas tepat di atas Syene, Mesir. Saat siang hari pada hari yang sama, Eratosthenes mengukur perpindahan sudut Matahari dari atas kota Al

Apa Itu Kosmologi? Definisi dan Sejarah

Potret dari sebuah simulasi komputer tentang pembentukan struktur berskala masif di alam semesta, memperlihatkan wilayah seluas 100 juta tahun cahaya beserta gerakan koheren yang dihasilkan dari galaksi yang mengarah ke konsentrasi massa tertinggi di bagian pusat. Kredit: ESO Kosmologi adalah salah satu cabang astronomi yang mempelajari asal mula dan evolusi alam semesta, dari sejak Big Bang hingga saat ini dan masa depan. Menurut NASA, definisi kosmologi adalah “studi ilmiah tentang sifat alam semesta secara keseluruhan dalam skala besar.” Para kosmolog menyatukan konsep-konsep eksotis seperti teori string, materi gelap, energi gelap dan apakah alam semesta itu tunggal ( universe ) atau multisemesta ( multiverse ). Sementara aspek astronomi lainnya berurusan secara individu dengan objek dan fenomena kosmik, kosmologi menjangkau seluruh alam semesta dari lahir sampai mati, dengan banyak misteri di setiap tahapannya. Sejarah Kosmologi dan Astronomi Pemahaman manusia

Berapa Lama Satu Tahun di Planet-Planet Lain?

Jawaban Singkat Berikut daftar berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh setiap planet di tata surya kita untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari (dalam satuan hari di Bumi): Merkurius: 88 hari Venus: 225 hari Bumi: 365 hari Mars: 687 hari Jupiter: 4.333 hari Saturnus: 10.759 hari Uranus: 30.687 hari Neptunus: 60.190 hari   Satu tahun di Bumi berlalu sekitar 365 hari 6 jam, durasi waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk menyelesaikan satu kali orbit mengitari Matahari. Pelajari lebih lanjut tentang hal itu di artikel: Apa Itu Tahun Kabisat? Satu tahun diukur dari seberapa lama waktu yang dibutuhkan oleh sebuah planet untuk mengorbit bintang induk. Kredit: NASA/Terry Virts Semua planet di tata surya kita juga mengorbit Matahari. Durasi waktu satu tahun sangat tergantung dengan tempat mereka mengorbit. Planet yang mengorbit Matahari dari jarak yang lebih dekat daripada Bumi, lama satu tahunnya lebih pendek daripada Bumi. Sebaliknya planet yang